Mobile Ad Hoc Network

setiap node bertindak sebagai router maka diperlukan suatu protokol untuk keperluan routing. Kualitas dasar protokol routing pada jaringan ad hoc adalah bahwa protokol tersebut harus mampu beradaptasi secara dinamis terhadap perubahan topologi jaringan. Hal ini diimplementasikan dengan terknik perencanaan untuk menelusuri perubahan topologi jaringan dan menemukan rute yang baru ketika rute yang lama telah expired atau hilang. Berdasarkan konsep routing dan beberapa pertimbangan untuk kondisi jaringan MANET, routing protocol dibagi menjadi tiga kategori seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.4 [6], yaitu : 1. Table Driven Routing Protocol Proactive Routing Protocol 2. On Demand Routing Protocol Reactive Routing Protocol 3. Hybrid Routing Protocol Gambar 2.4 Kategori Ad hoc Routing Protocol [6] Pada kategori on demand routing protocol reactive routing protocol, proses pencarian rute hanya akan dilakukan ketika komunikasi dibutuhkan antara node sumber dengan node tujuan. Jadi routing table yang dimiliki oleh sebuah node berisi informasi rute ke node tujuan saja. Contohnya adalah Dynamic Source Routing DSR, Ad hoc On-demand Distance Vector AODV, Temporally Ordered Routing Algorithm TORA, Associativy Based Routing ABR, dan Signal Stability Routing SSR. Sedangkan pada kategori table driven routing protocol proactive routing protocol, masing-masing node akan memiliki routing table yang lengkap dalam artian sebuah node akan mengetahui semua rute ke node lain yang berada dalam jaringan tersebut. Setiap node akan melakukan update routing table yang dimilikinya secara periodik, sehingga perubahan topologi jaringan dapat diketahui setiap interval waktu tersebut. Hal ini bertujuan untuk menjaga konsistensi, dan informasi perutean setiap pasangan node dalam jaringan MANET. Propagasi rute diperbaharui setiap interval waktu yang tetap. Contoh : Destination Sequenced Distance Vector DSDV, Cluster Switch Gateway Routing CSGR, Wireless Routing Protocol WRP, Optimized Link State Routing OLSR. Kategori ketiga yaitu, hybrid routing protocol yang mengkombinasikan antara kedua tipe routingprotocol proaktif dan reaktif, contoh dari routing protocol ini adalah Zone Routing Protocol ZRP . Konsep jaringan hybrid adalah gabungan dari jaringan infrastruktur dan MANET . Disatu sisi ada jaringan dengan infrastruktur dan disisi lain terdapat node yang dapat bergerak bebas mobile node dengan fasilitas routing. Hal ini memungkinkan rute multi-hop antara mobile node dengan base station, dan menyebabkan ruang lingkup area dari base station menjadi lebih luas. Ide jaringan hybrid adalah untuk efisiensi dari jaringan infrastruktur yang ada, untuk memperluas area dari base station dan mengurangi konsumsi daya listrik.

II.3.1 Destination Sequence Distance Vector

Destination Sequence Distance Vector DSDV termasuk dalam kategori table driven routing protocol dalam jaringan Mobile Ad hoc [2]. DSDV menggunakan metode routing distance vector yang dilengkapi dengan adanya sequence number. Dengan metode distance vector, memungkinkan setiap node dalam jaringan untuk dapat bertukar tabel routing melalui node tetangganya, namun salah satu kekurangan dari metode ini adalah dapat mengakibatkan terjadinya looping dalam jaringan sehingga digunakanlah suatu sequenced number tertentu untuk mencegah terjadinya looping. Dalam protokol routing DSDV, sequence number akan dihasilkan oleh