BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Iman merupakan tanggapan manusia terhadap wahyu yang diberikan oleh Allah. Di dalam iman, manusia menjalin relasi yang intim dengan Allah dan
berusaha untuk menemukan kehendak-Nya. Umat Katolik memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan iman.
Formatio
iman berjenjang dan berkelanjutan menjadi salah satu upaya untuk membantu umat dalam mengembangkan iman
cerdas, tangguh, dan misioner. Iman yang cerdas berkaitan dengan akal budi dan hati nurani. Akal budi menjadikan umat beriman mengetahui isi dari ajaran-ajaran
Gereja, sedangkan hati nurani membantu umat beriman untuk bertindak bijaksana sebagai wujud nyata dalam beriman cerdas. Iman yang tangguh berarti seorang
umat memiliki iman yang kokoh, tidak mudah goyah, dan memiliki kesetiaan dalam mengikuti Kristus dalam segala situasi yang dihadapi. Iman yang misioner
merupakan perwujudan dari iman cerdas dan tangguh. Kecerdasan dan ketangguhan iman menjadikan seseorang untuk berani bertindak keluar atau
misioner. Iman yang misioner tidak terbatas kepada lingkup dalam Gereja, tetapi akan semakin menjadi nyata apabila iman sungguh-sungguh diwujudkan di
tengah-tengah masyarakat plural. Umat Paroki St. Theresia Lisieux Boro Yogyakarta menjadikan Rm.
Johannes Baptist Prennthaler SJ sebagai teladan dalam mengembangkan iman yang cerdas, tangguh, dan misioner. Karya misi Rm. Johannes Baptist Prennthaler
126
SJ 89 tahun lalu tetap memiliki daya kekuatan bagi umat Paroki St. Theresia Lisieux Boro dalam mengembangkan iman yang cerdas, tangguh, dan misioner di
zaman sekarang. Peranan Rm. Johannes Baptist Prennthaler SJ antara lain: membangun gedung Gereja sebagai pusat pelayan dalam mengembangkan iman
secara keseluruhan, mengajarkan pelajaran agama supaya banyak orang semakin mengenal Kristus, mengajarkan kebiasaan berdoa dan berdevosi, dan
meneladankan semangat kemisioneran di tengah-tengah masyarakat. Bentuk kegiatan yang dapat membantu umat dalam mengembangkan iman
cerdas, tangguh, dan misioner diusulkan berupa katekese model SCP
Shared Christian Praxis
. Usulan kegiatan dalam bentuk katekese SCP diharapkan mampu membantu umat Paroki St. Theresia Lisieux Boro dalam mengembangkan
iman yang cerdas, tangguh, dan misioner dengan inspirasi dari Rm. Johannes Baptist Prennthaler SJ. Tema umum yang diangkat dalam usulan program ini
adalah ‘Mengembangkan iman yang cerdas, tangguh, dan misioner dengan meneladani Rm. Johannes Baptist Prennthaler SJ’. Melalui tema ini diharapkan
umat semakin menyadari teladan dari Rm. Johannes Baptist Prennthaler SJ dalam hidup beriman, sehingga umat semakin mampu mengembangkan iman yang
cerdas, tangguh, dan misioner di zaman sekarang.
B. Saran