enzim amilase yang akan memecah amilium yang terkandung di dalam makanan menjadi maltosa. Proses mengunyah ini merupakan kegiatan terkoordinasi antara lidah,
gigi dan otot-otot mengunyah. Di dalam mulut juga terdapat kelenjar saliva yang menghasilkan saliva untuk proses pencernaan dengan cara mencerna hidrat arang,
khususnya amilase, melicinkan bolus sehingga mudah ditelan, menetralkan serta mengencerkan bolus.
Dalam proses sekresi, saliva dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya faktor mekanisme seperti adanya benda-bolus-dalam mulut, faktor psikis seperti bila
mencium atau mengingat makanan yang enak, dan faktor kimiawi seperti bila makanan terasa asam atau asin.
2.1.2.1.2 Faring dan Esofagus
Faring merupakan saluran pencernaan yang terletak di belakang hidung, mulut dan laring. Faring berbentuk kerucut dengan bagian terlebar di bagian atas hingga
vertebra servikal keenam. Faring langsung berhubungan dengan esofagus, saluran tabung yang memiliki otot dengan panjang kurang lebih 20-25 cm dan terletak di
belakang trakea, di depan tulang punggung, kemudian masuk melalui toraks menembus diafragma yang berhubungan langsung dengan abdomen serta menyambung dengan
lambung. Esofagus merupakan bagian yang berfungsi dengan menghantarkan makanan dari
faring menuju lambung. Esofagus berbentuk seperti silinder yang berongga dengan pajang kurang lebih 2 cm dengan kedua ujungnya dilindungi oleh sfingter. Dalam
keadaan normal, sfingter bagian atas selalu tertutup, kecuali bila ada makanan masuk ke dalam lambung. Keadaan ini berfungsi untuk mencegah gerakan balik sisi organ bagian
atas, yaitu esophagus. Proses penghantaran makanan dilakukan dengan cara peristaltik, yaitu lingkaran serabut otot di depan makanan mengendor dan yang di belakang
makanan berkontraksi. Hidayat 2006.
Universitas Sumatera Utara
2.1.2.1.3 Lambung
Lambung merupakan bagian saluran pencernaan yang terdiri atas bagian atas disebut fundus, bagian utama, dan bagian bawah yang berbentuk horizontal antrum
pilorik. Lambung berhubungan langsung dengan esofagus melalui orifisium atau kardia dengan duodenum melalui orifisium pilorik. Lambung terletak di bawah diafragma dan
di depan pancreas, sedangkan limpa menempel pada sebelah kiri fundus. Fundus memiliki fungsi, yaitu fungsi motoris serta fungsi sekresi dan pencernaan.
Fungsi motoris lambung adalah sebagai reservoir untuk menampung makanan sampai dicerna sedikit demi sedikit dan sebagai pencampur adalah memecah makanan menjadi
partikel-partikel kecil yang dapat bercampur dengan asma lambung. Fungsi sekresi dan pencernaan adalah mensekresi pepsin dan HCl yang akan memecah protein menjadi
pepton., amilase memecak amilium menjadi maltosa lipase memecah lemak menjadi asam lemak, dan gliserol membentuk sekresi gastrin, mensekresi faktor instrinsik yang
yang memungkinkan absorbsi vitamin B
12
yaitu di uleum, dan mensekresi mucus yang bersifat protektif.
Makanan berada pada lambung selama 2-6 jam, kemudian bercampur dengan getah lambung cairan asam bening tak berwarna yang mengandung 0,4 HCl untuk
mengasamkan semua makanan serta bekerja sebagai antiseptik dan desinfektan.
2.1.2.1.4 Usus Halus