c. Bimbingan karir yaitu, bimbingan yang membantu individu dalam perencanaan pengembangan dan pemecahan masalah-masalah
karir seperti pemahaman terhadap jabatan dan tugas-tugas kerja, pemahaman kondisi lingkungan, perencanaan dan pengembangan
karir, penyesuaian pekerjaan, dan pemecahan masalah-masalah karir yang dihadapi. Bimbingan karir juga merupakan layanan
pemenuhan kebutuhan perkembangan individu sebagai bagian integral dari program pendidikan. Bimbingan karir terkait dengan
perkembangan kemampuan kognitif,afektif, maupun ketrampilan individu dalam mewujudkan konsep diri yang positif, memahami
proses pengambilan keputusan,maupun perolehan pengetahuan dalam ketrampilan yang akan membantu dirinya memasuki sistem
kehidupan sosial budaya yang terus menerus berubah.
5. JENIS-JENIS LAYANAN
a. Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik
memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolahmadrasah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk
menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru.
b. Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima
danmemahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karirjabatan,
dan pendidikan lanjutan. c.
Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat
di dalam kelas, kelompok
d. belajar, jurusanprogram studi, program latihan, magang, dan
kegiatan ekstra kurikuler. e.
Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terumata kompetensi dan atau
kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
f. Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta
didik dalam mengentaskan masalah pribadinya.
g. Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta
didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karirjabatan, dan pengambilan keputusan, serta
melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok. h.
Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui
dinamika kelompok. i.
Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan
cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
j. Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik
menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antarmereka.
3. LANDASAN FILOSOFIS
John J. Pietrofesa et.al. 1980.30.31 mengemukakan bahwa terdapat beberapa prinsip yang terkait dengan landasan filosofis
dalam bimbingan dan konseling yaitu, 1. Objective viewing, dalam hal ini konselor membantu klien agar
memperoleh perspektif tentang masalah khusus yang dihadapinya, dan membantunya untuk menilai atau mengkaji
berbagai alternatif atau strategi kegiatan yang menungkinkan klien mampu merespon interes, minat atau keinginannya
secara konsruktif. Seseorang akan berada dalam dilema apabila dia merasa tidak memiliki pilihan . melalui bimbingan
seseorang akan dapat menggali atau menemukan potensi dirinya dan kemampuan untuk beadaptasi dengan peristiwa-
peristiwa kehidupan baru yang dialaminya. 2. The counselor must have the best interest of the client at
heart. Dalam hal ini konselor harus merasa puas dalam membantu klien dalam mengatasi masalahnya.
Sedangkan James Cribbin dalam Jhon J. Pietrofesa 1980 mengemukakan bahwa prinsip-prinsip filosofis dalam
bimbingan adalah sebagai berikut: a. Bimbingan hendaknya didasarkan pada pengakuan akan
kemuliaan dan harga diri individu dan atas hak-haknya untuk mendapat bantuan
b. Bimbingan merupakan proses pendidikan yang berkesinambungan. Artinya bimbingan merupakan bagian
integral dalam pendidikan. c. Bimbingan harus respek terhadap hak-hak klien yang minta
bantuan. d. Bimbingan bukan preogatif kelompok khusus kesehatan
mental namun dilaksanakan melalui kerja sama berdasarkan keahlian dan kompetensinya sendiri.
e. Fokus bimbingan adalah membantu individu dalam merealisasikan potensi dirinya.
f. Bimbingan merupakan elemen pendidikan yang bersifat individualisasi, personalisasi, dan sosialisasi.
Dari uraian diatas dapat diringkas sebagai berikut : a Landasan filosofis bimbingan terkait dengan cara pandang
para ahli berdasarkan olah pikirnya tentang hakikat manusia tujuan hidup di dunia ini serta upaya-upaya untuk
mengembangkan,mengangkat, atau memlihara nilai-nilai kemanusiaan manusia
b Bimbingan merupakan kegiatan manusiawi yang terkait dengan upaya mengembangkan potensi insaniayah manusia,
sehingga manusia berada dalam alur kehidupan yang bermartabat dan beradab.
c Konselor seyogyanya memiliki pemahaman yang mendalam tentang filasafat manusia filsafat antropologi agar memiliki
pedoman yang akurat dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada konseli kearah kehidupan yang sesuai
dengan nilai-nilai kemanusiaan yang dimiliki.
4. LANDASAN PSIKOLOGIS