Gangguan dan Kelainan pada Sistem Otot

Bab 3 – Sistem Gerak pada Manusia

85 4 Artritis Artritis merupakan gangguan yang disebabkan adanya peradangan sendi. Artritis dibedakan menjadi: a Rematoid, merupakan penyakit menurun yang dapat timbul di segala umur. Penyakit ini ditandai oleh jaringan penghubung yang tumbuh di dalam sendi dan kemudian mengeras. Akibatnya, kedua tulang pada sendi menyatu sehingga tidak dapat digerakkan. b Osteoartritis, merupakan penipisan tulang rawan yang meng- hubungkan persendian. c Gautartritis, gangguan gerak akibat kegagalan metabolisme asam urat sehingga terjadi penimbunan asam urat pada persendian.

2. Gangguan dan Kelainan pada Sistem Otot

P r o f i l Prof Dr Soeharso Prof Dr Raden Soeharso, lahir di Solo. Beliau adalah ahli bedah ortopedi tulang dan pendiri Rumah Sakit Ortopedi Dr. Soeharso yang berada di Surakarta. Beliau adalah ahli bedah Palang Merah Indonesia selama perang Dunia ke II. Beliau telah mendirikan pusat rehabilitasi korban penderita cacat akibat perang pertama di Asia Tenggara pada tahun 1947. Penghargaan yang diperoleh Prof Dr R Soeharso antara lain: Pahlawan Nasional, Bintang Mahaputra, Satya Lencana Republik Indonesia, Doktor Honoris Causa dari Ilmu Kedokteran UNAIR, Pioner Rehabilitasi dari IDI, Perintis Ilmu dan Seni Bedah dari IKABI, Word Federation dari REH Award, Albert Mary Lasker Award dari REH INT. Sumber www. ypac-solo.org, 1 November 2006. a. Kram Kram disebabkan oleh kejang otot. Otot tiba-tiba berkontraksi sangat kuat sehingga sakit. Kram bisa terjadi saat cuaca dingin atau aktivitas otot terlalu berat. Kram bisa juga merupakan gejala ketidakseimbangan air dan ion di dalam tubuh. b. Nyeri otot Nyeri otot biasanya diderita orang berusia lanjut. Penyakit ini mungkin disebabkan pembengkakan jaringan penghubung otot. Jaringan yang membengkak menekan ujung saraf dan pembuluh darah. Akibatnya, aliran darah terhambat dan timbul rasa nyeri. Nyeri otot biasanya kambuh pada cuaca dingin dan dapat diatasi dengan pijat dan menghangatkan badan. c. Polio Polio disebabkan infeksi virus pada saraf yang mengendalikan gerakan otot rangka. Orang yang terserang penyakit polio dapat menjadi lumpuh. Penyakit ini dapat dicegah dengan imunisasi polio pada bayi. d. Sawan Sawan adalah kontraksi pada beberapa kelompok otot yang tidak terkoordinasi. Sawan bisa terjadi akibat gangguan pada otak. e. Keseleo Keselo terjadi di daerah sendi dan ligamen sendi. Otot atau tendon dapat putus akibat tarikan yang tiba-tiba dan kuat. Di unduh dari : Bukupaket.com Biologi SMAMA Kelas XI 86 Bio Eksplorasi Kerangka Kerangka adalah mukjizat rekayasa tersendiri, yang merupakan sistem bangunan pendukung tubuh. Kerangka melindungi organ-organ utama seperti otak, jantung dan paru-paru, serta mewadahi organ-organ bagian dalam. Kerangka melengkapi tubuh manusia dengan kemampuan bergerak yang unggul, yang tidak dapat ditiru oleh mekanisme tiruan apa pun. Jaringan tulang bukanlah anorganik sebagaimana yang disangka orang. Jaringan tulang adalah tempat penyimpanan mineral pada tubuh yang terdiri atas berbagai mineral penting seperti kalsium dan fosfat. Sesuai dengan kebutuhan tubuh, kerangka menyimpan mineral tersebut atau mengirimkannya ke tubuh. Di samping itu semua, tulang belulang juga memproduksi sel darah merah. Selain fungsinya yang sempurna dan seragam, kerangka juga disusun oleh tulang- belulang dengan struktur luar biasa. Karena bertugas menunjang dan melindungi tubuh, tulang diciptakan dengan kemampuan dan kekuatan untuk memenuhi fungsi tersebut. Kondisi terburuk yang mungkin terjadi juga sudah dipertimbangkan. Misalnya, tulang paha dapat membawa beban seberat satu ton pada saat tegak lurus. Yang mengejutkan, pada setiap langkah, tulang membawa beban sebesar tiga kali berat tubuh. Ketika seorang atlet melakukan loncat galah dan mendarat di tanah, setiap sentimeter persegi tulang pinggulnya mendapat tekanan sebesar 1400 kilogram. Apa yang membuat struktur ini, yang terbentuk oleh pembelahan dan penggandaan sebuah sel induk, menjadi begitu kuat? Jawaban pertanyaan ini tersembunyi dalam penciptaan tulang yang tiada bandingannya. Sebuah contoh dari teknologi masa kini akan menolong menjelaskan hal ini lebih jauh. Konstruksi bangunan yang besar dan tinggi menggunakan sistem tangga- tangga. Unsur-unsur pendukung konstruksi dalam teknik ini terdiri atas palang yang malang melintang, membentuk tangga. Melalui perhitungan rumit yang hanya dapat dilakukan komputer, kita dapat membangun jembatan dan pabrik yang memiliki pondasi lebih kuat dan lebih murah. Struktur dalam tulang mirip dengan sistem tangga-tangga yang digunakan pada konstruksi jembatan dan menara tersebut. Satu-satunya perbedaan yang penting adalah bahwa sistem tulang lebih rumit dan lebih canggih daripada struktur sistem tangga-tangga itu. Tulang memiliki bagian luar yang keras dan berongga di dalamnya yang diisi dengan sumsum tulang. Dengan sistem ini, tulang sangatlah kuat, tetapi cukup ringan sehingga nyaman digunakan oleh manusia. Andai saja yang terjadi adalah bagian dalam tulang itu keras dan penuh, sebagaimana bagian luarnya, tulang akan terlalu berat untuk dibawa manusia dan akan mudah pecah atau retak oleh hantaman ringan karena strukturnya keras dan kaku. Rancangan tulang yang sempurna membantu kita menjalani kehidupan dengan mudah. Bahkan kita melakukan pekerjaan yang sulit tanpa perlu merasa sakit. Keistimewaan lain struktur tulang adalah kelenturannya pada beberapa bagian tubuh. Misalnya, selain melindungi organ utama tubuh seperti jantung dan paru- paru, tulang rusuk juga dapat mengembang dan mengempis agar udara dapat bergerak keluar-masuk paru-paru. Tanda-tanda penciptaan juga terlihat pada permukaan persendian. Sendi tulang tidak perlu dilumasi meskipun bergerak terus-menerus sepanjang usia manusia. Di unduh dari : Bukupaket.com

Bab 3 – Sistem Gerak pada Manusia