Pengertian Sikap dan perilaku

17

2.1.2 Sikap

2.1.2.1 Pengertian Sikap dan perilaku

Sikap selalu tampak dalam kehidupan dan tanpa disadari sikap tersebut mencerminkan penilaian terhadap suatu objek. Ada beberapa pendapat ahli yang mendefinisikan sikap. Soetarno 1989:41 mendefiniskan sikap sebagai pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak terhadap objek tertentu. Sikap senantiasa diarahkan kepada sesuatu, artinya tidak ada sikap tanpa objek. Likert 1932; seorang pionir di bidang pengukuran sikap dan Osgood melalui Azwar, 2007 :4-5 berpendapat bahwa sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Thurstone melalui Azwar 2007:5 memformulasikan sikap sebagai „derajat afek positif atau afek negatif terhadap suatu objek psikologis‟. Dari pendapat tersebut, dapat dikemukakan bahwa Thurstone memandang sikap sebagai suatu tingkatan afeksi baik yang bersifat positif maupun negatif dalam hubungannya dengan objek-objek psikologis. Afeksi yang positif yaitu afeksi senang sedangkan afeksi negatif yaitu afeksi yang tidak menyenangkan. Dengan demikian, objek dapat menimbulkan berbagai-bagai macam sikap dan dapat menimbulkan berbagai-bagai macam tingkatan afeksi pada seseorang. Thurstone melihat sikap hanya sebagai tingkatan afeksi saja, belum mengaitkan sikap dengan perilaku. Dengan kata lain, dapat dikemukakan bahwa Thurstone secara eksplisit melihat sikap hanya mengandung komponen afeksi saja. 18 Myers berpendapat bahwa sikap itu merupakan A predisposition towards some object, includes one’s beliefs, feelings, and behavior tendencies concerning the object. Dari pendapat Myers di atas, pengertian sikap telah mengandung komponen kognitif beliefs, komponen afektif feelings, dan komponen konatif behavior tendencies. Berkaitan dengan pendapat Myers, dapat dilihat di bahwa sikap itu mengandung tiga indikator. Ketiga komponen sikap adalah sebagai berikut: 1 Komponen kognitif komponen perseptual, yaitu komponen yang berjaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana orang mempersepsi terhadap objek sikap. 2 Komponen afektif komponen emosional, yaitu komponen yang berhubungan dengan rasa senang atau tidak terhadap objek sikap. Rasa senang merupakan hal yang positif, sedangkan rasa tidak senang merupakan hal yang negatif. Komponen ini menunjukkan arah sikap, yaitu positif atau negatif. 3 Komponen konatif komponen perilaku atau action component, yaitu komponen yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak terhadap objek sikap. Komponen ini menunjukkan intensitas sikap, yaitu menunjukkan besar kecilnya kecenderungan bertindak atau berperilaku seseorang terhadap objek sikap. 19 Pendapat yang dikemukakan para ahli tersebut sangat beraneka ragam. Dari berbagai pendapat dari para ahli, dapat dilihat bahwa pendapat Myers mengenai sikap sangat lengkap karena pengertian sikap menurut Myers mengandung tiga komponen yang tidak bisa dipisahkan. Jadi, jelas dapat disimpulkan bahwa ada tiga komponen yang membentuk sikap seseorang. Komponen tersebut adalah komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen konatif Walgito, 1978:109. Sikap selalu dikaitkan dengan perilaku. Perilaku meruapakan reaksi yang dapat bersifat sederhana maupun bersifat kompleks. Salah satu karakteristik reaksi perilaku manusia yang menarik adalah sifat diferensialnya. Maksudnya, satu stimulus dapat menimbulkan lebih dari satu respon yang berbeda dan beberapa stimulus yang berbeda dapat saja menimbulkan satu respon yang sama Azwar, 2007:9-10. Pada umumnya, sikap seseorang tercermin dalam suatu tindakan atau perilaku dan perilaku seseorang tertuju pada objek sikap. Perilaku tersebut muncul sebagai reaksi atas pengetahuan dan perasaan seseorang terhadap suatu objek. Tidak ada perilaku tanpa sikap, maka sikap berkaitan dengan perilaku seseorang. Gerungan 1988:149 mengungkapkan bahwa sikap senantiasa terarahkan pada suatu objek. Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa sikap merupakan kesiapan merespon yang bersifat positif atau negatif terhadap obyek atau situasi secara konsisten. 20

2.1.2.2 Ciri-ciri Sikap