Terdapat jangka waktu pemeriksaan sebagai berikut : 1.
Jangka waktu Pemeriksaan Lapangan dihitung sejak tanggal Surat Perintah Pemeriksaan SP2 sampai dengan tanggal Laporan Hasil
Pemeriksaan LHP. 2.
Jangka waktu Pemeriksaan Kantor dihitung sejak tanggal Wajib Pajak harus datang memenuhi surat panggilan dalam rangka Pemeriksaan Kantor
sampai dengan tanggal Laporan Hasil Pemeriksaan. 3.
Jangka Waktu Pemeriksaan Lapangan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan adalah 4 empat bulan dan dapat
diperpanjang menjadi paling lama 8 delapan bulan. 4.
Jangka waktu Pemeriksaan Kantor untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan adalah 3 tiga bulan dan dapat diperpanjang
menjadi paling lama 6 enam bulan. Unit pelaksana Pemeriksaan Lengkap adalah Direktorat Jenderal Pajak,
kantor Wilayah Kanwil Direktorat Jenderal Pajak dan Kantor Pemeriksaan dan penyidikan Pajak Karikpa, sedangkan Unit Pelaksana pemeriksaan Sederhana
adalah Kantor Pelayanan Pajak KPP.
5.1.2 DASAR DAN KRITERIA PEMERIKSAAN PAJAK
Dasar hukum pelaksanaan perneriksaan pajak adalah pasal 29 Undang- Undang nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum. dan Tata Cara Perpajakan
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang nomor 28 Tahun 2007, sedangkan tata cara pemeriksaannya ditetapkan oleh Menteri Keuangan
dengan nomor 199PMK.032007 .
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tujuan pemeriksaan menurut Keputusan Menteri Keuangan. Republik Indonesia nomor 199PMK.032007 adalah :
a. Menguji kepatuhan pemenuhan kewajlban perpajakan dalam rangka
memberikan kepastian hukum, keadilan, dan pembinaan kepada WaJib Pajak.
b. Tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan. Pemeriksaan yang ditujukan untuk menguji kepatuhan pemenuhan
kewajiban perpajakan adalah pemeriksaan yang pada dasarnya dilakukan untuk mernperolehmengumpulkan bahan-bahan yang dapat dijadikan dasar untuk
meng-uji kepatuhan pemenuhan kewajiban pajaknya termasuk menetapkan besamya jumlah pajak yang terhutang.
5.1.3 PELAKSANA PEMERIKSA PAJAK DI KPP PRATAMA
PAMEKASAN
Sesuai dengan Pedoman Umum Pemeriksaan Pajak, pemeriksaan pajak dilakukan oleh pegawai Direktorat Jenderal Pajak, yaitu Pegawai Negeri Sipil
PNS yang telah memiliki keahlian sebagai pemeriksa pajak. Begitupun di KPP Pratama Pamekasan PNS yang bertugas di pemeriksaan pajak telah memiliki
keahlian. Keahlian tersebut harus didapat melalui pendidikan teknis yang cukup dan memiliki ketrampilan sebagai pemeriksa paJak. Dalam menjalankan tugasnya
petugas pajak harus bekerja dengan jqjur, bertanggung jawab, penuh pengertian, sopan, dan obyektif serta menghindarkan diri dari perbuatan tercela. Selain itu,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pemeriksa pajak bisa merupakan tenaga ahli yang ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak dan diberi wewenang, tugas dan tanggungjawab sebagai perneriksa pajak.
Tenaga ahli yang telah ditunjuk oleh Direktur Jenderal Pajak adalah pegawai Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan BPKP, Inspektorat
Jenderal Departemen Keuangan Itjen Depkeu, pemeriksa dari Kantor Akuntan Publik KAP. Tugas dan unit kerja para pemeriksa pajak di KPP Pratama
Pamekasan telah ditentukan. Tenaga pemeriksa yang merupakan tenaga fungsional pemeriksa pajak bertugas melakukan pemeriksaan, lengkap. Unit kerja
dimana mereka bergabung dapat di Kantor, Pusat Direktorat Pemeriksaan Pajak, di Kantor Wilayah, dan terutama di Kantor Perneriksaan dan Penyidikan Pajak
Karikpa. Sedangkan tenaga pemeriksa di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Pamekasan melaksanakan pemeriksaan sederhana, baik pemeriksaan sederhana
lapangan PSL maupun pemeriksaan sederhana kantor PSK
5.2 ANALISIS dan PEMBAHASAN