Seluruh variabel independen atau variabel bebas berpengaruh atau dapat menjelaskan variasi dari variable terikat harga saham perbankan pada indeks LQ
45 yaitu sebesar 72. Oleh karena itu masih terdapat kemungkinan untuk penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pergerakan harga saham perbankan
pada indeks LQ 45, dngan menambah atau memasukkan variabel bebas lainnya untuk penyempurnaan dan pengembangan penelitian atas harga saham perbankan
pada indeks LQ 45.
4.3.1 Uji Simultan
Hipotesis pertama yang menyatakan bahwa ” Inflasi, kurs dan suku bunga BI secara simultan bersama – sama mempunyai pengaruh terhadap pergerakan
harga saham perbankan pada Indeks LQ 45 BEI “ terbukti kebenarannya. Hal ini dapat dilihat dari F
hitung
= 7,333 lebih besar dari F
tabel
= 2,60 maka H ditolak pada
tingkat signifikansi 5 sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa semua variabel bebas inflasi, kurs dan suku bunga berpengaruh secara simultan terhadap harga
saham variabel dependen . Hasil ini mengidentifikasikan bahwa ketiga variabel fundamental dapat dijadikan sebagai predictor dari harga saham perusahaan atau
dengan kata lain terdapat kecenderungan hubungan yang kuat antara yang terjadi pada lingkungan fundamental dengan harga saham perusahaan.
4.3.2 Uji Parsial
4.3.2.1 Inflasi X1
Variabel inflasi memperoleh t
hitung
= -1,097 maka H diterima pada
signifikansi 5 dengan ketentuan variabel inflasi tidak berpengaruh secara parsial terhadap pergerakan harga saham. Harga saham pada penelitian ini terdiri dari
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
enam bank yang pergerakan harga sahamnya tiap bulan tiap tahun berbeda antara satu bank dengan bank yang lainnya dan masih banyak lagi faktor lain yang
mempengaruhi harga saham seperti keadaan politik, keamanan dan isu – isu yang biasa mempengaruhi para investor dalam memperjualbeliakan saham, oleh karena
itu hasil dari variabel inflasi ini tidak signifikan. Variabel inflasi menunjukkan hasil yang negatif yang berarti bila semakin tinggi inflasi maka harga saham akan
menurun atau sebaliknya. Secara teoitis hubungan negatif antara tingkat inflasi dengan harga saham disebabkan oleh meningkatnya permintaan atas produk yang
melebihi kapasitas penawaran produknya, sehingga harga – harga barang cenderung mengalami kenaikan. Inflasi yang yang tinggi juga bisa mengurangi
pendapatan riil yang diperoleh investor dari investasinya.
4.3.2.2 Kurs X
2
Variabel kurs memperoleh t
hitung
sebesar -3.199 dengan nilai signifikan 0,02, sedangkan besarnya t
tabel
pada signifikan 0,05 adalah -1,960. Dikarenakan t
hitung
t
tabel
- 3.199 -1,960 atau nilai signifikansi 0.273 0.05 maka H ditolak dan
H
1
diterima yang berarti variabel kurs memiliki pengaruh secara sigifikan terhadap pergerakan harga saham. Dengan hasil demikian menyatkan bahwa
variable kurs berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Pengaruh nilai tukar rupiah kurs terhadap harga saham adalah negatif dan signifikan.
Hasil ini mengidentifikasikan bahwa hubungan kurs terhadap harga saham berlawanan arah artinya semakin tinggi kuat nilai tukar rupiah terhadap dollar
Amerika
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
melemahnya nilai US akan menyebabkan harga saham semakin tinggi. Hubungan secara teoritis antara nilai tukar rupiah dengan harga saham bersifat
negatif yaitu apabila terjadi penurunan nilai tukar mata uang rupiah terhadap US rupiah terdepresiasi maka harga saham akan mengalami peningkatan.
4.3.2.3 Suku Bunga X