Masalah Kebutuhan Nutrisi Penilaian Status Gizi

7. Magnesium berfungsi sebagai unsur tulang dan gigi, mempengaruhi kepekaan otot dan saraf dan bekerja pada beberapa enzim. Sumber Magnesium dapat diperoleh dari tepung gandum, kakao, kacang- kacangan, daging, makanan dari laut dan susu. 8. Zat Seng Zn berfungsi membantu enzim melakukan fungsinya, sebagai antioksidan dan berperan dalam fungsi membran. Dapat diperoleh dari tiram, makanan laut, hati, lembaga gandum, ragi, daging, telur, unggas dan ikan. 9. Selenium berfungsi untuk membantu beberapa proses metabolisme dalam tubuh. Sumber selenium dapat diperoleh dari ikan laut, kerang- kerangan. Baliwati. dkk, 2006

2.1.6. Masalah Kebutuhan Nutrisi

Gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan nutrisi dan malnutrisi, kelebihan nutrisi dan obesitas Hidayat, 2006.. Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa normal atau resiko penuruna berat badan akibat ketidakcukupan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme. Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Gejal umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan makanan yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya kelemahan otot dan penurunan energi pucat pada kulit, membran mukosa, konjungtiva, dan lain-lain. Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan dialami seseorang yang mempunyai resiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme secara berlebih. Sedangkan obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari 20 berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan metabolisme karena kelebihan asupan kalori dan penurunan dalam penggunaan kalori Hidayat, 2006. 2.1.7. Faktor-Faktor Penyebab Gizi Kurang 2.1.7.1 Penyebab Langsung Universitas Sumatera Utara Makanan dan penyakit dapat secara langsung menyebabkan gizi kurang. Timbulnya gizi kurang tidak hanya dikarenakan asupan makanan yang kurang, tetapi juga penyakit. Anak yang mendapat cukup makanan tetapi sering menderita sakit, pada akhirnya dapat menderita gizi kurang. Demikian pula pada anak tidak memperoleh cukup makan, maka daya tahan tubuhnya akan melemah dan akan mudah terserang penyakit.

2.1.7.2 Penyebab Tidak Langsung

Ada 3 penyebab tidak lansung yang menyebabkan gizi kurang yaitu : 1. Ketahanan makanan keluarga yang kurang memadai. Setiap keluarga diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarganya dalam jumlah yang cukup baik jumlah maupun mutu gizinya. 2. Pola pengasuhan anak kurang memadai. Setiap keluarga dan masyarakat diharapkan dapat menyediakan waktu, perhatian, dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh kembang dengan baik, baik fisik, mental dan sosial. 3. Pelayanan kesehatan dan lingkungan kurang memadai. System pelayanan kesehatan yang ada diharapkan dapat menjamin penyediaan air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh setiap keluarga yang membutuhkan Alimul, 2008. Ketiga faktor tersebut berkaitan dengan tingkat pendidikan, pengetahuan dan keterampilan keluarga. Makin tinggi tingkat pendidikan, pengetahuan dan keterampilan, makin baik tingkat ketahanan makanan keluarga, makin baik pola pengasuhan maka akan makin banyak keluarga yang memamfaatkan pelayanan kesehatan Notoatmodjo, 2007.

2.1.8. Penilaian Status Gizi

Pada prinsipnya,penilaian status gizi anak serupa dengan penilaian pada periode kehidupan lain. Pemeriksaan yang perlu lebih diperhatikan tentu saja bergantung pada bentuk kelainan yang bertalian dengan kejadian penyakit tertentu. Kurang kalori protein, misakan lazim menjangkiti anak. Oleh karena itu, pemeriksaan terhadap tanda dan gejala ke arah sana termasuk pula kelainan yang menyertai, perlu dipertajam. Universitas Sumatera Utara Anamnesis tentang asupan pangan harus mencantumkan pula selain wawancara asupan pangan pertanyaan yang terkait dengan baik status gizi maupun kesehatan gigi: asupan flior baik secara sistemik maupun topikal; frekuensi ngemil snacking ; jumlah makanan yang di santap antara dua waktu makan; asupan minuman bergula, seperti jus, kopi, teh, dan soda; obat atau kondisi yang mempengaruhi sekresi air ludah menambah atau mengurangin ; penyakit keronis. Pemeriksaan klinis diarahkan untuk mencari kemungkinan adanya bintik bitot, xerosis, karies, gondok, serta hepato dan splenomegali. Penilaian antropometris yang penting dilakukan ialah penimbangan berat dan pengukuran tinggi badan, lingkar lengan dan lipatan kulit triseps. Pemeriksaan ini penting, terutama pada anak prasekolah yang berkelas ekonomi dan sosial rendah. Pengamatan anak usia pengamatan anak usia sekolah dipusatkan terutama pada pencepatan tumbuh. Uji pertumbuhan pada golongan usia ini setidaknya diselenggarakan setahun sekali karena laju pertumbuhan pada fase ini relatif lambat. Sebagai patokan, pertambahan berat anak usia 5-10 tahun berkisar sampai 10-nya, sementara tinggi badan hanya bertambah sekitar 2 cm setahun Arisman,2008. 2.2 Asuhan Keperawatan 2.2.1 Pengkajian 1. Riwayat keperawatan dan diet a. Anggaran makan, makan kesukaan, waktu makan. b. Apakah ada diet yang dilakukan secara khusus? c. Adakah penurunan dan peningkatan berat badan dan berapa lama periode waktunya? d. Adakah status fisik pasien yang dapat meningkatkan diet seperti luka bakar dan demam? e. Adakah toleransi makanminum tertentu? 2. Faktor yang mempengaruhi diet a. Status kesehatan. b. Kultur dan kepercayaan. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Asuhan Keperawatan dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan pada Klien Diabetes Melitus di Kelurahan Harjosari I Medan Amplas

0 54 41

Asuhan Keperawatan Pada An.A dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan Amplas

0 61 47

Asuhan Keperawatan pada Tn. R dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan V Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 27 56

Asuhan Keperawatan pada An.F dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Lingkungan IX Kelurahan Harjosari II Medan Amplas

0 27 64

Asuhan Keperawatan pada An.S dengan Prioritas Masalah kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 14 58

Asuhan Keperawatan pada An.S dengan Prioritas Masalah kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 6

Asuhan Keperawatan pada An.S dengan Prioritas Masalah kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 4

Asuhan Keperawatan pada An.S dengan Prioritas Masalah kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 26

Asuhan Keperawatan pada An.S dengan Prioritas Masalah kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 1

Asuhan Keperawatan pada An.S dengan Prioritas Masalah kebutuhan Dasar Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di Kelurahan Harjosari II Kecamatan Medan Amplas

0 0 20