PEMERIKSAAN PAJAK DI SEKSI PPH BADAN

b. Melakukan pemeriksaan material terhadap laporan SPT Tahunan PPh Pasal 21, baik dengan pemeriksaan sederhana kantor maupun pemeriksaan sederhana lapangan.

4.6 PEMERIKSAAN PAJAK DI SEKSI PPH BADAN

Pemeriksanan Pajak di seksi PPh badan KPP Pratama Pamekasan dilaksanakan di bawah sub seksi verifikasi PPh badan dan verifikasi pemotonganpemungutan. Setiap pemeriksaan dilaksanakan dalam suatu tim pemeriksaan, yang diketuai seorang pejabat eselon V ke atas. Pemeriksaan pajak ini meliputi pemeriksaan Surat Pemberitahuan Tahunan PPh pasal 25 dan SPT Tahunan PPh pasal 21. Pemeriksaan dilakukan melalui Pemeriksaan Sederhana Kantor PSK dan Pemeriksaan Sederhana Lapangan PSL. Untuk pemerikasaan SPT Tahunan pasal 25 melalui PSL, sedangkan untuk SPT Tahunan PPh pasal 21 melalui PSK. Mengingat keterbatasan waktu yang dimiliki penulis, penelitian ini hanya dilakukan atas pemeriksaan SPT Tahunan PPh pasal 25. Jumlah Wajib Pajak yang diperiksa selama tahun 2010 adalah 27 Wajib Pajak. Kriteria pemeriksaan atas Wajib Pajak ini adalah : a. 13 Wajib Pajak, merupakan Wajib Pajak yang SPT Tahunan PPh pasal 25- nya lebih bayar. b. 11 Wajib Pajak, merupakan Wajib Pajak yang diperiksa karena adanya usulan dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pamekasan. c. 3 Wajib Pajak, merupakan Wajib Pajak yang diperiksa karena usulan Wajib Pajak untuk menghapus Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB V PEMBAHASAN

Pada bab ini dibahas data-data yang diperoleh selama penelitian. Seluruh data dianalisis sberdasarkan landasan teori dan peraturan yang berlaku. Alat analisis utama yang digunakan adalah pasal 29 Undang-Undang nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali dirubah terakhir dengan Undang-undang no 28 tahun 2007, Keputusan Menteri Keuangan nomor 625KMK.041994 tanggal 27 Desember 1994 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan nomor 199PMK.032007 tentang Tata Cara Pemeriksaan Pajak serta Surat Edaran Direktur Jendral Pajak nomor SE - 10PJ.042008 tentang Kebijaksanaan Pemeriksaan tahun 2008.

5.1 DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

5.1.1 RUANG LINGKUP DAN BATASAN PEMERIKSAAN

PAJAK Kebijakan pemeriksaan pasca diberlakukannya peraturan perundangan perpajakan yang baru umumnya sama dengan kebijakan yang berlaku sebelumnya. Ruang lingkup pemeriksaan ditentukan melalui tatacara pemeriksaan dan penentuan sasaran Wajib Pajak yang akan diperiksa. Tata cara pemeriksaan telah diatur dalam Keputusan menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 625KMK.041994 tanggal 27 desember 1994 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan nomor 199PMK.032007. Dalam ketentuan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.