– Sistem Gerak pada Manusia – Sistem Gerak pada Manusia

Bab 3 – Sistem Gerak pada Manusia

63 Sistem Gerak pada Manusia Bab Bab 3 3 Sumber: Microsoft Encarta, 2005. Tak terasa dalam melakukan kegiatan sehari-hari, kita selalu melibatkan gerak. Entah untuk tersenyum, berlari, bersepeda, atau berjalan. Gerak tersebut terjadi karena kita memiliki rangka dan otot. Bagaimana kedua sistem organ tersebut berkoordinasi melakukan gerak? Apa penyusun rang- ka dan otot sehingga dapat menghasilkan gerak? Osteon Kartilago Otot rangka Otot polos Otot jantung Kata-Kata Kunci Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi yang terdapat dalam bab ini diharapkan siswa mampu menyelesaikan mekanisme terjadinya gerak pada manusia serta mengetahui berbagai penyakit yang mengganggu sistem gerak pada manu- sia. Di unduh dari : Bukupaket.com Biologi SMAMA Kelas XI 64 memiliki bentuk membahas tentang Peta Konsep terdiri atas terdiri atas membentuk terdiri atas Contoh meliputi Contoh Contoh Contoh Contoh meliputi Sistem gerak pada manusia Tulang tengkorak Tulang badan Tulang anggota gerak Otot Otot jantung Otot lurik Otot polos Rangka Tulang Sendi Tulang rawan Pipih Pipa Pendek Tak beraturan Tulang keras Gangguan pada otot Kram Nyeri otot Polio Sawan Keseleo Ganguan dan Kelainan pada Sistem Gerak Gangguan pada rangka Gangguan ſ sik Gangguan ſ siologis Gangguan tulang belakang Gangguan persendian Skoliosis Lordosis Kifosis Dislokasi Terkilir Ankilosis Artritis Patah tulang Rakitis Mikrosefalus Osteoporosis Di unduh dari : Bukupaket.com

Bab 3 – Sistem Gerak pada Manusia

65 Pendahuluan A. Kerangka Tubuh Manusia B. Salah satu ciri organismemakhluk hidup adalah bergerak. Tahukah kalian bagaimana makhluk hidup melakukan gerak? Manusia yang merupakan bagian dari makhluk hidup, juga melakukan gerakan dalam menjalankan aktivitasnya. Apa saja yang dibutuhkan manusia untuk melakukan gerakan? Manusia membutuhkan tulang dan otot untuk bergerak. Tulang tidak dapat bergerak sendiri apabila tidak digerakkan oleh otot. Gerak adalah hasil interaksi antara tulang, otot, dan persendian tulang. Alat gerak pada manusia meliputi alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Alat gerak pasif manusia yang berupa tulang terdiri atas tulang rawan dan tulang keras. Semua tulang ini akan bersama-sama menyusun rangka yang dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu rangka kepala, rangka badan, dan rangka anggota gerak. Tulang-tulang yang menyusun sebuah rangka akan dihubungkan dengan sendi. Sementara alat gerak aktif manusia yang berupa otot, terdiri atas otot polos, otot lurik, dan otot jantung. Otot ini memiliki kemampuan untuk berkontraksi untuk menciptakan gerakan. Kontraksi otot dipengaruhi oleh kerja saraf serta energi yang diperoleh dari proses metabolisme saat melakukan respirasi. Sangat beruntung bagi kita manusia telah diciptakan Tuhan dengan memiliki tulang dan otot. Bayangkan apa yang akan terjadi jika salah satu tulang kalian, misalnya tulang pada kaki tidak ada. Dapatkah kalian berjalan? Kerangka manusia tersusun dari tulang-tulang, baik tulang yang panjang maupun tulang pendek. Tulang-tulang tersebut membentuk rangka dalam endoskeleton yang berfungsi: – Memberikan bentuk tubuh. – Menahan dan menegakkan tubuh. – Menjaga agar organ tubuh tetap berada di tempatnya. – Melindungi organ-organ tubuh seperti otak, jantung, dan paru-paru. – Untuk bergerak ketika dikehendaki otot. – Menghasilkan sel darah di dalam sumsum tulang . Endoskeleton pada manusia dibagi menjadi 2 yaitu: – Kerangka sumbu skeleton aksial: tengkorak dan badan. – Kerangka apendikular tangan dan kaki

1. Jenis Tulang

Tulang merupakan alat gerak pasif karena tidak dapat bergerak tanpa bantuan otot. Berdasarkan jenisnya, tulang dibedakan menjadi dua, yaitu tulang rawan kartilago dan tulang keras tulangosteonsejati. Di unduh dari : Bukupaket.com Biologi SMAMA Kelas XI 66 a. Tulang rawan Tulang rawan bersifat lentur, tersusun atas sel-sel tulang rawan kondrosit yang mensekresikan matriks kondrin berupa hialin atau kolagen. Pada tulang rawan banyak mengandung zat perekat berupa kolagen dan sedikit mengandung zat kapur. Itulah sebabnya tulang rawan bersifat lentur. Sel-sel tulang rawan atau kondrosit dibentuk oleh kondroblas. Pada masa bayi atau masa pertumbuhan sebagian besar tulang masih berupa tulang rawan. Seiring dengan pertumbuhan bayi dan pertambahan usia, tulang-tulang rawan mengalami penulangan osiſ kasi sehingga tulang tidak lentur lagi, melainkan tumbuh menjadi keras. Akan tetapi, tidak semua mengalami penulangan dan tetap berupa tulang rawan. Misalnya, pada bagian persendian, daun telinga, cuping hidung, dan ruas-ruas tulang belakang. Tulang rawan memiliki tiga tipe, yaitu hialin, fibrosa, dan elastis. Perhatikan gambar 3.1. Ketiganya memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1 Tulang rawan hialin Tulang rawan hialin bersifat lentur, semi transparan, dan berwarna putih kebiruan. Tulang rawan ini merupakan penyusun rangka embrio yang akan berkembang menjadi tulang keras. Selain pada embrio, tulang rawan hialin juga terdapat pada sendi gerak ujung tulang rusuk, hidung, bronki, dan trakea. 2 Tulang rawan ſ brosa Tulang rawan ſ brosa memiliki banyak serabut kolagen dalam matriks. Matriksnya berwarna keruh dan gelap, serta kuat dan kaku. Tulang rawan ſ brosa terdapat pada tendon dan ligamen. 3 Tulang rawan elastis Tulang rawan elastis berwarna kekuningan. Matriksnya mengandung serabut elastis. Tulang rawan elastis terdapat pada daun telinga. Sumber: www.anatomy.dal.ca, www.virtual.yosemite.cc.ca.us, www.meded.ucsd.edu, 2006. Gambar 3.1 Macam-macam tulang rawan a hialin, b ¿ brosa, c elastis. a b c matriks kondrosit di dalam lakuna kondrosit di dalam lakuna serabut kolagen kondrosit di dalam lakuna serabut elastik Di unduh dari : Bukupaket.com

Bab 3 – Sistem Gerak pada Manusia

67 b. Tulang keras tulang sejati Pembentukan tulang keras berawal dari kartilago berasal dari mesenkim. Tulang keras tersusun dari jaringan tulang keras, yang terdiri dari sel-sel tulang osteosit yang membentuk lingkaran. Di tengah-tengah sel tulang terdapat saluran Havers. Di dalam saluran Havers terdapat pembuluh kapiler yang berfungsi untuk mengangkut sari makanan dan oksigen pada sel tulang. Pada tulang keras banyak mengandung zat kapur kalsium dan sedikit mengandung zat perekat. Matriks akan mengeluarkan kapur dan fosfor yang menyebabkan tulang menjadi keras. Proses pengerasan tulang disebut penulangan atau osiſ kasi. Perhatikan gambar 3.2. Jenis osiſ kasi adalah desmal dan kondral. Kondral meliputi perikondral dan enkondral. Desmal merupakan penulangan pada tulang keras, sedangkan kondral adalah penulangan pada tulang rawan. Sumber: Under The Microscope, Skeleton, 2005, Hal. 15. Gambar 3.2 a Pertumbuhan tulang pada tangan dari bayi sampai dewasa, dilihat melalui sinar x b Proses pengerasan tulang dari bayi sampai dewasa. Sumber: Harun Yahya, Manusia dan Alam Semesta, 2004, Hal. 19. Gambar 3.3 Anatomi tulang keras. Sel-sel tulang keras yang telah mati akan membentuk rongga bekas sel tulang yang disebut lakuna. Setiap lakuna dapat berhubungan satu sama lainnya melalui saluran-saluran kecil yang disebut kanalikuli. Di unduh dari : Bukupaket.com Biologi SMAMA Kelas XI 68 Tulang keras terdapat pada seluruh tulang anggota gerak. Lapisan luarnya keras tulang kompak dan mengelilingi rongga yang disebut rongga sumsum. Jadi, tulang tidak rapat, tetapi berongga di tengahnya. Seandainya semua tulang rapat tanpa rongga, tubuh kita sangat berat dan akan sulit digerakkan.

2. Bentuk Tulang

Berdasarkan bentuknya, tulang terbagi atas tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek. a. Tulang pipa Sumber: www.york.ac.uk, 2006. Gambar 3.4 Tulang pipa Di unduh dari : Bukupaket.com

Bab 3 – Sistem Gerak pada Manusia

69 Saat kalian sedang makan daging ayam, coba kumpulkan tulang- tulang sisa makananmu. Selanjutnya bersihkan tulang tersebut dan keringkan. Kelompokkan tulang-tulang tersebut menurut bentuknya Kumpulkan hasilnya pada guru kalian Tindak Lanjut Tulang pipa mempunyai ciri-ciri: – Bentuknya bulat panjang seperti pipa. – Pada kedua ujungnya berbonggol. – Di dalamnya berisi sumsum kuning dan lemak. Sumsum kuning merupakan cadangan untuk pembentukan sumsum merah. – Contoh: tulang paha, tulang lengan atas, tulang kering, tulang betis, ruas-ruas jari tanganruas jari kaki, tulang hasta, dan tulang pengumpil. Tulang pipa terbagi menjadi 3 bagian, yaitu: – Bagian ujung yang disebut epiſ sis. – Bagian tengah yang disebut diaſ sis. – Di antara epiſ sis dan diaſ sis terdapat cakra Sumber: Kamus visual, 2004, Hal. 157. Gambar 3.5 Tulang pipih Sumber: Kamus visual, 2004, Hal. 157. Gambar 3.6 Tulang pendek

3. Susunan Tulang

Rangka tubuh manusia tersusun oleh 206 potong tulang yang saling berhubungan. Perhatikan gambar 3.7. Tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh tersebut terdiri atas tiga kelompok besar, yaitu: epiſ sis discus epiphysealis. Cakra ini kaya akan osteoblas dan menentukan pertumbuhan tinggi. Di pusatnya terdapat rongga yang berisi sumsum tulang. Rongga terbentuk karena aktivitas osteoklas perombak tulang. b. Tulang pipih – Berbentuk pipih atau tipis. – Di dalamnya berisi sumsum merah, tempat pembuatan sel darah merah dan sel darah putih. – Contoh: tulang kepala tengkorak, tulang rusuk, tulang dada, dan tulang belikat. c. Tulang pendek – Bentuk pendek dan bulat. – Di dalamnya berisi sumsum merah, tempat pembuatan sel darah merah dan sel darah putih. – Contoh: ruas-ruas tulang belakang, tulang pergelangan tangan, dan pergelangan kaki. Di unduh dari : Bukupaket.com Biologi SMAMA Kelas XI 70 Sumber: Kamus visual, 2005, Hal. 152. Gambar 3.7 Rangka tubuh manusia. tulang dahi tulang pipi tulang selangka tulang belikat tulang lengan atas tulang hasta tulang pengumpil tulang paha tulang kering tulang betis tulang pelipis tulang rahang atas tulang rahang bawah rusuk tulang dada rusuk layang tulang belakang tulang pinggul atas tulang selangkang tulang ekor tulang tempurung lutut Di unduh dari : Bukupaket.com

Bab 3 – Sistem Gerak pada Manusia

71 a. Tulang tengkorak cranium Tulang tengkorak berbentuk pipih, saling berhubungan, dan membentuk rongga. Tulang-tulang ini mengelilingi dan melindungi otak yang ada di dalamnya. Tulang tengkorak terdiri atas 22 tulang. Delapan tulang membentuk tengkorak bagian kepalatempurung kepala dan 14 tulang tengkorak bagian mukawajah. Tulang tempurung kepala tersusun dari tulang dahi os.frontal, tulang kepala belakang os.oksipital, tulang ubun-ubun os.parietal, tulang baji os.sphenoid, tulang tapis os.ethmoid, dan tulang pelipis os. temporal. Perhatikan gambar 3.8. Di bagian bawah tempurung kepala terdapat rongga khusus yang disebut foramen magnum yang menjadi tempat masuk dan keluarnya pembuluh saraf serta darah yang kemudian menuju ke sumsum tulang belakang. Sumber: www.face-and-emotion.com, 2006. Gambar 3.8 Tengkorak bagian kepala Tulang muka terdapat pada bagian depan kepala. Tulang-tulang muka membentuk rongga mata untuk melindungi mata, membentuk rongga hidung serta langit-langit, dan memberi bentuk wajah. Tulang muka terdiri atas dua tulang rahang atas maksila, dua tulang rahang bawah mandibula, dua tulang pipi zigomatik, dua tulang air mata lakrimal, dua tulang hidung nasal, dua tulang langit-langit palatum, dan satu tulang pangkal lidah hioid. Perhatikan gambar 3.9. Di unduh dari : Bukupaket.com Biologi SMAMA Kelas XI 72 Sumber: www.face-and-emotion.com, 2006. Gambar 3.9 Tulang tengkorak bagian muka Hubungan antara tulang-tulang pada tempurung kepala merupakan hubungan tulang yang tidak dapat digerakkan. Hanya rahang bawah yang dapat bergerak dengan bebas sehingga kalian dapat makan dan berbicara. Pada bayi yang baru lahir, kedua tulang ubun-ubun, yaitu kiri dan kanan, belum menyatu sempurna sehingga terasa lembut bila dipegang. Dalam pertumbuhannya, tulang tengkorak bayi akan menyatu sempurna. Tu l a n g t e n g k o r a k terdiri atas: • tulang tempurung • tulang muka b. Tulang Badan Tulang pembentuk badan terdiri atas ruas-ruas tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk, tulang gelang bahu, dan tulang gelang pinggul panggul. 1 Tulang belakang berada di bagian tengah tubuh yang berfungsi untuk menopang seluruh tubuh, dan tempat pelekatan tulang rusuk. Di unduh dari : Bukupaket.com

Bab 3 – Sistem Gerak pada Manusia