Parameter Kinerja 1. Internet Protocol

8. Time to Live Digunakan untuk mengidentifikasikan berapa banyak saluran jaringan di mana sebuah datagram IP dapat berjalan-jalan sebelum sebuah router mengabaikan datagram tersebut. 9. Protocol Digunakan untuk mengidentifikasikan jenis protokol lapisan yang lebih tinggi yang dikandung oleh muatan IP. 10. Header Checksum Digunakan untuk proses error connection. 11. Source address Menunjukkan alamat IP dari pengirim. 12. Destination address Menunjukkan alamat IP dari penerima. Tabel 2.10 Susunan Type of Service [4] Bit ke 0-2 indikasi prioritas 000 = normal, 111 = prioritas tinggi Bit ke 3 Indikasi delay 0 = normal, 1 = low Bit ke 4 Indikasi throughput 0 = normal, 1 = high Bit ke 5 Indikasi reliability 0 = normal, 1 = high Bit ke 6-7 Reserved

II.6 Transmission Control Protocol

Transmission Control Protocol TCP merupakan protocol host to host yang sangat reliable dalam jaringan komunikasi yang menggunakan paket swicthing [2]. TCP bertanggungjawab terhadap reliable, flow control,dan error correction. TCP adalah protocol yang bersifat connection-oriented. TCP digunakan pada saat ingin mengirimkan data sampai ke tujuan sesuai dengan data yang dikirimkan oleh sumber. Data yang dikirim ditambah dengan header TCP yang berisi alamat sumber dan tujuan. Format header TCP ditunjukkan pada Gambar 2.13. Gambar 2.13 Format header TCP [2] Field pada Gambar 2.13 dapat dijelaskan melalui uraian-uraian berikut ini: 1. Source Port 16 bit Nomor port terminal asal 2. Destination Port 16 bit Nomor port terminal tujuan 3. Sequence Number 32 bit Menunjukkan posisi data byte pertama di dalam segmen. 4. Acknowledge Number 32 bit ACK akan dikirimkan oleh penerima bila telah menerima data yang dikirimkan oleh pengirim. 5. Data Offset 4 bit Data offset menunjukkan di mana data dimulai. 6. Reserved 6 bit Reserved harus diatur nol dan digunakan untuk masa depan. 7. Controls Bits 6 bit Fungsi kontrol, digunakan untuk set up dan memutuskan session. Dari kiri ke kanan : a URG : Urgent pointer b ACK : Acknowledment c PSH : Push function d RST : Reset the connection e SYN : Synchronize sequence number f FIN : No more data from sender 8. Window 16 bit Menunjukkan pada pengirim berapa besar data yang bisa diterima oleh penerima. 9. Checksum 16 bit Cyclic Redundancy Check CRC memeriksa field header dan data. 10. Urgent Pointer 16 bit Menunjukkan pada penerima bahwa data yang dikirim telah selesai. 11. Options variabel Options yang paling sering digunakan adalah maximum segment size MSS options, various flow control dan congestion control techniques. 12. Padding variabel 13. Data variabel

II.7 User Datagram Protocol

User Datagram Protocol UDP adalah salah satu protocol pada lapisan transport TCPIP yang mendukung komunikasi unreliable, dan connectionless antara host dalam jaringan yang menggunakan TCPIP [3]. Karakteristik UDP yaitu: 1. Connectionless: pesan UDP akan dikirimkan tanpa proses negosiasi antara dua host yang hendak bertukar informasi. 2. Unreliable: pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor urut. 3. UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah protocol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam jaringan yang menggunakan TCPIP. 4. UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap keseluruhan pesan UDP. Gambar 2.14 Format header UDP [3] Field pada Gambar 2.14 dapat dijelaskan melalui uraian – uraian sebagai berikut : a. Source Port 16 bit Digunakan untuk mengidentifikasi sumber protocol lapisan aplikasi yang mengirim pesan UDP yang bersangkutan. b. Destination Port 16 bit Digunakan untuk mengidentifikasi tujuan protocol lapisan aplikasi yang menjadi tujuan UDP yang bersangkutan. c. Length 16 bit Digunakan untuk mengindikasi panjang pesan UDP pesan UDP ditambah dengan header UDP dalam satu byte. d. Checksum 16 bit Berisi informasi pengecekan intergritas dari pesan UDP yang dikirimkan header UDP dan pesan UDP.

II.8 Network Simulator

Network Simulator NS adalah suatu program perangkat lunak interpreter yang object-oriented, dan discrete event-drivent yang dikembangkan oleh University of Californoa Berkeley, dan USC ISI sebagai bagian dari projek Virtual Internet Testbed VINT [11]. NS menjadi salah satu tool yang sangat berguna untuk menunjukan simulasi jaringan melibatkan Local Area Network LAN dan