Penentuan Harga Pokok Produk Berdasarkan Aktivitas Supriyono, 1994: 664-671:

G. Penentuan Harga Pokok Produk Berdasarkan Aktivitas Supriyono, 1994: 664-671:

1. Pengertian Penentuan Harga Pokok Berbasis Aktivitas Sistem penentuan harga pokok berbasis aktivitas dirancang untuk mengatasi distorsi penentuan harga pokok produk oleh sistem akuntansi biaya tradisional. Sistem ini menerapkan konsep-konsep akuntansi aktivitas untuk menghasilkan perhitungan harga pokok produk yang lebih akurat. Sistem penentuan harga pokok berbasis aktivitas mensyaratkan tiga hal agar pemanfatannya optimal. Syarat-syarat itu adalah: a. Diversitas produk oleh perusahaan termasuk tinggi Syarat ini mempunyai arti bahwa perusahaan memproduksi berbagai macam produk atau lini produk yang diproses dengan menggunakan beberapa fasilitas manufaktur yang sama. Dengan demikian akan timbul masalah untuk mengalokasikan atau membebankan sumberdaya yang dikonsumsi ke masing- masing produk. b. Perusahaan menghadapi persaingan yang ketat Dengan adanya beberapa perusahaan yang memproduksi produk yang sama atau sejenis, maka masing- masing perusahaan akan bersaing untuk memperbesar pangsa pasarnya. Dalam keadaan persaingan seperti ini, maka informasi tentang harga pokok produk yang akurat akan lebih mendukung berbagai macam pengambilan keputusan manajemen. c. Biaya pengukuran dapat dikatakan rendah Syarat ketiga mempunyai arti bahwa biaya-biaya pengukuran untuk menghasilkan informasi biaya produk harus rendah. Hal ini berarti biaya perancangan dan pengoperasian sistem tersebut lebih rendah dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh di masa yang akan datang. 2. Aktivitas Sebagai Sarana untuk Menerangkan Permintaan Setiap Produk terhadap Penggunaan Sumberdaya Sistem penentuan harga pokok produk berbasis aktivitas memerlukan empat jenis aktivitas untuk menerangkan permintaan setiap produk dalam penggunaan sumberdaya organisasi. Empat jenis aktivitas itu adalah: Robin dan Robert S. Kaplan, 1991:270-272 dan Supriyono, 1994: 665-667 1 Aktivitas-aktivitas dengan tingkat unit unit level activities Adalah aktivitas-aktivitas yang dikerjakan setiap kali satu unit produk yang diproduksi. Besar kecilnya aktivitas ini dipengaruhi oleh jumlah unit produk yang diproduksi. Aktivitas-aktivitas dalam kelompok ini misalnya tenaga kerja langsung bukan BOP, bahan baku, jam mesin dan jam listrik energi. 2 Aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan batch batch level activities Adalah aktivitas-aktivitas yang dikerjakan setiap kali suatu batch produk diproduksi. Karena perusahaan memproduksi berbagai macam produk dengan ukuran dan volume yang berbeda batch, maka setiap kali terjadi pergantian proses putaran produksi dari batch yang satu ke yang lain, harus dilakukan penyetelan kembali terhadap mesin- mesin. Sumber daya yang dikonsumsi oleh aktivitas tersebut meningkat sesuai dengan banyaknya batch bukan unit produksinya. Aktivitas yang termasuk dalam kelompok ini misalnya aktivitas setup, inpeksi, order pembelian, pemindahan bahan, penjadwalan dan produksi, aktivitas pengelolaan bahan gerakan bahan dan order pembelian. 3 Aktivitas-aktivitas untuk mempertahankan produk product level activities Aktivitas dalam kelompok ini merupakan aktivitas yang menopang proses pemanufakturan secara umum yang diperlukan untuk mendukung berbagai produk yang diproduksi oleh perusahaan. Aktivitas yang termasuk dalam kelompok ini misalnya aktivitas penelitian dan pengembangan produk, perekayasaan dan peningkatan produk. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4 Aktivitas-aktivitas mempertahankan fasilitas facility level product Aktivitas berlevel fasilitas meliputi aktivitas yang diperlukan untuk menopang proses pemanufakturan untuk menyediakan fasilitas pabrik agar suatu perusahaan dapat berproduksi. Banyak sedikitnya aktivitas ini tidak berhubungan dengan volume atau bauran produk yang diproduksi. Aktivitas ini dimanfaatkan secara bersama oleh berbagai produk yang berbeda. Contoh aktivitas ini adalah manajemen pabrik, pemeliharaan bangunan, keamanan, pertamanan, penerangan pabrik, kebersihan, pajak bumi dan bangunan, serta depresiasi pabrik. Biaya yang ditimbulkan oleh aktivitas berlevel fasilitas dinamakan biaya aktivitas berlevel fasilitas. 3. Prosedur Pembebanan Biaya Overhead Pabrik dengan Sistem Penentuan Harga Pokok Berbasis Aktivitas Sistem penentuan harga pokok berbasis aktivitas menerapkan prinsip-prinsip akuntansi aktivitas unt uk menghasilkan informasi harga pokok produksi yang lebih akurat. Penerapan prinsip itu mengikuti logika sebagai berikut: Aktivitas-aktivitas adalah pemacu biaya yang menyebabkan timbulnya biaya dan produk menimbulkan biaya dengan aktivitas-aktivitas yang dilakukan terhadapnya. Prinsip pertama mengatakan bahwa sumberdaya pendukung dan tidak langsung menyediakan kemampuan untuk melakukan aktivitas- aktivitas. Prinsip kedua, sistem penentuan harga pokok berbasis aktivitas adalah produk menimbulkan permintaan terhadap aktivitas. Beberapa istilah yang perlu diketahui terlebih dahulu sebelum masuk pada pembahasan mengenai prosedur penentuan harga pokok produk berdasarkan aktivitas Supriyono, 1994:667: 1. Pengelompokkan biaya cost pool Merupakan suatu penggabungan biaya-biaya yang disebutkan dengan ukuran aktivitas yang sama untuk tujuan identifikasi dan atau alokasi ke pusat-pusat biaya, proses, produk atau jasa. 2. Rasio konsumsi Merupakan proporsi masing- masing aktivitas yang dikonsumsi oleh setiap produk. Rasio tersebut dihitung dengan cara membagi jumlah suatu aktivitas yang dikonsumsi oleh suatu produk dengan jumlah seluruh aktivitas. 3. Pengelompokkan biaya yang homogen Merupakan kumpulan biaya overhead yang variasi biayanya dapat dikaitkan hanya dengan satu pemicu biaya saja atau dengan kata lain aktivitas-aktivitas overhead dapat disebut homogen jika mempunyai rasio konsumsi yang sama untuk semua produk. Pembebanan biaya overhead pabrik dengan sistem harga pokok berbasis aktivitas mengikuti prosedur dua tahap. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tahap Pertama Biaya sumber daya pendukung dalam hal ini Biaya Overhead Pabrik dibebankan ke aktivitas-aktivitas yang sesuai. Kemudian biaya-biaya aktivitas tersebut dikelompokkan ke beberapa cost pool pengelompokkan biaya yang homogen. Setelah pengelompokkan biaya ditentukan, kemudian dapat dihitung suatu tarif untuk masing- masing pool. Tarif dihitung dengan cara membagi jumlah semua biaya di dalam cost pool dengan suatu ukuran aktivitas yang dilakukan. Tarif pool ini juga berarti biaya per unit pemacu biaya. Tahap Kedua Biaya-biaya aktivitas dibebankan ke produk berdasarkan konsumsi atau permintaan aktivitas oleh masing- masing produk. Jadi dalam tahap ini biaya-biaya tiap pool aktivitas ditelusur ke produk menggunakan tarif pool dan ukuran besarnya sumberdaya yang dikonsumsi oleh tiap produk. Ukuran besarnya sumberdaya tersebut adalah penyederhanaan dari kuantitas pemacu biaya yang dikonsumsi oleh tiap produk. Biaya overhead pabrik yang dibebankan dari tiap cost pool ke tiap produk dihitung dengan rumus berikut: Overhead yang dibebankan = Tarif pool x Jumlah unit pemacu biaya yang digunakan 4. Asumsi yang Mendasari Sistem Penentuan Harga Pokok Berbasis Aktivitas Agar sistem penentuan harga pokok berbasis aktivitas menghasilkan data biaya yang lebih baik dibandingkan sistem akuntansi biaya tradisional yang berbasis pada volume produk, perlu diperhatikan dua asumsi yang mendasari penentuan harga pokok berbasis aktivitas, yaitu: 1. Biaya-biaya di tiap cost pool dipacu oleh aktivitas-aktivitas yang homogen seragam. Homogenitas keseragaman berarti bahwa biaya-biaya di dalam tiap pool dipacu oleh suatu aktivitas atau oleh aktivitas-aktivitas yang berkorelasi tinggi. Berkorelasi tinggi artinya perubahan- perubahan dalam tingkat suatu aktivitas diikuti dengan perubahan yang proporsional di dalam aktivitas-aktivitas yang lain. Keadaan yang ideal dalam asumsi ini adalah memiliki korelasi sempurna, yang berarti perubahan-perubahan proporsional dalam aktivitas- aktivitas yang berkaitan adalah identik. 2. Biaya-biaya di tiap cost pool berubah secara proporsional sebanding dengan perubahan aktivitas. Proporsionalitas kesebandingan berarti bahwa semua biaya-biaya di dalam cost pool harus berubah secara langsung sebanding dengan perubahan-perubahan di dalam tingkat aktivitas.

H. Tahap-Tahap Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Menggunakan Activity Based Costing System