A.LATAR BELAKANG 1. LANDASAN REGULASI
Dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah tentunya harus mengikuti garis-garis besar yang telah ditetapkan
dalam peraturan perundang-undangan sebagai landasan regulasi yaitu Undang Undang no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 1 butir 1 menegaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan,pengendalian diri,kepribadian,kecerdasan,ahlak
mulia,serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,bangsa dan negara. Pasal 3 pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia,sehat, berilmu, cakap,kreatif,mandiri,dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
2. LANDASAN KEILMUAN 1 Pengertian Bimbingan dan Konseling
Adapun pengertian dari bimbingan dan konseling itu sendiri merupakan terjemahan dari guidance and counseling dalam bahasa
inggris, secara harfiyah istilah guidance itu diambil dari akar kata guide yang berarti .
1. Mengarahkan to direct. 2. Memandu to pilot
3. Mengelola to manage 4. Menyetir to steer
Namun masih banyak lagi penegertian bimbingan dan konseling yang dikemukakan para ahli diantaranya Sunaryo
Kartadinata 1998:3 mengartikan sebagai proses membantu individu untuk mencapai perkembangan optimal. Sedangkan Rochman
Natawijaya1987:37 mengartikan biombingan sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara
berkesinambungan , supaya individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga sanggup mengarahkan dirinya
dan dapat bertindak secara wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah,keluarga,masyarakat dan kehidupan
pada umumnya. Dengan demikian dian akan dapat menikmati kebahagiaan hidupnya,dan dapt memberikan sumbangan yang berarti
pada kehidupan masyarakat pada umumnya sehingga bimbingan dapat membantu individu untuk mencapai perkembangan diri secara
optimal sebagai makhluk sosial. Dari definisi diatas dapat diangkat makna sebagai berikut:
Bimbingan merupakan suatu proses,yang berkesinambungan bukan kegiatan yang seketika atau kebetulan. Bimbingan merupakan
serangkaian tahapan kegiatan yang sistematis dan berencana yang terarah kepada pencapaian tujuan.
Bimbingan merupakan “helping” yang identik dengan “aiding assisting, atau availing” yang berarti bantuan atau pertolongan.
Makna bantuan dalam bimbingan menunjukan bahwa yang aktif dalam mengembangkan diri, mengatasi masalah atau mengambil
keputusan adalah individu atau peserta didik sendiri. Dalam proses bimbingan pembimbing tidak memaksakan kehendaknya
sendiri,tetapi berperan sebagai fasilitator. Istilah bantuan dalam bimbingan dapat juga dimaknai sebagai upaya untuka menciptakan
lingkunganfisik,psikis,sosial,dan spiritual yang kondusif bagi perkembangan siswa,b memberikan dorongan dan semangat,
cmengembangkan keberanian bertindak dan bertanggung jawab,dan d mengembangkan kemampuan untuk memperbaiki dan
mengubah prilakunya sendiri. Individu yang dibantu adalah individu yang sedang berkembang dengan segala keunikannya. Bantuan
dalam bimbngan diberikan dengan pertimbangan keragaman dan keunikan individu tidak ada teknik pemberian bantuan yang berlaku
umum bagi setiap individu. Teknik bantuan seyogyanya disesuaikan dengan pengalaman,kebutuhan,dan masalah individu. Untuk
membimbing individu diperlukan pemahaman yang komprehensif tentang karakteristik kebutuhan,atau masalah individu.tujuan
bimbingan adalah perkembangan optimal,yaitu perkembangan yang sesuai dengan potensi dan sistem nilai tentang kehidupan yang baik
dan benar. Perkembangan optimal bulanlah semata-mata pencapaian tingkan kemampuan intelektual yang tinggi, yang ditandai dengan
penguasaan pengetahuan dan keterampilan, melainkan suatu kondisi dinamik dimana individu 1 mampu mengenal dan memahami diri 2
berani menerima kenyataan diri secara objektif 3 mengarahkan diri sesuai dengan kemampuan, kesempatan, dan sistem nilai 4
melakukan pilihan dan mengambil keputusan atas tanggung jawab sendiri. Diketahui sebagai kondisi dinamik, karena kemampuan yyang
disebutkan diatas akan berkembang terus dan hal ini terjadi karena individu berada didalam lingkungan yang terus berubah dan
berkembang.
2. Prinsip-Prinsip Dasar Bimbingan dan Konseling