Bab 9 – Sistem Reproduksi
249
Pendahuluan A.
Reproduksi merupakan proses menghasilkan individu baru dari organisme sebelumnya.  Organisme bereproduksi melalui dua cara, yaitu:
1.   Repoduksi Aseksual  Vegetatif Reproduksi aseksual adalah terbentuknya
individu baru tanpa melakukan  peleburan sel kelamin.
2.   Reproduksi Seksual  Generatif Umumnya melibatkan  persatuan sel kelamin
gamet dari dua individu yang berbeda jenis kelamin.
Pada  reproduksi generatif terjadi persatuan dua macam gamet dari dua individu yang berbeda
jenis kelaminnya, sehingga terjadi percampuran materi genetik yang memungkinkan terbentuknya
individu baru dengan sifat baru. Pada organisme tingkat tinggi mempunyai dua macam gamet,
gamet jantan atau spermatozoa dan gamet betina atau sel telur. Kedua macam gamet tersebut dapat dibedakan baik dari bentuk,
ukuran, dan motilitasnya. Kondisi gamet yang demikian disebut  heterogamet.
Peleburan dua macam gamet tersebut disebut singami. Peristiwa singami didahului dengan peristiwa  fertilisasi  pembuahan, yaitu pertemuan  sperma
dengan sel telur. Pada organisme sederhana tidak dapat dibedakan gamet jantan dan gamet betina karena keduanya sama, maka disebut  isogamet. Bila
salah satu lebih besar dari lainnya disebut  anisogamet.
Reproduksi Manusia B.
Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian interaksi  organ dan zat dalam organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak. Sistem reproduksi
pada manusia berbeda antara pria dan wanita. Pria menghasilkan gamet jantan atau spermatozoa yang dibentuk di dalam testis. Spermatozoa
berukuran sangat kecil dan berbentuk menyerupai berudu, sedangkan wanita menghasilkan sel telur  ovum yang dibentuk di dalam  ovarium. Semenjak
lahir, manusia memang telah dilengkapi alat organ reproduksi. Alat-alat reproduksi akan berfungsi ketika mencapai kematangan, di mana seseorang
telah menginjak masa subur. Namun demikian, alat-alat reproduksi ini akan berfungsi serta berproses secara baik jika seseorang dalam keadaan sehat.
1.  Sistem Reproduksi Pria
Sistem reproduksi pria meliputi  organ-organ reproduksi, spermatogenesis, dan hormon-hormon pada pria.  Organ reproduksi pria dirancang untuk dapat
menghasilkan, menyimpan, dan mengirimkan  sperma. Sperma tersimpan
Sumber: Kamus Visual, 2004, Hal. 160-170.
Gambar 9.1 a Alat reproduksi pria, b alat reproduksi wanita.
a
b
penis testis
ovarium rahim
Di unduh dari : Bukupaket.com
Biologi SMAMA Kelas XI
250
dalam cairan yang terlindung dan bergizi, yaitu air mani.  Organ reproduksi pria dibedakan menjadi dua bagian, yaitu organ reproduksi dalam dan luar.
a. Organ reproduksi
dalam Organ reproduksi dalam pada sistem reproduksi pria terdiri atas testis,
saluran pengeluaran, dan kelenjar asesoris. Berikut ini akan dijelaskan masing- masing organ dalam tersebut.
1 Testis Testis atau buah zakar adalah bagian dari
organ reproduksi pria, terletak di bawah  penis, dalam scrotum kantung zakar. Pria memiliki
sepasang testis yang berbentuk oval berada di kiri dan kanan untuk memproduksi sperma. Sepasang
testis ini dibungkus oleh lipatan kulit berbentuk kantung yang disebut kantung zakar skrotum.
Fungsi testis adalah alat untuk menghasilkan sperma dan hormon kelamin jantan yang disebut
testoteron.  Hormon inilah yang membuat ‘sifat jantan’, seperti otot-otot yang menonjol, suara besar, dan sebagainya. Di dalam testis terdapat saluran-
saluran halus yang disebut tubulus seminiferus yang merupakan tempat pembentukan spermatozoa. Di belakang masing-masing terdapat  epididimis.
Dari masa puber akil balig sampai sepanjang hidupnya pria memproduksi sperma setiap waktu. Pria dapat melepaskan sperma saat ejakulasi atau waktu
puncak bersenggama.
2 Saluran pengeluaran
Saluran pengeluaran pada  organ reproduksi dalam alat reproduksi pria terdiri atas saluran epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, dan uretra.
a Saluran epididimis
Di tempat ini, sperma mengalami pematangan. Selanjutnya dari sini, sperma bergerak menuju kantung kemih vesikula seminalis melalui
saluran mani  vas deferens. Sperma ditampung sementara waktu pada kantung kemih.
b Vas deferens
Vas deferens merupakan sambungan dari epididimis. Saluran ini tidak menempel pada testis dan ujung salurannya terdapat di dalam kelenjar
prostat. Fungsi saluran ini adalah sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju  kantung semen kantung mani vesikula
seminalis.
c Saluran ejakulasi
Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen dengan  uretra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan
sperma agar masuk ke dalam uretra.
akhir epididimis tunika vaginalis
bagian kepala epididimis
bagian akhir testis ekor
epididimis saluran sperma
Sumber: www.wikipedia.org, 2006.
Gambar 9.2 Testis.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Bab 9 – Sistem Reproduksi