Analisis Data DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

3. Kuantitas Pemicu Biaya Untuk mendukung penerapan dan perhitungan ABC System diperlukan data tambahan yaitu jumlah karyawan, jumlah Kwh pemakaian tenaga listrik, jumlah jam inspeksi, dan luas area pabrik yang digunakan. Data tersebut adalah sebagai berikut: Tabel V.5 Data Kuantitas Pemicu Biaya Sumber: PT COSMAR

B. Analisis Data

a. Mengidentifikasi syarat-syarat penerapan ABC System menurut kajian teori. Syarat-syaratnya adalah sebagai berikut: 1 Diversitas produk perusahaan cukup tinggi Diversitas produk perusahaan cukup tinggi maksudnya bahwa perusahaan memproduksi berbagai macam produk dan diproses dengan menggunakan fasilitas yang sama. Dari hasil penelitian juga dapat diketahui bahwa perusahaan memproduksi bermacam- macam produk dan diproses dengan menggunakan fasilitas yang sama. Keterangan Lip Gloss Kluge Purple LGK5N Two Way Cake Godet Light Yellow Mascara Hitam Jumlah Jumlah Karyawan 95 95 95 285 Jumlah Kwh 4.335 4.335 4.330 13.000 Jumlah Jam Inspeksi 1.920 1.263 1.325 4.508 Luas Area Pabrik 400 400 400 1.200 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Jenis-jenis produk yang dihasilkan seperti Lipstick, Two Way Cake, Compact Powder, Blush On, Eye Shadow, Mascar a, Cat rambut, Perume, Lotion, Hand Body Lotion, Lightening Facial Soap Balance, Pearl Cream, Shower Gel, Hair Tonic, Nail Polish, Body Soap, Shampoo, Conditioner Shampoo, Obat Jerawat, Masker Wajah, Cream Crembath, serta produk perawatan kulit dalam bentuk press dan Loose Powder, pasta, batangan, cream, lotion, cair dan gel. Sistem produksi PT COSMAR berdasarkan pada pesanan, artinya perusahaan akan berproduksi jika terdapat pesanan dari pemesan. Dalam memproduksi seluruh jenis produk kosmetik, perusahaan menggunakan 2 dua mesin filling dan mesin kemas. Mesin pressing adalah mesin yang digunakan untuk memasukkan bahan kedalam casing produk, sedangkan mesin kemas merupakan mesin pengemas produk. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan memiliki diversitas produk yang tinggi karena perusahaan ini mempunyai berbagai jenis produk yang dihasilkan dengan menggunakan mesin yang sama. 2 Perusahaan menghadapi persaingan yang cukup ketat Perusahaan menghadapi persaingan yang cukup ketat maksudnya bahwa, dalam perusahaan manufaktur banyak perusahaan yang memproduksi produk yang sejenis dan berkualitas. Semakin banyaknya perusahaan sejenis tersebut, maka perusahan harus PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI berusaha bersaing untuk memperebutkan pangsa pasar Supriyono, 1994:664. Pesaing-pesaing PT COSMAR antara lain seperti PT I, PT Ristra, PT Era Variasi, PT Malidas Sterilindo, PT Multi Sarana Alamindo, PT Multi Elok Cosmetics, PT Orindo Alam Ayu, PT Vita Pharm, PT Filma Utama Soap, PT La Tulipe Cosmetics, PT Konicare Era Kosmetindo, PT Mahakam Beta Farma, PT Gloria Origitta Cosmetics, PT Kao Indonesia, PT Procter Gamble, dan lain- lain. Dalam keadaan persaingan seperti ini akan menimbulkan masalah yang berkaitan dengan harga pokok produk dan pengambilan keputusan manajemen perusahaan. Perusahaan yang dapat menetapkan harga jual yang bersaing tanpa mengabaikan kualitas produknya akan mampu merebut pangsa pasar yang ada. Selain itu ketepatan dalan penentuan harga pokok produk membantu perusahaan khususnya dalam pengambilan keputusan manajemen seperti, keputusan menghentikan produk, menaikkan harga jua l, bahkan keputusan untuk menerima order pesanan. 3 Biaya pengukuran dapat dikatakan rendah Biaya pengukuran adalah biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan informasi biaya produk yang digunakan oleh perusahaan Supriyono, 1994:665. Sebelum menerapkan metode ABC, suatu perusahaan harus melakukan analisis untuk mengetahui tingkat kesulitan memperoleh informasi- informasi biaya produk yang diperlukan. Perusahaan juga harus memprediksikan manfaat yang akan diperoleh di masa yang akan datang, jika menerapkan sistem ABC diperusahaannya. Dalam penerapan sistem ABC, perusahaan membutuhkan banyak informasi, ketelitian biaya dan kerjasama dari semua pihak atau bagian. Apabila metode ABC diyakini mampu memberikan nilai lebih bagi perusahaan, maka keputusan untuk menerapkan sistem ABC dapat diterima. Dalam perhitungan harga pokok produk dengan metode ABC diperlukan informasi mengenai aktivitas-aktivitas yang terjadi di dalam perusahaan dan jumlah sumber daya yang terjadi yang dikonsumsi oleh setiap aktivitas dalam menghasilkan suatu produk, karena semakin banyak informasi yang tersedia untuk penerapan sistem ABC, maka akan mempermudah kerja tim perancang sistem ABC dan akan menekankan biaya pengorbanan yang diperlukan. b. Mengidentifikasi kondisi perusahaan yang berkaitan dengan syarat-syarat yang telah ditetapkan. Setelah mengidentifikasi kondisi perusahaan, maka langkah berikutnya sebelum melakukan analisis yaitu membandingkan informasi yang diperoleh dengan konsep teoritis yang telah diisyaratkan. Untuk itu akan dibuat tabel perbandingan sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel V.6 Perbandingan antara syarat-syarat ABC System dengan kondisi perusahaan c. Penyajian perhitungan harga pokok produk yang ditentukan perusahaan 1 Perhitungan harga pokok produk dengan Sistem Konvensional PT COSMAR dalam menentukan harga pokok produksi adalah dengan menggunakan sistem konvensional. Pembebanan biaya overhead pabrik menggunakan tarif tunggal berdasarkan jumlah unit produksi, ya itu total biaya overhead dibagi dengan jumlah unit produksi. Perhitungan tarif overhead dengan tarif tunggal adalah sebagai berikut: Ukuran No. Syarat-syarat Penerapan ABC System Kondisi Perusahaan Standar Realita Keterangan 1. Diversitas produk cukup tinggi Produk yang dihasilkan perusahaan beraneka macam dan diproduksi dengan mesin yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa diversitas produknya cukup tinggi. Ada 15 macam produk dengan berbagai warna, bentuk, dan rasa Ada 22 macam produk, tiap produk terdiri dari berbagai varian warna, rasa, dan bentuk Terpenuhi 2. Perusahaan menghadapi persaingan yang cukup ketat Perusahaan menghadapi persaingan yang cukup ketat, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya beberapa perusahaan yang dianggap sebagai pesaing utama. Sampai dengan tahun 2005 perusahaan memiliki 9 pesaing yang berada di Jakarta Perusahaan memiliki 17 perusahaan yang berada di Jakarta dan luar Jakarta Terpenuhi 3. Biaya pengukuran dikatakan rendah Dalam mengumpulkan data mengenai aktivitas yang digunakan tidak membuat perusahaan mengalami banyak kesulitan. Biaya pengukuran Rp 939.050.150 Perusahaan mengeluarkan biaya produksi sebesar Rp 609.874.150,- Terpenuhi Tabel V.7 Perhitungan Tarif BOP Tarif Tunggal Keterangan Jumlah Rp BOP Total 602.874.150 Jumlah Produksi 85.500 pcs Tarif BOP pcs 7.051,16 Sumber: PT COSMAR Berdasarkan unit overhead pabrik di atas, maka pembebanan biaya overhead pada masing- masing produk adalah sebagai berikut: Tabel V.8 Tabel Pembebanan BOP Jenis Produksi Tarif Rp Pembebanan BOP Rp Lip Gloss Kluge Purple LGK5N 7.051,16 176.278.991 Two Way Cake Godet Light Yellow 7.051,16 250.316.168 Mascara Hitam 7.051,16 176.278.991 Total BOP 602.874.150 Setelah dilakukan pembebanan biaya overhead pabrik untuk masing- masing produk, maka perhitungan harga pokok produk untuk masing- masing produk dengan sistem konvensional adalah sebagai berikut: Tabel V.9 Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Sistem Konvensional Keterangan Lip Gloss Kluge Purple LGK5N Rp Two Way Cake Godet Light Yellow Rp Mascara Hitam Rp Biaya Bahan Baku 56.889.924 103.258.272 62.876.250 BTKL 42.567.188 55.752.500 60.953.224 BOP 176.278.991 250.316.168 176.278.991 Biaya Produksi 275.736.103 409.326.939 300.108.465 Jumlah Produksi 25.000 pcs 35.500 pcs 25.000 pcs Harga Pokok ProdukPcs 11.029,44 11.530,34 12.004,34 2 Menghitung harga pokok produk dengan Activity Based Costing System dengan urutan sebagai berikut: 1 Mengklasifikasi biaya overhead menurut aktivitasnya Aktivitas produksi yang terjadi pada PT Cosmar dapat digolongkan menjadi tiga level aktivitas, yaitu: a Aktivitas berlevel unit Aktivitas ini meliputi aktivitas pemakaian bahan penolong, aktivitas pemakaian air, aktivitas pemakaian telepon, Fax, dan Telex, aktivitas pemakaian internet, depresiasi mesin, dan depresiasi peralatan kantor. Ini terjadi berulang untuk setiap unit produksi dan konsumsinya seiring dengan jumlah unit yang diproduksi sehingga besarnya biaya aktivitas tersebut terpenuhi oleh jumlah unit produksi. b Aktivitas berlevel batch Aktivitas pada level ini adalah gaji keamanan dan upah tak langsung. Aktivitas penyebab biaya ini terjadi berulang setiap satu batch kelompok produk diproduksi. Tenaga kerja tak langsung melakukan aktivitas inspeksi dan pengawasan untuk setiap batch produk diproduksi. c Aktivitas berlevel fasilitas Terdiri dari konsumsi karyawan, JAMSOSTEK, sewa gedung, dan asuransi gedung. Aktivitas ini dimanfaatkan bersama oleh berbagai jenis produk. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Data yang diperoleh dari PT COSMAR adalah data biaya sesuai dengan asumsi ABC System bahwa aktivitas yang menyebabkan biaya, maka semua biaya tersebut merupakan biaya dari aktivitas overhead yang terjadi untuk melakukan proses produksi. Adapun penggerak dari masing- masing aktivitas dapat dilihat dari tabel berikut ini: 2 Menghitung biaya overhead pabrik per pieces berdasarkan ABC System , dengan langkah- langkah sebagai berikut: a Identifikasi aktivitas-aktivitas PT COSMAR. Aktivitas- aktivitas tersebut digolongkan ke dalam 3 tiga golongan, yaitu aktivitas tingkat unit, batch, dan fasilitas. b Menentukan cost pool dan cost driver untuk setiap aktivitas yang sudah diidentifikasi pada langkah a. c Menentukan cost pool rate, yaitu dengan cara membagi biaya dari setiap aktivitas dengan total cost driver yang dikonsumsi oleh masing- masing aktivitas. Tiga langkah diatas akan ditampilkan pada tabel V.10 s.d tabel V.13 berikut ini: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel V.10 Cost Pool Homogen, Aktivitas Overhead, Cost Driver, dan Level Aktivitas Kelompok Biaya Homogen Cost Pool Homogen Aktivitas Overhead Cost Driver Level Aktivitas Pool 1 Casing Jumlah produksi Unit Unit Box Jumlah produksi Unit Master Box Jumlah produksi Unit Sticker Jumlah produksi Unit Tinta Savven Jumlah produksi Unit Puff Jumlah produksi Unit PVC Sheet Jumlah produksi Unit Double Tape Jumlah produksi Unit Biaya Air Jumlah produksi Unit Biaya Telepon, Fax, Telex Jumlah produksi Unit Biaya Internet Jumlah produksi Unit Depresiasi Mesin Jumlah produksi Unit Depresiasi Peralatan Kantor Jumlah produksi Unit Pool 2 Biaya Listrik Jumlah KWh Unit Pool 3 Konsumsi Karyawan Jumlah Karyawan Fasilitas JAMSOSTEK Jumlah Karyawan Fasilitas Pool 4 Gaji Keamanan Jam Inspeksi Batch Upah tak langsung Jam Inspeksi Batch Pool 5 Sewa Gedung Luas Area Pabrik Fasilitas Asuransi Pabrik Luas Area Pabrik Fasilitas Penghitungan tarif kelompok pool rate ini terlihat pada tabel V.11 sampai dengan V.13 berikut ini: Tabel V.11 Pool Rate – Unit Level Activity Keterangan Kelompok biaya Cost Pool Jumlah Biaya Bahan Penolong Pool 1 26.829.820 Biaya Air 48.786.696 Biaya Telepon, Fax, dan Telex 41.798.327 Biaya Internet 10.838.806 Depresiasi Mesin 48.045.168 Depresiasi Peralatan Kantor 33.685.198 209.984.015 Jumlah Produksi 85.500 Pool Rate 2.455,95 Biaya Listrik Pool 2 48685.900 Jumlah KWh 13.000 Pool Rate 3.745,07 Tabel V.12 Pool Rate – Batch Level Activity Keterangan Cost Pool Jumlah Gaji Keamanan Pool 3 10.858.000 Upah tak langsung 137.607.591 148.465.591 Jam Inspeksi 4.508 Pool Rate 32.934 Tabel V.13 Pool Rate – Facility Level Acticity Keterangan Cost Pool Jumlah Konsumsi Karyawan Pool 4 48.795.100 JAMSOSTEK 2.255.616 51.050.716 Jumlah Karyawan 285 Pool Rate 179.125 Sewa Gedung Pool 5 136.064.000 Asuransi Pabrik 8.623.928 144.687.928 Luas Area Pabrik 1200 Pool Rate 120.573 Setelah mengetahui tarif kelompok biaya pool rate langkah selanjutnya adalah melakukan pembebanan biaya overhead pada masing- masing produk, yang dihitung dengan rumus: BOP dibebankan tarif kelompok dikalikan dengan unit cost driver yang digunakan. Proses dan hasil pembebanan biaya overhead pabrik pada masing- masing produk adalah sebagai berikut: Tabel V.14 Proses Pembebanan BOP dengan ABC System Level Activity Cost Driver Proses Pembebanan Lip Gloss LGK5N TC Godet Light Yellow Mascara Hitam Unit Jumlah 25.000 x 2.455,95 61.398.835 Produksi 35.500 x 2.455,95 87.186.345 25.000 x 2.455,95 61.398.835 Unit Jumlah 4.335 x 3.745,07 16.234.875 Kwh 4.335 x 3.745,07 16.234.875 4.330 x 3.475,07 16.216.150 Batch Jml Jam 1.920 x 32.934 63.232.095 Inspeksi 1.263 x 32.934 41.595.395 1.325 x 32.934 43.637.291 Facility Jumlah 95 x 179.125 17.016.905 Karyawan 95 x 179.125 17.016.905 95 x 179.125 17.016.905 Facility Luas Area 400 x 120.573 48.229.309 Pabrik 400 x 120.573 48.229.309 400 x 120.573 48.229.309 Pembebanan 206.112.829 210.262.830 186.498.490 3 Menyusun perhitungan harga pokok produk berdasar ABC System Setelah mengetahui hasil pembebanan BOP dari masing- masing produk dengan ABC System, maka kita dapat menghitung harga pokok produk berdasarkan metode ABC. Berikut ini adalah tabel perhitungan harga pokok produk masing- masing produk. Tabel V.15 Perhitungan Harga Pokok Produk dengan ABC System Keterangan Lip Gloss LGK5N TC Godet Light Yellow Mascara Hitam Biaya Bahan Baku 56.889.924 103.258.272 62.876.250 BTKL 42.567.118 55.752.500 60.953.224 BOP 206.112.829 210.262.830 186.498.490 Biaya Produksi 305.569.941 369.273.602 310.327.964 Jumlah Produksi 25.000 35.500 25.000 Harga Pokok Produk Pcs 12.222,80 10.402,07 12.413,12 4. Membandingkan besarnya harga pokok produk yang ditentukan oleh perusahaan dengan harga pokok produk yang telah dihitung berdasarkan ABC System sehingga dapat diketahui selisihnya lebih besar atau lebih kecil. Setelah biaya overhead pabrik dibebankan ke produk berdasarkan aktivitas masing- masing, maka dapat dihitung harga pokok produksi atas produk-produk tersebut. Harga pokok produksi menurut ABC System dihitung dengan cara menjumlahkan elemen harga pokok produksi yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhe ad pabrik yang pembebanannya dihitung berdasarkan aktivitas masing- masing produk. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Perbandingan hasil perhitungan harga pokok produksi per pieces antara sistem konvensional dengan ABC System terlihat pada tabel V.16 berikut ini: Tabel V.16 Perbandingan Hasil Perhitungan Harga Pokok Produksi antara Sistem Konvensional dengan ABC System Jenis Produksi Sistem Konvesional Rp a Sistem ABC Rp b Selisih Rp c = a - b Presentase Selisih d = c : a Nilai Kondisi Lip Gloss LGK5N 11.029.44 12.222,80 1.193,35 10,81 Undercosted TC Godet Light Yellow 11.530,34 10.402,07 1.128,26 9,79 Overcosted Mascara Hitam 12.004.34 12.413,12 408.78 3,41 Undercosted

C. Pembahasan Hasil Penelitian