– Jaringan – Jaringan sma11bio Biologi Renni

Bab 2 – Jaringan

31 Jaringan Bab Bab 2 2 Sumber: www.oregonstate.edu, 2006. Jaringan merupakan kumpulan sel-sel yang terdeferensiasi. Jaringan terdiri atas sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Jaringan yang satu dengan yang lain akan menyusun organ. Bagaimana sel membentuk jaringan? Apa fungsi jaringan? Bagaimana jaringan bisa menyusun organ? Meristem Parenkim Sklerenkim Xilem Floem Epitel Jaringan ikat Jaringan otot Jaringan saraf Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi yang terdapat dalam bab ini diharapkan siswa mampu mengetahui berbagai jaringan yang menyusun organ tumbuhan dan hewan. Kata-Kata Kunci Di unduh dari : Bukupaket.com Biologi SMAMA Kelas XI 32 Peta Konsep terdiri dari terdiri dari terdiri dari terdiri dari terdiri dari meliputi meliputi terdiri dari Jaringan pada hewan dan manusia Jaringan pada tumbuhan Jaringan Jaringan saraf Jaringan ikat Jaringan epitel Epidermis Parenkim Jaringan penyokong Jaringan pengangkut Jaringan gabus Jaringan otot - Epitel pipih - Epitel batang - Epitel kubus Jaringan dewasa Jaringan meristem - Promeristem - Meristem primer - Meristem sekunder - Kolenkim - Sklerenkim - Xilem - Floem Di unduh dari : Bukupaket.com

Bab 2 – Jaringan

33 Pendahuluan A. Jaringan Tumbuhan B. Pada Bab 1 kalian telah mempelajari tentang sel, baik sel tumbuhan maupun sel hewan. Tumbuhan dan hewan memiliki sel yang mempunyai persamaan dan perbedaan. Lalu apakah yang akan terjadi jika sel-sel tersebut menyatu? Secara mikroskopis tumbuhan dan hewan memiliki tubuh yang tersusun atas banyak sel yang menyatu sehingga membentuk jaringan. Jaringan yang bersatu akan membentuk organ seperti organ hati, ginjal, dan jantung. Organ-organ yang bersatu akan membentuk sistem organ sehingga mampu menjalankan kegiatan seperti transportasi, pencernaan, dan ekskresi. Meskipun jaringan sama-sama berasal dari sel, namun memiliki fungsi yang berbeda antara satu jaringan dengan jaringan lain. Hal ini dikarenakan sel telah mengalami diferensiasi. Diferensiasi adalah perubahan bentuk sel. Demikian juga jaringan tumbuhan dan hewan juga memiliki peran yang beda. Sehingga jaringan tersebut mampu menjalankan fungsinya. Tentunya kalian masih ingat dengan pelajaran tentang sel pada Bab 1. Kalian sudah mempelajari bahwa sel tumbuhan mempunyai organel yang khas jika dibandingkan dengan sel hewan. Organel-organel tersebut adalah kloroplas, vakuola yang membesar di bagian tengah sel, dan dinding sel yang mengandung selulosa. Sel tumbuhan yang telah dewasa dan memiliki kesamaan bentuk dan sifatnya akan membentuk jaringan tumbuhan. Berdasarkan kemampuannya membelah diri, jaringan tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa.

1. Jaringan Meristem

Jaringan meristem terdiri atas sekelompok sel yang tetap dalam fase pertumbuhan dan terus-menerus membelah. Sifat-sifat jaringan meristem adalah sebagai berikut: a. Terdiri atas sel-sel muda dalam fase pembelahan dan pertumbuhan. b. Biasanya tidak ditemukan adanya ruang antarsel di antara sel-sel meristem. c. Bentuk sel bulat, lonjong, atau poligonal dengan dinding sel yang tipis. d. Masing-masing sel kaya akan sitoplasma dan mengandung satu atau lebih dari satu inti sel. e. Vakuola sel sangat kecil atau mungkin tidak ada. Berdasarkan asal usulnya, jaringan meristem dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu promeristem, jaringan meristem primer, dan jaringan meristem sekunder. Di unduh dari : Bukupaket.com Biologi SMAMA Kelas XI 34 • Jaringan meristem adalah jaringan yang masih aktif mem- belah. • M e r i s t e m s e r i n g dijumpai di ujung akar dan batang. Sumber: www.uic.edu, 2006. Gambar 2.1 Jaringan meristem apikal. a. Promeristem Promeristem adalah jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih dalam tingkat embrio. Contohnya pada lembaga biji tumbuhan. b. Jaringan meristem primer Jaringan meristem primer merupakan jaringan meristem yang mengalami perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio. Contohnya ujung batang dan ujung akar. Kegiatan jaringan meristem primer menyebabkan batang dan akar bertambah panjang. Pertumbuhan yang diakibatkan oleh jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer. c. Jaringan meristem sekunder Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal tidak secara langsung dari perkembangan jaringan meristem pada embrio. Contoh jaringan meristem sekunder misalnya kambium dan kambium gabus. Kegiatan jaringan meristem menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Pertumbuhan yang diakibatkan oleh jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Berdasarkan posisinya dalam tubuh tumbuhan, meristem dibedakan menjadi tiga, yaitu: 1 Meristem apikal meristem ujung, terdapat di ujung akar dan ujung batang tumbuhan. Meristem apikal selalu menghasilkan pemanjangan akar dan batang tumbuhan. Pertumbuhan yang diakibatkan oleh aktivitas meristem apikal dikenal sebagai pertumbuhan primer dan semua jaringan yang terbentuk dari meristem apikal disebut jaringan primer. Perhatikan gambar 2.1. 2 Meristem interkalar, terdapat di antara ruas-ruas batang. Pertumbuhan yang diakibatkan oleh aktivitas meristem interkalar menyebabkan pertambahan panjang pada ruas-ruas batang. Jaringan yang terbentuk oleh meristem interkalar ini serupa dengan jaringan yang berasal dari meristem apikal, sehingga digolongkan ke dalam jaringan primer. Contohnya meristem pada pangkal ruas tumbuhan anggota suku rumput- rumputan graminae. Di unduh dari : Bukupaket.com

Bab 2 – Jaringan

35 c. Meristem lateral meristem samping, terletak sejajar dengan lingkaran organ tempat ditemukannya dan merupakan meristem yang menghasilkan pertumbuhan sekunder, contohnya kambium. Kambium merupakan lapisan sel-sel tumbuhan yang aktif membelah dan terdapat di antara xilem dan ƀ oem. Kambium menyebabkan pertumbuhan sekunder. Aktivitas kambium ke arah luar membentuk kulit batang ƀ oem sekunder dan ke arah dalam membentuk kayu xilem sekunder. Pada masa pertumbuhan, kambium yang tumbuh ke arah dalam lebih aktif dibandingkan dengan kambium yang tumbuh ke arah luar. Hal ini menyebabkan kulit batang lebih tipis daripada kayu. Kambium bisa dibedakan menjadi dua macam, yaitu kambium vasikuler dan kambium intervasikuler. Kambium vasikuler adalah kambium yang berada di dalam berkas pengangkut, yaitu di antara xilem dan ƀ oem. Sedangkan kambium intervasikuler adalah kambium yang berada di Biologi Kita Biologi Kita Totipotensi Totipotensi memiliki arti bahwa setiap sel memi- liki kemampuan untuk berdeferensiasi menjadi j a r i n g a n , k e m u d i a n berkembang menjadi tumbuhan baru yang lengkap, jika lingkungan mendukung. Kemam- p u a n s e m a c a m i n i dimiliki oleh semua sel tumbuhan. Totipotensi sebagian terlihat pada akar yang tumbuh dari sel batang, dan ketika sel xilem dan À oem tumbuh dari sel korteks yang ter- luka. Kejadian semacam itulah yang mendorong orang untuk melakukan kultur jaringan. Kultur jaringan yaitu mengem- bangkan tumbuhan baru dari jaringan tumbuhan tertentu. Jaringan yang diambil biasanya diletak- kan pada media khusus yang steril agar dapat membelah dan berdife- rensiasi menjadi batang, akar, dan daun. Sumber: Salisbury dan Ross, Fisiologi Tumbuhan Jilid 3, 1995. antara berkas pengangkut. Kesatuan antara kambium vasikuler dengan kambium intervasikuler membentuk lingkaran kambium atau kambium vaskuler. Perhatikan gambar 2.2. Sumber: www.uic.edu,2007. Gambar 2.2 Kambium vasikuler dan kambium intervasikuler. Selain kambium, jaringan meristem lateral juga dikenal adanya kambium gabus felogen. Kambium ini terletak di bawah epidermis batang dan epidermis akar yang tua. Aktivitas pembelahan kambium gabus ke arah dalam menghasilkan feloderm. Sedangkan ke arah luar menghasilkan felem.

2. Jaringan dewasa

Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti membelah. Jaringan ini dibentuk dari proses diferensiasi sel-sel meristem, baik meristem primer maupun meristem sekunder. Jaringan Di unduh dari : Bukupaket.com Biologi SMAMA Kelas XI 36 Parenkim memiliki dua bentuk, yaitu: • Klorenkim • Aeronkim Carilah informasi dari internet, buku, atau surat kabar tentang pemanfaatan sifat totipotensi pada tumbuhan, khususnya di bidang kultur jaringan Kumpulkan hasilnya pada guru kalian Tindak Lanjut dewasa dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan penyokong terdiri atas jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim, jaringan pengangkut terdiri atas xilem dan ƀ oem, dan jaringan gabus. a. Jaringan epidermis Jaringan epidermis merupakan jaringan yang letaknya paling luar pada organ-organ tumbuhan seperti akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Jaringan epidermis berfungsi untuk menutupi permukaan tubuh tumbuhan. Jaringan ini melindungi bagian dalam tumbuhan dari segala pengaruh luar yang merugikan tumbuhan, sehingga disebut juga jaringan pelindung. Perhatikan gambar 2.3. Sumber: www.vcbio.science.ru.nl, 2006. Gambar 2.3 Jaringan epidermis tumbuhan. sel epidermis bulu akar Ciri-ciri jaringan epidermis pada tumbuhan adalah: – Terdiri atas sel-sel hidup. – Berbentuk persegi panjang. – Sel-selnya rapat dan tidak memiliki ruang antarsel. – Umumnya tidak memiliki kloroſ l, kecuali pada epidermis tumbuhan paku. – Dinding sel jaringan epidermis bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalami penebalan, namun dinding sel epidermis bagian dalam yang berbatasan dengan jaringan lain tetap tipis. – Mampu membentuk derivat jaringan epidermis. Bentuk jaringan epidermis bermacam-macam. Pada tumbuhan dikotil yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar, dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis. Biasanya jaringan epidermis fungsinya digantikan oleh jaringan gabus. Sel-sel epidermis ada yang mengalami modiſ kasi, misalnya menjadi stomata, trikoma, sel kipas, sistolit, dan sel silika. Di unduh dari : Bukupaket.com

Bab 2 – Jaringan

37 b. Jaringan parenkim Jaringan parenkim merupakan jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup dengan struktur morfologis dan ſ siologis yang bervariasi. Jaringan ini masih melakukan segala kegiatan proses ſ siologis, bahkan masih mampu melakukan pembelahan. Jaringan parenkim disebut juga jaringan dasar karena dijumpai di setiap bagian tumbuhan. Pada batang dan akar, parenkim dijumpai di antara epidermis dan pembuluh angkut sebagai korteks. Parenkim dapat juga dijumpai sebagai empulur batang. Pada daun, parenkim menyusun mesoſ l daun yang berdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang. Ciri-ciri jaringan parenkim adalah: – Sel-selnya merupakan jaringan hidup yang berukuran besar dan tipis serta umumnya berbentuk segi enam. – Memiliki banyak vakuola. – Letak inti sel mendekati dasar sel. – Mampu bersifat embrional atau meristematik karena dapat membelah diri. – Memiliki ruang antarsel yang banyak sehingga letaknya tidak rapat. Gambar 2.5 Jaringan kolenkim. Sumber: Campbell et al, Biologi Jilid 1, 2006, Hal. 301 Sumber: Campbell et al, Biologi Jilid 1, 2006, Hal. 301 Gambar 2.4 Jaringan parenkim. Jaringan parenkim merupakan jaringan yang paling banyak mengalami modiſ kasi bentuk dan fungsi. Bentuk sel parenkim bermacam-macam. Sel parenkim yang mengandung kloroſ l disebut klorenkim, sedangkan yang mengandung rongga- rongga udara disebut aerenkim. Fungsi jaringan parenkim bermacam-macam misalnya untuk menyimpan cadangan makanan, menyimpan air, menyimpan udara, fotosintesis, dan sebagainya. c. Jaringan penyokong Jaringan ini disebut juga jaringan penguat karena memiliki dinding sel yang tebal dan kuat. Fungsi jaringan ini adalah memberikan kekuatan bagi tumbuhan agar dapat berdiri dengan kokoh. Jaringan ini terdiri atas jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim. 1 Jaringan kolenkim Jaringan kolenkim berperan penting sebagai jaringan penguat, terutama pada organ-organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan per- tumbuhan dan perkembangan. Jaringan kolenkim tersusun oleh sel-sel yang hidup, bentuk selnya sedikit memanjang, dan umumnya memiliki dinding dengan penebalan tidak teratur. Jaringan kolenkim memiliki dinding yang lunak, lentur, dan tidak berlignin. Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa. Jaringan Di unduh dari : Bukupaket.com Biologi SMAMA Kelas XI 38 kolenkim merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak. Kolenkim dapat dijumpai pada batang, daun, serta bagian-bagian bunga dan buah. Pada akar yang terkena sinar matahari juga dapat dijumpai adanya kolenkim. Pada sebagian besar tumbuhan monokotil tidak dijumpai adanya kolenkim jika sklerenkim dibentuk sejak tumbuhan masih muda. Sumber: Campbell et al, Biologi Jilid 1, 2006, Hal. 301. Gambar 2.6 Jaringan sklerenkim. 2 Jaringan sklerenkim Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penguat dinding sekunder yang tebal. Umumnya jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras. Umumnya sklerenkim tidak mengandung protoplas. Jadi, sel-sel sklerenkim telah mati sehingga jaringan sklerenkim hanya dijumpai pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu ſ ber serabutserat- serat sklerenkim dan sklereid sel-sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung sel batu atau sklereid. d. Jaringan pengangkut Jaringan pengangkut bertugas mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Ada dua macam jaringan yaitu xilem atau pembuluh kayu dan ƀ oem atau pembuluh lapispembuluh kulit kayu. Xilem bertugas mengangkut air dan garam-garam mineral terlarut dari akar ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Xilem ada 2 macam, yaitu trakea dan trakeid. Trakeid adalah sel-sel tumbuhan yang dindingnya mengalami ligniſ kasi penebalan oleh senyawa lignin dan sel-selnya akan mati setelah dewasa. Floem bertugas mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Floem dicirikan dengan adanya komponen pembuluh tapis dan sel pengiring. Komponen pembuluh tapis merupakan sel-sel memanjang yang ujungnya bersatu membentuk suatu pembuluh. Sel pengiring merupakan sel yang berukuran lebih kecil dibandingkan sel penyusun pembuluh tapis dan berperan untuk memberi makan sel-sel pembuluh tapis yang masih hidup. Sel pengiring hanya dijumpai pada Angiospermae. Xilem dan ƀ oem membentuk berkas pembuluh angkut. Beberapa tipe ikatan pembuluh angkut yang dapat ditemukan antara lain tipe kolateral, tipe konsentris, tipe bikolateral, serta tipe radial. 1 Ikatan Pembuluh Kolateral, merupakan suatu ikatan pembuluh angkut yang terbentuk dari xilem dan ƀ oem yang letaknya bersebelahan dalam satu jari-jari yang sama. Xilem berada di bagian dalam dan ƀ oem di bagian luar. Tipe ini dibedakan menjadi: Di unduh dari : Bukupaket.com

Bab 2 – Jaringan