14
melebihi kandungan informasi yang ada pada working capital dan cash flow.
F. Teori Keagenan
Agency Theory
Konsep Agency theory menurut Anthony dan Govindarajan 1995 : 569 yang dikutip oleh Widyaningdyah 2001 adalah hubungan atau
kontrak antara principal dan agent. Principal memperkerjakan agent untuk melakukan tugas untuk kepentingan principal, termasuk pendelegasian
otoritas pengambilan keputusan dari principal kepada agent. Agency theory
memiliki asumsi bahwa masing-masing individu semata-mata termotivasi oleh kepentingan dirinya sendiri sehingga
menimbulkan konflik kepentingan antara principal dan agent. Pihak principal
termotivasi mengadakan kontrak untuk menyejahterakan dirinya sendiri. Agent termotivasi untuk memaksimalkan pemenuhan kebutuhan
ekonomi dan psikologisnya Widyaningdyah, 2001. Principal
tidak memiliki informasi yang cukup tentang kinerja agent. Agent
mempunyai lebih banyak informasi mengenai kapasitas diri, lingkungan kerja, dan perusahaan secara keseluruhan. Hal inilah yang
mengakibatkan adanya ketidakseimbangan informasi yang dimiliki oleh principal
dan agent. Ketidakseimbangan informasi inilah yang disebut dengan asimetri informasi. Asimetri informasi dan konflik kepentingan
yang terjadi antara principal dan agent mendorong agent untuk
15
menyajikan informasi yang tidak sebenarnya kepada principal, terutama jika informasi tersebut berkaitan dengan pengukuran kinerja agent
G. Manajemen Laba
Earnings Management
Menurut Schipper 1989 yang dikutip oleh Widodo 2005, mendefinisikan manajemen laba sebagai intervensi dengan maksud
tertentu terhadap proses pelaporan keuangan untuk memaksimalkan keuntungan pribadi. Menurut Scott 2000 yang dikutip oleh Widodo
2005, manajemen laba adalah pemilihan kebijakan akuntansi tertentu oleh manajer untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Terdapat tiga jenis strategi manajemen laba yaitu :manajer meningkatkan laba periode kini, manajer meminimalkan laba dan manajer
mengurangi fluktuasi laba dengan perataan laba income smoothing. Manajemen laba dilakukan karena motivasi-motivasi tertentu seperti
meningkatkan kompensasi manajer terkait dengan laba yang dilaporkan, meningkatkan harga saham, dan usaha mendapatkan subsidi pemerintah.
H. Perataan Laba