RUANG LINGKUP DAN BATASAN PEMERIKSAAN

BAB V PEMBAHASAN

Pada bab ini dibahas data-data yang diperoleh selama penelitian. Seluruh data dianalisis sberdasarkan landasan teori dan peraturan yang berlaku. Alat analisis utama yang digunakan adalah pasal 29 Undang-Undang nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali dirubah terakhir dengan Undang-undang no 28 tahun 2007, Keputusan Menteri Keuangan nomor 625KMK.041994 tanggal 27 Desember 1994 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan nomor 199PMK.032007 tentang Tata Cara Pemeriksaan Pajak serta Surat Edaran Direktur Jendral Pajak nomor SE - 10PJ.042008 tentang Kebijaksanaan Pemeriksaan tahun 2008.

5.1 DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

5.1.1 RUANG LINGKUP DAN BATASAN PEMERIKSAAN

PAJAK Kebijakan pemeriksaan pasca diberlakukannya peraturan perundangan perpajakan yang baru umumnya sama dengan kebijakan yang berlaku sebelumnya. Ruang lingkup pemeriksaan ditentukan melalui tatacara pemeriksaan dan penentuan sasaran Wajib Pajak yang akan diperiksa. Tata cara pemeriksaan telah diatur dalam Keputusan menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 625KMK.041994 tanggal 27 desember 1994 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan nomor 199PMK.032007. Dalam ketentuan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. tersebut telah diatur tentang ketentuan umum, tujuan pemeriksaan, ruang lingkup pemeriksaan, dan pelaksanaan pemeriksaan. Selain itu dalam pelaksanaan pemeriksaan di setiap Kantor Pelayanan Pajak juga mengacu pada Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak nomor SE - 10PJ.042008 tentang Kebijaksanaan Pemeriksaan tahun 2008. Ruang lingkup pemeriksaan telah diklasifikasikan menjadi pemeriksaan lengkap dan sederhana,dengan uraian sebagai berikut : 1. Pemeriksaan Lengkap yang dilakukan di tempat Wajib Pajak meliputi seluruh jenis pajak dan atau tujuan lain baik tahun berjalan danatau tahun-tahun sebelumnya yang dilakukan dengan menetapkan teknik- teknik pemeriksaan yang lajim digunakan dalam pemeriksaan pada umumnya. 2. Pemeriksaan sederhana,meliputi : a. Pemeriksaan Sederhana Kantor PSK adalah pemeriksaan sederhana yang dilakukan di kantor Direktorat Jenderal Pajak, untuk jenis-jenis pajak tertentu,baik untuk tahun berjalan dan atau tahun-tahun sebelumnya. b. Pemeriksaan Sederhana Lapangan PSL adalah pemeriksaan sederhana yang dilakukan di lapangan dan di kantor Direktorat Jenderal Pajak,untuk seluruh jenis pajak atau jenis-jenis pajak tertentu dan atau untuk tujuan lain baik untuk tahun berjalan dan atau tahun-tahun sebelumnya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Terdapat jangka waktu pemeriksaan sebagai berikut : 1. Jangka waktu Pemeriksaan Lapangan dihitung sejak tanggal Surat Perintah Pemeriksaan SP2 sampai dengan tanggal Laporan Hasil Pemeriksaan LHP. 2. Jangka waktu Pemeriksaan Kantor dihitung sejak tanggal Wajib Pajak harus datang memenuhi surat panggilan dalam rangka Pemeriksaan Kantor sampai dengan tanggal Laporan Hasil Pemeriksaan. 3. Jangka Waktu Pemeriksaan Lapangan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan adalah 4 empat bulan dan dapat diperpanjang menjadi paling lama 8 delapan bulan. 4. Jangka waktu Pemeriksaan Kantor untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan adalah 3 tiga bulan dan dapat diperpanjang menjadi paling lama 6 enam bulan. Unit pelaksana Pemeriksaan Lengkap adalah Direktorat Jenderal Pajak, kantor Wilayah Kanwil Direktorat Jenderal Pajak dan Kantor Pemeriksaan dan penyidikan Pajak Karikpa, sedangkan Unit Pelaksana pemeriksaan Sederhana adalah Kantor Pelayanan Pajak KPP.

5.1.2 DASAR DAN KRITERIA PEMERIKSAAN PAJAK