peritoneal, sebelah tengah jaringan berotot tak bergaris, dan sebelah dalam membran mukosa.
Fungsi kantung empedu adalah tempat menyimpan cairan yang lain, memekatkan cairan empedu yang berfungsi memberi pH sesuai dengan pH optimum enzim-enzim
pada usus halus, mengemulsi garam-garam empedu, mengemulasi lemak, mengekskresi beberapa zat yang tak digunakan oleh tubuh, dan memberi warna pada feses, yaitu
kuning kehijau-hijauan dihasilkan oleh pigmen empedu. Cairan empedu mengandung air, garam empedu, lemak, koleterol, pigmen, fofolipid, dan sedikit protein. Hidayat,
2006.
2.1.2.2.3 Pankreas
Pankreas merupakan kelenjar yang stukturnya sama seperti kelenjar ludah dan memiliki panjang kurang lebih 5 cm. pankreas terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian
kepala pankreas yang paling lebar, badan pankreas yang letaknya dibelakang lambung dan di depan vertebra lumbalis pertama, serta bagian ekor pankreas yang merupakan
bagian runcing disebelah kiri dan meyentuh limpah. Pankreas memiliki dua fungsi, yaitu fungsi eksokrin dilaksanakan oleh sel sekretori yang membentuk getah pankreas
berisi enzim serta elektrolit dan fungsi endokrin yamg terbesar di antara alveoli pankreas. Hidayat, 2006.
2.1.3. Fungsi Nutrisi
Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik akan memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya, bila makanan tidak dipilih
dengan baik, tubuh akan mengalami kekurangan zat-zat gizi esensial tertentu. Zat-zat gizi esensial adalah zat yang harus didatangkan dari makanan. Bila dikelompokkan ada
tiga fungsi zat gizi dalam tubuh, berikut akan dijelaskan lebih lanjut. Fungsi pertama adalah memberi energi. Zat-zat gizi yang dapat memberikan
energi adalah karbohidrat, lemak, dan protein. Oksidasi zat-zat gizi ini menghasilkan energi yang diperlukan tubuh untuk melakukan kegiatan aktivitas. Ketiga zat gizi
termasuk ikatan organik yang mengandung karbon yang dapat dibakar. Ketiga zat gizi
Universitas Sumatera Utara
terdapat dalam jumlah paling banyak dalam bahan pangan. Dalam fungsi sebagai zat pemberi energi, ketiga zat gizi tersebut dinamakan zat pembakar.
Fungsi kedua adalah pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Protein, mineral, dan air adalah bagian dari jaringan tubuh. Olehkarena itu diperlukan untuk
membentuk sel-sel baru, memelihara, dan mengganti sel-sel yang rusak. Dalam fungsi ini ketiga zat gizi nutrients tersebut dinamakan zat pembangun.
Fungsi ketiga adalah mengatur proses tubuh. Protein, mineral, air, dan vitamin diperlukan untuk mengatur proses tubuh. Protein mengatur keseimbangan air didalam
sel, bertindak sebagai buffer dalam upaya memelihara netralitas tubuh dan membentuk
antibodi sebagai penangkal.
2.1.4. Faktor yang Mempengaruhi Nutrisi
faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi ialah pengetahuan, prasangka, kebiasaan, kesukaan dan ekonomi.
Pengetahuan yang kurang tentang menfaat makanan bergizi dapat mempengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya
informasi sehingga dapat terjadi kesalahan dalam memahami kebutuhan gizi. Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat
mempengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, di beberapa daerah, tempe yang merupakan sumber protein yang paling murah, tidak dijadikan bahan makanan yang
layak untuk dimakan karena masyarakat menganggap bahwa mengonsumsi makanan tersebut dapat merendahkan derajat mereka.
Kebiasaan yang merugikan ataupun pantangan terhadap makanan tertentu juga dapat mempengaruhi status gizi. Misalnya, dibeberapa daerah terdapat larangan
makanan pisang dan pepaya bagi para gadis remaja. Padahal, makanan tersebut merupakan sumber vitamin yang sangat baik. Adapula larangan makanan ikan bagi
anak-anak karena ikan dianggap dapat mengakibatkan cacingan, padahal ikan merupakan sumber protein yang sangat baik bagi anak-anak.
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan kekurangan variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat yang dibutuhkan
Universitas Sumatera Utara
secara cukup. Kesukaan dapat mengakibatkan merosotnya gigi pada remaja bila nilai giinya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Saat ini, para remaja dikota-kota besar
dinegara kita memiliki kecenderungan menyenangi makanan tertentu secara berlebihan, seperti makanan cepat saji junk food, bakso dan lain-lainnya. Makanan-makanan ini
tentu saja dapat berdampak buruk bagi kesehatan mereka jika dikonsumsi terlalu sering dan berlebihan karena tidak memiliki asupan gizi yang baik.
Status ekonomi juga dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit. Oleh karena
itu, masyarakat dengan kondisi perekonomian yang tinggi biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya dibandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian
rendah. Hidayat, 2006.
2.1.5. Zat- Zat yang Diperlukan Tubuh 1. Karbohidrat