– Sistem Reproduksi – Sistem Reproduksi

Bab 9 – Sistem Reproduksi

247 Sistem Reproduksi Bab Bab 9 9 Sumber: www.pro ¿ le.myspace.com, 2006. Manusia terbentuk di dalam rahim dari hasil peleburan sperma dan sel telur. Kemudian setelah 9 bulan 10 hari, bayi akan lahir. Bagaimana hal itu dapat terjadi? Alat-alat apa saja yang berperan pada proses perkawinan pada ma- nusia? Seksual Aseksual Spermatozoa Ovum Ovarium Testis Spermatogenesis Oogenesis Menstruasi Fertilisasi ASI Kehamilan Kekebalan Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi yang terdapat dalam bab ini diharapkan siswa mampu menjelaskan proses pembentukan sel kelamin, ovulasi, menstruasi, fertilisasi, kehamilan, dan pemberian ASI, serta mengetahui kelainanpenyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia. Kata-Kata Kunci Di unduh dari : Bukupaket.com Biologi SMAMA Kelas XI 248 Peta Konsep meningkatkan membahas tentang terdiri atas memengaruhi meliputi melibatkan berupa Organ-organ reproduksi pria Spermatogenesis Hormon-hormon pria Oogenesis Menstruasi Kehamilan Persalinan Pemberian ASI Imunitas Sistem Reproduksi Organ-organ reproduksi wanita Hormon-hormon wanita Proses ſ siologis Sistem reproduksi pria Sistem reproduksi wanita Kontrasepsi Gangguan dan kelainan pada sistem reproduksi Organ reproduksi dalam Organ reproduksi luar - Ovarium - Tuba fallopii - Uterus - Vulva - Klitoris - Perinium Organ reproduksi dalam Organ reproduksi luar - Testis - Saluran pengeluaran - Kelenjar asesoris - Penis - Scrotum didukung oleh didukung oleh meliputi meliputi meliputi terdiri atas Di unduh dari : Bukupaket.com

Bab 9 – Sistem Reproduksi

249 Pendahuluan A. Reproduksi merupakan proses menghasilkan individu baru dari organisme sebelumnya. Organisme bereproduksi melalui dua cara, yaitu: 1. Repoduksi Aseksual Vegetatif Reproduksi aseksual adalah terbentuknya individu baru tanpa melakukan peleburan sel kelamin. 2. Reproduksi Seksual Generatif Umumnya melibatkan persatuan sel kelamin gamet dari dua individu yang berbeda jenis kelamin. Pada reproduksi generatif terjadi persatuan dua macam gamet dari dua individu yang berbeda jenis kelaminnya, sehingga terjadi percampuran materi genetik yang memungkinkan terbentuknya individu baru dengan sifat baru. Pada organisme tingkat tinggi mempunyai dua macam gamet, gamet jantan atau spermatozoa dan gamet betina atau sel telur. Kedua macam gamet tersebut dapat dibedakan baik dari bentuk, ukuran, dan motilitasnya. Kondisi gamet yang demikian disebut heterogamet. Peleburan dua macam gamet tersebut disebut singami. Peristiwa singami didahului dengan peristiwa fertilisasi pembuahan, yaitu pertemuan sperma dengan sel telur. Pada organisme sederhana tidak dapat dibedakan gamet jantan dan gamet betina karena keduanya sama, maka disebut isogamet. Bila salah satu lebih besar dari lainnya disebut anisogamet. Reproduksi Manusia B. Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian interaksi organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak. Sistem reproduksi pada manusia berbeda antara pria dan wanita. Pria menghasilkan gamet jantan atau spermatozoa yang dibentuk di dalam testis. Spermatozoa berukuran sangat kecil dan berbentuk menyerupai berudu, sedangkan wanita menghasilkan sel telur ovum yang dibentuk di dalam ovarium. Semenjak lahir, manusia memang telah dilengkapi alat organ reproduksi. Alat-alat reproduksi akan berfungsi ketika mencapai kematangan, di mana seseorang telah menginjak masa subur. Namun demikian, alat-alat reproduksi ini akan berfungsi serta berproses secara baik jika seseorang dalam keadaan sehat.

1. Sistem Reproduksi Pria

Sistem reproduksi pria meliputi organ-organ reproduksi, spermatogenesis, dan hormon-hormon pada pria. Organ reproduksi pria dirancang untuk dapat menghasilkan, menyimpan, dan mengirimkan sperma. Sperma tersimpan Sumber: Kamus Visual, 2004, Hal. 160-170. Gambar 9.1 a Alat reproduksi pria, b alat reproduksi wanita. a b penis testis ovarium rahim Di unduh dari : Bukupaket.com Biologi SMAMA Kelas XI 250 dalam cairan yang terlindung dan bergizi, yaitu air mani. Organ reproduksi pria dibedakan menjadi dua bagian, yaitu organ reproduksi dalam dan luar. a. Organ reproduksi dalam Organ reproduksi dalam pada sistem reproduksi pria terdiri atas testis, saluran pengeluaran, dan kelenjar asesoris. Berikut ini akan dijelaskan masing- masing organ dalam tersebut. 1 Testis Testis atau buah zakar adalah bagian dari organ reproduksi pria, terletak di bawah penis, dalam scrotum kantung zakar. Pria memiliki sepasang testis yang berbentuk oval berada di kiri dan kanan untuk memproduksi sperma. Sepasang testis ini dibungkus oleh lipatan kulit berbentuk kantung yang disebut kantung zakar skrotum. Fungsi testis adalah alat untuk menghasilkan sperma dan hormon kelamin jantan yang disebut testoteron. Hormon inilah yang membuat ‘sifat jantan’, seperti otot-otot yang menonjol, suara besar, dan sebagainya. Di dalam testis terdapat saluran- saluran halus yang disebut tubulus seminiferus yang merupakan tempat pembentukan spermatozoa. Di belakang masing-masing terdapat epididimis. Dari masa puber akil balig sampai sepanjang hidupnya pria memproduksi sperma setiap waktu. Pria dapat melepaskan sperma saat ejakulasi atau waktu puncak bersenggama. 2 Saluran pengeluaran Saluran pengeluaran pada organ reproduksi dalam alat reproduksi pria terdiri atas saluran epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, dan uretra. a Saluran epididimis Di tempat ini, sperma mengalami pematangan. Selanjutnya dari sini, sperma bergerak menuju kantung kemih vesikula seminalis melalui saluran mani vas deferens. Sperma ditampung sementara waktu pada kantung kemih. b Vas deferens Vas deferens merupakan sambungan dari epididimis. Saluran ini tidak menempel pada testis dan ujung salurannya terdapat di dalam kelenjar prostat. Fungsi saluran ini adalah sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju kantung semen kantung mani vesikula seminalis. c Saluran ejakulasi Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen dengan uretra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra. akhir epididimis tunika vaginalis bagian kepala epididimis bagian akhir testis ekor epididimis saluran sperma Sumber: www.wikipedia.org, 2006. Gambar 9.2 Testis. Di unduh dari : Bukupaket.com

Bab 9 – Sistem Reproduksi

251 d Uretra Uretra adalah saluran yang menghubungkan kantung kemih ke lingkungan luar tubuh. Uretra berfungsi sebagai saluran pembuangan baik pada sistem kemih atau ekskresi maupun pada sistem seksual. Pada pria, uretra berfungsi juga dalam sistem reproduksi sebagai saluran pengeluaran air mani. Pada pria, panjang uretra sekitar 20 cm dan berakhir pada akhir penis. Uretra pada pria dibagi menjadi empat bagian, dinamakan sesuai dengan letaknya, yaitu: • Pars praprostatica, terletak sebelum kelenjar prostat. • Pars prostatica, terletak di prostat. Pada bagian uretra ini terdapat pembukaan kecil, di mana terletak muara vas deferens. • Pars membranosa, panjang sekitar 1,5 cm dan di bagian lateral terdapat kelenjar bulbo uretralis. • Pars spongiosa cavernosa, panjang sekitar 15 cm dan melintas di corpus spongiosum penis. 3 Kelenjar asesoris Pada waktu sperma melalui saluran pengeluaran, terjadi penambahan berbagai getah kelamin yang dihasilkan oleh kelenjar asesoris. Kelenjar ini berfungsi untuk mempertahankan hidup dan pergerakan sperma. Kelenjar asesoris merupakan kelenjar kelamin yang terdiri atas: a Vesikula seminalis Vesikula seminalis terletak di belakang kantung kemih disebut juga kantung semen. Dinding vesikula menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma. b Kelenjar prostat Kelenjar prostat terletak di bawah kantung kemih dan merupakan pertemuan antara uretra dengan vas deferens. c Kelenjar Cowper Kelenjar Cowper terletak di belakang kelenjar prostat dan langsung menuju uretra. Kelenjar prostat dan kelenjar Cowper berfungsi untuk menghasilkan sekret hasil produksi kelenjar untuk memberi nutrisi dan mempermudah gerakan spermatozoa. b. Organ reproduksi luar Sebagian besar, alat reproduksi laki-laki berada di bagian luar tubuh yang terlihat langsung. Organ reproduksi luar pada laki-laki meliputi penis dan scrotum. 1 Penis Penis dari bahasa Latin phallus yang artinya ekor adalah alat kelamin jantan dan juga berfungsi sebagai organ eksternal untuk urinasi. Sumber: Microsoft Encarta, 2005. ureter kelenjar prostat kelenjar bulbo uretralis saluran ejakulasi testis kulup uretra pembuluh darah kantung kemih epididimis Gambar 9.3 Sistem reproduksi organ dalam pria Di unduh dari : Bukupaket.com Biologi SMAMA Kelas XI 252 Penis terdiri atas tiga rongga yang berisi jaringan spons. Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongga-rongganya banyak mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Bila ada suatu rangsangan, maka rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah sehingga penis menjadi tegang dan mengembang ereksi. 2 Scrotum kantung zakar Scrotum merupakan kantung yang di dalamnya berisi testis. Scrotum berjumlah sepasang, yaitu scrotum kanan dan scrotum kiri. Di antara scrotum kanan dan scrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos. c. Spermatogenesis Spermatogenesis merupakan proses pembentukan dan pematangan spermatozoa sel benih pria. Proses ini berlangsung dalam testis buah zakar dan lamanya sekitar 72 hari. Proses spermatogenesis sangat bergantung pada mekanisme hormonal tubuh. Spermatozoa sperma yang normal memiliki kepala dan ekor, di mana kepala mengandung materi genetik DNA, dan ekor yang merupakan alat pergerakan sperma. Sperma yang matang memiliki kepala dengan bentuk lonjong dan datar serta memiliki ekor bergelombang yang berguna mendorong sperma memasuki air mani. Kepala sperma mengandung inti yang memiliki kromosom dan juga memiliki struktur yang disebut akrosom. Akrosom mampu menembus lapisan jelly yang mengelilingi telur dan membuahinya bila perlu. Sperma diproduksi oleh organ yang bernama testis dalam kantung zakar. Hal ini menyebabkan testis terasa lebih dingin dibandingkan anggota tubuh lainnya. Pembentukan sperma berjalan lambat pada suhu normal, tapi terus-menerus terjadi pada suhu yang lebih rendah dalam kantung zakar. Pada tubulus seminiferus testis terdapat sel-sel induk spermatozoa atau spermatogonium. Selain itu juga terdapat sel Sertoli yang berfungsi Spermatogonium diploid Miosis I Miosis II spermatosit primer pembelahan spermatosit sekunder spermatosit sekunder spermatid haploid Gambar 9.4 Spermatogenesis. Sumber: www.emc.maricopa.edu, 2006. Di unduh dari : Bukupaket.com

Bab 9 – Sistem Reproduksi