tingkatannya sehingga biaya produk tidak terdistorsi. Dengan cara ini manajemen dapat mengendalikan terjadinya aktivitas.
Saat ini sistem ABC belum banyak digunakan pada perusahaan manufaktur untuk membebankan biaya overhead ke produk. Biasanya
perusahaan manufaktur dalam menentukan biaya produk masih membebankan biaya produk dengan menggunakan tarif tunggal, dimana menggunakan
pemicu biaya yang berkaitan dengan volume yang berarti alokasi biaya berdasarkan volume akan menimbulkan distorsi dalam penetapan harga pokok
produksi yang tidak menggambarkan penyerapan sumber daya secara tepat, sehingga informasi biaya produk menjadi kurang relevan. Maka dari itu
sepatutnya suatu perusahaan manufaktur menerapkan sistem ABC agar tetap eksis diantara perusahaan lainnya yang sejenis.
Berdasarkan penjelasan diatas, penulis ingin mencoba melakukan penelitian tentang penentuan harga pokok produk berdasarkan aktivitas. Maka
penulis mengambil judul EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN
ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM.
Studi kasus pada perusahaan cosmetik PT COSMAR di Jakarta Timur.
B. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis hanya membatasi masalah pada perhitungan harga pokok produk suatu perusahaan yang akan dibandingkan
dengan perhitungan harga pokok produk dengan menggunakan metode Activity Based Costing
. Apabila sebelumnya perusahaan tidak menggunakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sistem ABC dalam menentukan harga pokok produk, maka perhitungan yang dilakukan oleh peneliti akan digunakan sebagai syarat penelitian secara umum
dan tidak harus dipraktekkan pada perusahaan tersebut.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perhitungan harga pokok produk yang dilakukan oleh
perusahaan? 2.
Apakah kondisi perusahaan memenuhi syarat untuk penerapan metode Activity Based Costing
? 3.
Apakah ada perbedaan antara harga pokok produk yang dihitung oleh perusahaan dengan harga pokok produk yang dihitung menurut metode
Activity Based Costing ?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui cara perhitungan harga pokok produk yang dilakukan
oleh perusahaan. 2.
Untuk mengetahui kondisi perusahaan, sehingga memungkinkan untuk menerapkan sistem Activity Based Costing.
3. Untuk mengetahui perbedaan antara harga pokok produk yang dihitung
oleh perusahaan dengan harga pokok produk yang dihitung menurut metode Activity Based Costing.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai masukan apabila perusahaan ingin menerapkan metode penentuan harga pokok produk berdasarkan
aktivitas, karena sistem ini merupakan hal baru yang mempu menyediakan informasi biaya dengan lebih baik, sehingga dengan demikian perusahaan
dapat memperbaiki sistem penentuan harga pokok produk yang saat ini masih diterapkan.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi perpustakaan
dan dapat sebagai bahan informasi untuk melakukan penelitian selanjutnya.
3. Bagi Penulis Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman serta
dapat menerapkan teori- teori yang ada pada perkuliahan ke dalam praktek yang sesungguhnya.
6
BAB II TINJAUAN TEORETIK