Bab 8 – Sistem Regulasi
241
Gambar 8.27 Struktur lidah.
Sumber: Kamus Visual, 2004, Hal. 176.
4. Indra Pengecap Lidah
Lidah mempunyai reseptor khusus yang ber kaitan dengan rangsangan kimia. Lidah merupa kan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah
dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas
sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut.
Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan papila. Tonjolan itu dapat dikelompokkan menjadi tiga macam bentuk, yaitu bentuk benang, bentuk
dataran yang dikelilingi parit-parit, dan bentuk jamur. Tunas pengecap ter- dapat pada parit-parit pa pila bentuk dataran, di bagian samping dari papila
berbentuk jamur, dan di permukaan papila berbentuk benang.
Gangguan dan penyakit pada lidah Penyakit yang dapat menyerang lidah misalnya kanker. Penyebab kanker
belum diketahui dengan pasti. Namun terdapat beberapa faktor yang diduga menyebabkan kanker lidah, yaitu merokok dan minum-minuman beralkohol
terlalu banyak.
5. Indra Pembau Hidung
Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Reseptor pencium tidak
bergerombol seperti tunas pengecap.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Biologi SMAMA Kelas XI
242
Epitelium pembau mengandung 20 juta sel-sel olfaktori yang khusus dengan akson-akson yang
tegak sebagai serabut-serabut saraf pembau. Di akhir setiap sel pembau pada permukaan epitelium
mengandung beberapa rambut-rambut pembau yang bereaksi terhadap bahan kimia bau-bauan di
udara. Perhatikan gambar 8.28.
Sumber: Microsoft Encarta, 2005.
Gambar 8.28 Struktur indra pembau.
sinus depan
tulang hidung
tulang rawan
lubang hidung
otot bibir gigi
tonsil faring nasofaring
sinus sphenoidal bulbus olfactorius
lidah Epitelium pembau
m e n g a n d u n g d u a puluh juta sel-sel ol-
faktori yang khusus dengan akson-akson
yang tegak sebagai serabut-serabut saraf
pembau.
Gangguan dan penyakit pada hidung Sinusitis adalah peradangan pada rongga hidung bagian atas. Gejala-
gejala sinusitis adalah sakit kepala, rasa sakit di bagian wajah, demam, keluar ingus bening, rasa sesak di rongga dada, tenggorokan sakit, dan batuk.
Sinusitis disebabkan oleh segala sesuatu yang mengganggu atau menghambat aliran udara ke dalam rongga hidung atau keluarnya mukus
cairan hidung keluar dari hidung. Mukus yang terkumpul merupakan lahan yang subur untuk pertumbuhan bakteri. Akibatnya, timbullah peradangan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab 8 – Sistem Regulasi