Aspek Kualitas Hidup Lansia Edentulus yang Tidak Memakai

4.3 Aspek Kualitas Hidup Lansia Edentulus yang Tidak Memakai

Gigitiruan Penuh di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2012 4.3.1 Aspek Kualitas Hidup Lansia Edentulus yang Tidak Memakai Gigitiruan Penuh di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2012 Berdasarkan Jenis Kelamin Kesulitan dalam pengunyahan makanan, bau nafas yang kurang menyenangkan, tidak nyaman untuk memakan makanan, merasa malu, dan menghindari untuk tersenyum sering dirasakan oleh seluruh lansia edentulus yang tidak memakai GTP yaitu 7 orang 100 pada kelompok jenis kelamin laki-laki dan 8 orang 100 pada kelompok jenis kelamin perempuan. Sariawan di mulut sering terjadi pada lansia edentulus yang tidak memakai GTP berjenis kelamin perempuan sebanyak 6 orang 75 dan laki-laki sebanyak 5 orang 71.43. Ketidaknyamanan karena makanan tersisa sering pada lansia edentulus yang tidak memakai GTP berjenis kelamin perempuan sebanyak 5 orang 62.5 dan laki-laki sebanyak 4 orang 57.14. Menghindari makanan sering terjadi pada semua lansia edentulus yang tidak memakai GTP berjenis kelamin laki-laki 7 orang 100 dan perempuan sebanyak 5 orang 62.5. Gangguan tidur sering terjadi pada lansia edentulus yang tidak memakai GTP berjenis kelamin perempuan sebanyak 6 orang 75 dan laki- laki sebanyak 5 orang 71.43. Menghindari bersosialisasi sering terjadi pada lansia edentulus yang tidak memakai GTP berjenis kelamin perempuan sebanyak 7 orang 87.5 dan laki-laki sebanyak 6 orang 85.71. Aktivitas sehari-hari terganggu sering pada lansia edentulus yang tidak memakai GTP berjenis kelamin perempuan sebanyak 7 orang 87.5 dan laki-laki sebanyak 5 orang 71.43. Biaya hidup tinggi sering pada lansia edentulus yang tidak memakai GTP berjenis kelamin perempuan sebanyak 6 orang 75 dan laki-laki sebanyak 5 orang 71.43. Percaya diri terganggu sering pada seluruh lansia edentulus yang tidak memakai GTP berjenis kelamin perempuan 8 orang 100 dan laki-laki sebanyak 5 orang 71.43. Sedangkan pada gangguan konsentrasi lebih banyak yang merasakan tidak Universitas Sumatera Utara pernah mengalami gangguan konsentrasi baik pada perempuan 5 orang 62.5 dan laki-laki 4 orang 57.14. Tabel 4 Universitas Sumatera Utara Tabel 4. Aspek kualitas hidup lansia edentulus yang tidak memakai gigitiruan penuh di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal tahun 2012 berdasarkan jenis kelamin No . Aspek Kualitas Hidup Tidak Memakai Gigitiruan Penuh 15 100 Jumlah Laki-laki n = 7 Perempuan n = 8 Tidak Pernah Sering Tidak Pernah Sering n N n n 1. Kesulitan dalam pengunyahan makanan 7 100 8 100 15 2. Bau nafas yang kurang menyenangkan 7 100 8 100 15 3. Tidak nyaman untuk memakan makanan 7 100 8 100 15 4. Sariawan di mulut 2 28.5 7 5 71.4 3 2 25 6 75 15 5. Ketidaknyamanan karena makanan tersisa 3 42.8 6 4 57.1 4 3 37. 5 5 62.5 15 6. Merasa malu 7 100 8 100 15 7. Menghindari makanan 7 100 3 37. 5 5 62.5 15 8. Menghindari untuk tersenyum 7 100 8 100 15 9. Gangguan tidur 2 28.5 7 5 71.4 3 2 25 6 75 15 10. Gangguan konsentrasi 4 57.1 4 3 42.8 6 5 62. 5 3 37.5 15 11. Menghindari bersosialisasi 1 14.2 9 6 85.7 1 1 12. 5 7 87.5 15 12. Aktivitas sehari-hari terganggu 2 28.5 7 5 71.4 3 1 12. 5 7 87.5 15 13. Biaya hidup tinggi 2 28.5 7 5 71.4 3 2 25 6 75 15 14. Percaya diri terganggu 2 28.5 7 5 71.4 3 8 100 15 Universitas Sumatera Utara 4.3.2 Aspek Kualitas Hidup Lansia Edentulus yang Tidak Memakai Gigitiruan Penuh di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2012 Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kesulitan dalam pengunyahan makanan, bau nafas yang kurang menyenangkan dan menghindari untuk tersenyum sering terjadi pada lansia edentulus yang tidak memakai GTP untuk seluruh tingkat pendidikan yaitu 3 orang 100 untuk TS, 5 orang 100 untuk SD, 6 orang 100 untuk SMP dan 1 orang 100 untuk SMA. Ketidaknyamanan untuk memakan makanan sering seluruh pada lansia edentulus yang tidak memakai GTP bertingkat pendidikan TS, SD dan SMA, sedangkan pada SMP terdapat 1 orang 16.67 yang tidak pernah merasakan ketidaknyamanan untuk memakan. Sariawan di mulut sering terjadi pada lansia edentulus yang tidak memakai GTP bertingkat pendidikan SD dan SMA, tetapi ada juga yang tidak pernah terjadi sariawan pada yang TS 1 orang 33.33 dan SMP 4 orang 66.67. Ketidaknyamanan karena makanan tersisa sering terjadi pada lansia edentulus yang tidak memakai GTP bertingkat pendidikan TS 3 orang 100, tetapi ada yang tidak pernah merasa ketidaknyamanan karena makanan tersisa pada SD sebanyak 1 orang 20, SMP sebanyak 2 orang 33.33 dan SMA sebanyak 1 orang 33.33. Merasa malu sering terjadi pada lansia edentulus yang tidak memakai GTP bertingkat pendidikan TS 3 orang 100, SD 5 orang 100 dan SMA 1 orang 100 tetapi ada juga yang tidak pernah merasa malu pada SMP sebanyak 1 orang 16.67. Menghindari makanan sering pada lansia edentulus yang tidak memakai GTP bertingkat pendidikan TS 3 orang 100 dan SMA 1 orang 100, tetapi ada juga yang tidak pernah menghindari makanan pada SD 1 orang 20, SMP 1 orang 16.67. Gangguan tidur sering terjadi pada lansia edentulus yang tidak memakai GTP bertingkat pendidikan TS 3 orang 100 dan SMA 1 orang 100, tetapi ada juga yang tidak pernah mengalami gangguan tidur yaitu pada SD sebanyak 2 orang 40 dan SMP sebanyak 3 orang 33.33. Gangguan konsentrasi tidak pernah terjadi pada lansia edentulus yang tidak memakai GTP bertingkat pendidikan TS sebanyak 2 orang 66.67, SD sebanyak 3 orang 60, SMP sebanyak 3 orang 50 dan SMA sebanyak 1 orang 33.33. Menghindari Universitas Sumatera Utara bersosialisasi sering terjadi pada lansia edentulus yang tidak memakai GTP bertingkat pendidikan TS 3 orang 100 dan SMA 1 orang 100, tetapi ada juga yang tidak pernah menghindari bersosialisasi yaitu pada SD sebanyak 1 orang 20 dan SMP sebanyak 1 orang 16.67. Aktivitas sehari-hari terganggu tidak pernah terjadi pada lansia edentulus yang tidak memakai GTP berpendidikan TS sebanyak 1 orang 33.33, SD sebanyak 1 orang 20, SMP sebanyak 1 orang 16.67 dan SMA sebanyak 1 orang 33.33. Biaya hidup tinggi sering terjadi pada lansia edentulus yang tidak memakai GTP bertingkat pendidikan TS 3 orang 100, SMP 6 orang 100 dan SMA 1 orang 100, tetapi ada juga yang tidak pernah mengalami biaya hidup yang tinggi yaitu pada SD sebanyak 2 orang 40. Percaya diri terganggu sering terjadi pada seluruh lansia edentulus yang tidak memakai GTP bertingkat pendidikan SMP 6 orang 100 dan SMA 6 orang 100, tetapi ada juga yang tidak pernah mengalami percaya diri terganggu yaitu pada TS sebanyak 1 orang 33.33 dan SD sebanyak 1 orang 20. Tabel 5 Universitas Sumatera Utara 4.4 Kualitas Hidup Lansia Edentulus yang Memakai Gigitiruan Penuh di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2012 4.4.1 Kualitas Hidup Lansia Edentulus yang Memakai Gigitiruan Penuh di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2012 Berdasarkan Jenis Kelamin Kualitas hidup lansia edentulus yang memakai GTP berdasarkan jenis kelamin, laki-laki seluruhnya 4 orang 100 memiliki kualitas hidup baik, begitu juga dengan perempuan, seluruhnya 11 orang 100. Berdasarkan perhitungan skor OHIP-14 terlihat bahwa kualitas hidup setiap lansia edentulus yang memakai GTP memperoleh skor di antara 0 - 33.33 0 – 18.66 dari total skor OHIP-14 yaitu 56 100. Hal ini menunjukkan bahwa lansia edentulus yang memakai GTP memiliki kualitas hidup baik. Tabel 6 Universitas Sumatera Utara Tabel 6. Kualitas hidup lansia edentulus yang memakai gigitiruan penuh di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal tahun 2012 berdasarkan jenis kelamin Sampel Skor OHIP-14 Kualitas Hidup Laki-laki n = 4 Perempuan n = 11 Baik Sedang Buruk Baik Sedang Buruk 1. 9 2. 7 3. 10 4. 5 5. 8 6. 8 7. 5 8. 5 9. 14 10. 8 11. 12. 14 13. 6 14. 17 15. 5 Jumlah 4 100 0 0 0 0 11 100 0 0 0 0 Universitas Sumatera Utara 4.4.2 Kualitas Hidup Lansia Edentulus yang Memakai Gigitiruan Penuh di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2012 Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kualitas hidup lansia edentulus yang memakai GTP berdasarkan tingkat pendidikan, lansia tidak berpendidikan, TS seluruhnya 1 orang 100 memiliki kualitas hidup baik, begitu juga dengan lansia yang berpendidikan SD seluruhnya 2 orang 100, SMP seluruhnya 5 orang 100, SMA seluruhnya 5 orang 100 dan PT seluruhnya 2 orang 100 memiliki kualitas hidup yang baik. Berdasarkan perhitungan skor OHIP-14 terlihat bahwa kualitas hidup setiap lansia edentulus yang memakai GTP memperoleh skor di antara 0 - 33.33 0 – 18.66 dari total skor OHIP-14 yaitu 56 100. Hal ini menunjukkan bahwa lansia edentulus yang memakai GTP memiliki kualitas hidup baik. Tabel 7 Universitas Sumatera Utara 4.5 Kualitas Hidup Lansia Edentulus yang Tidak Memakai Gigitiruan Penuh di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2012 4.5.1 Kualitas Hidup Lansia Edentulus yang Tidak Memakai Gigitiruan Penuh di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2012 Berdasarkan Jenis Kelamin Kualitas hidup lansia edentulus yang tidak memakai GTP berdasarkan jenis kelamin, laki-laki seluruhnya 7 orang 100 memiliki kualitas hidup buruk sedangkan lansia berjenis kelamin perempuan, sebanyak 7 orang 87.5 juga memiliki kualitas hidup buruk. Berdasarkan perhitungan skor OHIP-14 terlihat bahwa kualitas hidup setiap lansia edentulus yang tidak memakai GTP memperoleh skor di antara 66.67 - 100 37.34 – 56 dari total skor OHIP-14 yaitu 56 100. Hal ini menunjukkan bahwa lansia edentulus yang tidak memakai GTP memiliki kualitas hidup buruk, tetapi hanya 1 orang 12.5 lansia edentulus yang tidak memakai GTP berjenis kelamin perempuan memiliki kualitas hidup yang sedang di mana memperoleh jumlah skor di antara 33.34 - 66.66 18.67 – 37.33 daripada total skor OHIP-14 56. Tabel 8 Universitas Sumatera Utara Tabel 8. Kualitas hidup lansia edentulus yang tidak memakai gigitiruan penuh di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal tahun 2012 berdasarkan jenis kelamin Sampel Skor OHIP-14 Kualitas Hidup Laki-laki n = 7 Perempuan n = 8 Baik Sedang Buruk Baik Sedang Buruk 1. 47 2. 50 3. 49 4. 44 5. 51 6. 50 7. 32 8. 40 9. 43 10. 49 11. 49 12. 38 13. 42 14. 40 15. 46 Jumlah 0 0 0 0 7 100 0 0 1 12.5 7 87.5 Universitas Sumatera Utara 4.5.2 Aspek Kualitas Hidup Lansia Edentulus yang Tidak Memakai Gigitiruan Penuh di Kelurahan Tanjung Rejo Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2012 Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kualitas hidup lansia edentulus yang tidak memakai GTP berdasarkan tingkat pendidikan, lansia tidak berpendidikan, TS seluruhnya 3 orang 100 memiliki kualitas hidup buruk, begitu juga dengan lansia yang berpendidikan SD seluruhnya 5 orang 100, SMP sebanyak 5 orang 83.33 dan SMA seluruhnya 1 orang 100 memiliki kualitas hidup yang buruk. Berdasarkan perhitungan skor OHIP-14 terlihat bahwa kualitas hidup setiap lansia edentulus yang tidak memakai GTP memperoleh skor di antara 0 - 33.33 0 – 18.66 dari total skor OHIP-14 yaitu 56 100. Hal ini menunjukkan bahwa lansia edentulus yang tidak memakai GTP memiliki kualitas hidup buruk, tetapi hanya 1 orang 16.67 lansia edentulus yang tidak memakai GTP berpendidikan SMP memiliki kualitas hidup yang sedang di mana memperoleh jumlah skor di antara 33.34 - 66.66 18.67 – 37.33 daripada total skor OHIP-14 56. Tabel 9 Universitas Sumatera Utara

4.6 Perbedaan Aspek Kualitas Hidup dan Kualitas Hidup Lansia