Deskripsi Data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Bahasa slang merupakan bahasa yang seringkali digunakan di kalangan kaum muda. Penggunaan bahasa slang yang makin marak membuat pemakaian bahasa tidak lagi memperhatikan santun tidaknya bahasa yang digunakan. Pemakaian bahasa slang bisa saja malah semakin mengikis penggunaan bahasa Indonesia yang sesuai dengan kesantunan yang dimaksud. Walaupun bahasa slang seringkali dipandang sebagai bahasa yang digunakan dengan tidak memperhatikan kesantunan dalam suatu percakapan, kita juga perlu melihat konteks tuturan yang terjadi. Dimana dan kapan tuturan tersebut dilakukan juga dapat mempengaruhi seberapa besar tingkat kesantunan yang ada pada sebuah tuturan. Bahasa slang sebagai ragam bahasa memang sudah menjadi bahasa keseharian bagi keompok-kelompok tertentu. Yang dimaksud dengan kelompok-kelompok tertentu karena bahasa yang digunakan biasanya hanya dimengerti dalam kelompok itu saja, semacam sebagai bahasa isyarat bahasa yang dirahasiakan oleh kelompok tertentu, biasanya bahasa tersebut memang tidak dimengerti di kalangan kelompok lain. Bagi kelompok yang sudah biasa menggunakan bahasa tersebut, bahasa slang menjadi bahasa keseharian yang tidak lagi dipandang seberapa besar tingkat kesantunan yang terkandung di dalamnya. Bahasa slang malah menjadi bahasa yang mengakrabkan antara penutur dan mitra tutur saat melakukan tindak tuturan. Penelitian ini kemudian ingin menganalisis tentang kesantuunan bahasa slang yang digunakan sebagai bahasa percakapan sehari-hari dalam komunitas sepeda di Yogyakarta. Dasar analisis penelitian ini menggunakan skala kesantunan Leech yang dijabarkan dalam lima skala sebagai tolok ukur tingkat kesantunan tuturan bahasa slang. Kelima skala itu, terangkum dalam skala pragmatik, adalah 1 skala biaya-keuntungan, 2 skala keopsionalan, 3 skala ketaklangsungan, 4 skala keotoritasan, dan 5 skala jarak sosial. Dengan adanya kelima skala itu, peneliti bisa mengetahui apakah tuturan bahasa slang yang digunakan sebagai bahasa percakapan di kalangan pesepeda tersebut tergolong sangat santun, santun, atau tidak santun. Kemudian, setelah mengetahui tingkat kesantunan bahasa slang yang digunakan, penulis juga ingin mengetahui tentang keefektifan penggunaan bahasa slang dalam setiap percakapan yang dilakukan dalam komunitas sepeda tersebut. Kriteria keefektifan penggunaan bahasa slang tersebut dilihat dari berbagai kriteria. Kriteria tersebut secara garis besar dibagi menjadi dua bagian, yaitu: pertama, pemilihan kata; kemudian akan dianalisis lagi menjadi 1 penggunaan kata yang tepat untuk menyampaikan suatu gagasan dan 2 menemukan bentuk yang sesuai cocok dengan situasi dan nilai rasa. Kedua , gaya bahasa; dianalisis melalui tiga kriteria 1 kejujuran, 2 sopan santun, dan 3 menarik. Data yang dianalisis dalam skripsi ini adalah tuturan verbal hal-hal yang dituturkan yang sifatnya percakapan antarorang atau tuturan seseorang dalam komunitas pesepeda. Data diambil dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti tentang percakapan di komunitas sepeda tinggi, sepeda fixie, sepeda BMX, komunitas sepeda MTB mountain bike. Selama bulan April 2013 hingga Juni 2013. Ada sekitar 46 tuturan yang dianalisis dalam penelitian ini.

B. Hasil Analisis Data