Penelitian kualitatif sebagai human instrument instrumen yang diteliti adalah orangmanusia, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan
sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya Sugiyono,
2012:222. Fokus penelitian ini ialah komunitas pesepeda khususnya komunitas sepeda Yogyakarta, kemudian yang dijadikan informan ialah beberapa orang dari
tiap komunitas yang ada.
B. Sumber Data dan Data
Sumber data berasal dari aktivitas tuturan bahasa slang dalam komunitas pesepeda yang ada di Yogyakarta. Keseluruhan data tersebut merupakan populasi
dari penelitian ini. Sumber data penelitian ini berasal dari beberapa cuplikan tuturan yang semuanya diambil secara natural dalam percakapan sesama anggota
komunitas pesepeda Yogyakarta. Data diperoleh dari masing-masing komunitas sepeda karena dirasa para
pesepeda seringkali menggunakan bahasa slang sebagai bahasa percakapan sehari- hari. Sedangkan sampelnya adalah sebagian anggota dari komunitas tersebut yang
mewakili beberapa komunitas yang menjadi obyek penelitian.
C. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan dua metode, yaitu metode simak dan metode cakap. Peneliti mengumpulkan tuturan dari hasil percakapan komunitas pesepeda.
Tuturan ini diperoleh dengan memerantikan metode simak, yakni menyimak
pertuturan langsung di dalam masing-masing komunitas sepeda, yang di dalamnya terdapat bentuk-bentuk kesantunan bahasa yang mengandung makna linguistis
maupun nonlinguistis. Metode penyediaan data ini diberi nama metode simak karena cara yang digunakan untuk memperoleh data dilakukan dengan menyimak
penggunaan bahasa Mahsun, 2007:92. Teknik yang digunakan terhadap metode tersebut adalah dengan mencatat dan merekam tuturan dalam komunitas pesepeda
Yogyakarta. Catatan dan rekaman tuturan itulah yang kemudian diteliti oleh peneliti terhadap tingkat kesantunan bahasa slang yang digunakan di dalam
bahasa percakapan komunitasnya. Metode cakap adalah metode penyediaan data yang dilakukan dengan cara
mengadakan percakapan. Metode cakap dapat pula disejajarkan dengan metode wawancara Rahardi, 2009:34. Teknik yang digunakan dalam menerapkan
metode cakap adalah teknik pancing. Mahsun 2007:95 mengartikan teknik pancing sebagai teknik dasar dari metode cakap, karena dimungkinkan muncul
jika peneliti memberi stimulasi pancingan pada informan untuk memunculkan gejala kebahasaan yang diharapkan oleh peneliti. Sejalan dengan Mahsun,
Rahardi 2009:34 mengemukakan bahwa teknik pancing merupakan teknik dasar dari metode cakap yang dilakukan dengan cara memancing seseorang atau
beberapa orang agar mereka berbicara.
D. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini instrumennya adalah peneliti yang berbekal pengetahuan teori pragmatik. Selanjutnya, setelah fokus penelitian menjadi jelas,
maka kemungkinan akan dikembangkan instrumen penelitian sederhana, yang
diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara Sugiyono, 2012:223-224. Peneliti
telah melihat bagaimana kehidupan dan pergaulan komunitas pesepeda di Yogyakarta. Hal tersebut bisa memudahkan peneliti dalam mengupayakan hasil
dari instrumen penelitian lebih maksimal.
E. Teknik Analisis Data