39
dicapai seseorang atau perbandingan hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu lazimnya per jam. Kinerja karyawan
atau prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang tercapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
2.3.4.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai
Banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi maju tidaknya suatu perusahaan terutama sekali pada kinerja pegawai. Dibawah ini
akan dipaparkan beberapa defenisi dan pendapat mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai. Beberapa definisi dan pendapat
para ahli tentang faktor kinerja yaitu: Robert L. Mathis dan John H. Jackson 2001: 82 mengemukakan
faktor-faktor yang memengaruhi kinerja individu tenaga kerja, yaitu: a. Kemampuan mereka
b. Motivasi c. Dukungan yang diterima
d. Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan e. Hubungan mereka dengan organisasi.
2.3.4.2. Penilaian Kinerja Pegawai.
Secara konsep, Unjuk kerja merupakan hasil kerja yang dihasilkan oleh pegawai atau perilaku nyata yang ditampilkan sesuai dengan
perannya dalam organisasi. Unjuk kerja pegawai tersebut merupakan suatu hal yang sangat penting dalam usaha organisasi untuk mencapai
tujuannya. Dengan demikian berbagai kegiatan harus dilakukan organisasi untuk meningkatkan unjuk kerja tersebut. Salah satu
diantaranya adalah melalui penilaian unjuk kerja tersebut. Arti pentingnya penilaian unjuk kerja secara lebih rinci
dikemukakan sebagai berikut:
40
a. Perbaikan unjuk kerja memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengambil tindakan-tindakan perbaikan untuk
meningkatkan kinerja melalui feedback yang diberikan oleh organisasi.
b. Penyesuaian gaji dapat dipakai sebagai informasi untuk mengkompetensi pegawai secara layak sehingga dapat
memotivasi mereka. c. Keputusan untuk penempatan, yaitu dapat dilakukannya
penempatan pegawai sesuai dengan keahliannya. d. Pelatihan dan pengembangan, yaitu melalui penilaian akan
diketahui kelemahan-kelemahan dari pegawai sehingga dapat dilakukan program pelatihan dan pengembangan yang lebih
efektif. e. Perencanaan karier, yaitu organisasi dapat memberikan bantuan
perencanaan karier bagi pegawai dan menyelaraskannya dengan kepentingan organisasi.
f. Mengidentifikasi kelemahan-kelemahan
dalam proses
penempatan, yaitu unjuk kerja yang tidak baik menunjukkan adanya kelemahan dalam penempatan sehingga dapat melakukan
perbaikan. g. Dapat mengidentifikasi adanya kekurangan dalam desain
pekerjaan, yaitu kekurangan kinerja akan menunjukkan adanya kekurangan dalam perancangan jabatan.
h. Meningkatkan adanya perlakuan kesempatan yang sama pada
pegawai, yaitu dengan dolakukan penilaian yang obyektif berarti meningkatkan perlakuan yang adil bagi pegawai.
i. Dapat membantu pegawai mengatasi masalah yang bersifat ekternal,yaitu dengan penilaian unjuk kerja atasan akan
41
mengetahui apa yang menyebabkan terjadinya unjuk kerja yang jelek, sehingga atasan dapat membantu menyelesaikannya.
42
BAB III DESKRIPSI DATA LAPANGAN
3.1. DESKRIPSI DATA LAPANGAN
Berdasarkan observasi awal peneliti ke Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, peneliti mendapatkan data-data dari seluruh instansi mengenai
Sistem Tunjangan Kinerja Daerah yang telah diimplementasikan di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. Adapun format Sistem Tunjangan
Kinerja Daerah yang saat ini sedang digunakan adalah mengacu kepada Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 22 Tahun 2014
Tentang Pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai Berdasarkan Beban Kerja Di Lingkungan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun
Anggaran 2014 Selanjutnya disebut Pergub Kep. Babel No 22 Tahun 2014.
Sistem Tunjangan Kinerja yang didasarkan kepada Pergub Kep. Babel No 22 Tahun 2014 adalah sebagai berikut :
1.
Pemberian Tambahan Penghasilan Pegawai TPP berdasarkan beban kerja.
Adapun kriteria pemberian tambahan penghasilan pegawai berdasarkan beban kerja. Yakni:
a. TPP diberikan secara lumpsum setiap bulan kepada pegawai yang namanya tercantum dalam Daftar Gaji bulan
berkenaan dan melaksanakan tugas secara nyata di Satuan Kerja Perangkat Daerah lingkup Pemerintah
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan ketentuan perhitungan didasarkan pada tarif TPP sebagaimana
tercantum dalam Lampiran 1 Pergub Kep. Babel No 22 Tahun
2014 .
b. Besarnya TPP untuk suatu masa kinerja dihitung berdasarkan pada kondisi kinerja seorang pegawai dalam