Isu-isu yang berkaitan dengan TPP

47

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Isu-isu yang berkaitan dengan TPP

Berdasarkan observasi yang kami lakukan, maka terdapat beberapa isu yang mengemuka dalam proses implementasi Pergub Kep. Babel No 22 Tahun 2014. beberapa isu yang dikemukakan para responden. Diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Pemberian TPP ternyata dirasakan rerponden tidak memberikan dampak terhadap peningkatan kinerja Responden menyatakan bahwa pemberian TPP merupakan hal yang disambut baik dikarenakan memberikan tambahan penghasilan pegawai dan peningkatan kesejahteraan. Namun berkaitan dengan maksud dan tujuan ditetapkannya Pergub Kep. Babel No 22 Tahun 2014, yakni sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja dan disiplin pegawai, para responden menyatakan bahwa selain TPP,pegawai juga memerlukan kondusifitas dan stabilitas lingkungan kerja, serta kepastian jenjang karir dalam membangun kinerja dan karir pegawai. 2. Penetapan dan pemberian TPP belum didasarkan kepada beban kerja dan progresifitas capaian kinerja pegawai dan instansi, akan tetapi besaran tarif hanya dihitung secara flat dengan hanya didasarkan kepada stratifikasi golongan dan jabatan saja. Hal ini dapat dilihat pada besaran tarif TPP yang telah disampaikan sebelumnya. 3. Besaran tarif TPP belum didasarkan kepada obyektifitas beban kerja dan progresifitas kinerja, tetapi baru didasarkan pada asumsi-asumsi subyektif yang berkembang dilingkungan para 48 pembuat kebijakan Pergub Kep. Babel No 22 Tahun 2014. Dari responden didapatkan bahwa asusmsi subyektif penetapan besaran tarif TPP merupakan hasil benchmarking denganTPP Provinsi Jawa Barat. 4. Punishment pada Pergub Kep. Babel No 22 Tahun 2014 belum didasarkan kepada obyektifitas pencapaian kinerja pegawai terhadap beban kerjanya, tetapi baru didasarkan pada asumsi- asumsi rutinitas kegiatan pegawai sehari-hari. 5. Terjadinya perusakan dan memanipulasi fungsi alat-alat absensi elektronik oleh oknum-oknum PNS yang merasa terganggu dengan kehadiran dan berfungsinya alat-alat tersebut. 6. Isu politis berkaitan dengan anggapan terlalu besarnya gap besaran tarif yang diberikan kepada Eselon 1 sejumlah Rp. 20.000.000,- dengan eselon-eselon yang lainnya.

4.2. Analisa dan Pembahasan