13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Ada beberapa tulisan yang relevan dengan penelitian ini. Penelitian- penelitian tersebut menjadi acuan peneliti dalam merumuskan dan melihat
kemungkinan-kemungkinan yang ada dalam meneliti tingkat kesantunan penggunaan bahasa yang ada di sekitar kita.
Penelitian yang dilakukan oleh Ventianus Sarwoyo berjudul “Tindak
Ilokusi dan Penanda Tingkat Kesantunan Tuturan di dalam Surat Kabar ”.
Berkaitan dengan tuturan, penelitian ini menyimpulkan dalam suatu tuturan yang diucapkan memberikan penilaiannya berpersepsi terhadap tuturan dari sopan
santunnya. Ada enam jenis penanda tingkat kesantunan tuturan yang ditemukan, yakni: 1 analogi, 2 diksi atau pilihan kata, 3 gaya bahasa, 4 penggunaan
keterangan atau modalitas, 5 penyebutan subjek yang menjadi tujuan tuturan, dan 6 bentuk tuturan. Di dalam suatu tuturan, penanda-penanda ini dapat terjadi
hanya digunakan satu jenis penanda. Namun, dapat juga di dalam satu tuturan terkandung lebih dari satu penanda yang digunakan oleh penutur.
Penelitian yang dilakukan oleh Mujiyono Wiryotinoyo berjudul “Analisis Pragmatik dalam Penelitian Penggunaan Bahasa” Jurnal Bahasa dan
Seni, 2006:153-163. Berkaitan dengan tuturan, penelitian ini memberi kesimpulan bahwa analisis pragmatik dapat dimanfaatkan untuk memahami dan
mendalami lebih tuntas teks tuturan yang menjadi objek penelitian.
Penelitian yang dilakukan oleh Dr. H. Jamal, M.Pd., berjudul “Kesantunan dalam Perspektif: Suatu Telaah Sosiopragmatik Penggunaan
Bahasa di BDK Surabaya ” Artikel Balai Diklat Keagamaan Surabaya, hlm. 1-
12. Dalam penelitiannya, Jamal memberikan beberapa kesimpulan tentang kesantunan berbahasa. Ia menuliskan bahwa setiap masyarakat mempunyai
seperangkat norma yang terdiri atas sejumlah kaidah eksplisit untuk menentukan kesantunan berbahasa. Kaidah itu ditentukan oleh perilaku tertentu, lingkungan,
dan cara berpikir masyarakat tersebut.
B. Landasan Teori