Hubungan Kerjasama antara Pemerintah Kota Medan dengan Perusahaan

kemitraan dan bina lingkungan ini diambil 4 dari laba bersih setelah dipotong pajak dan merupakan kewajiban perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan. Tidak hanya kurangnya kesadaran, pihak perusahaan juga terkesan kurang transparan mengenai rancangan anggaran kemana CSR tersebut akan dialokasikan. Hal tersebut tentunya akan menyulitkan pihak Pemerintah Kota Medan sebagai mitra perusahaan untuk menyelaraskannya dengan program-program Pemerintah dan kebutuhan masyarakat 40

b. Hubungan Kerjasama antara Pemerintah Kota Medan dengan Perusahaan

. Dalam implementasi penerapan CSR, perusahaan dapat melaksanakan dan menyalurkannya secara langsung ataupun melalui kerjasama dengan Pemerintah Daerah. Dari hasil wawancara yang saya himpun, informan mengatakan bahwa sebagian besar perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Medan menyalurkan dana CSR secara langsung kepada masyarakat sekitar perusahaan, dan ada juga yang hanya berkoordinasi dengan SKPD di tingkat kecamatan. CSR yang dilaksanakan melalui kerjasama antara perusahaan dengan Pemerintah Daerah, kedua elemen tersebut memiliki peran masing-masing. Dalam menangani penerapan CSR perusahaan di kota Medan, Pemerintah Kota Medan telah membentuk Tim Koordinasi Pengembangan dan Penjaringan Program CSR Kota Medan. Tim ini terdiri dari beberapa usur Pemerintah Kota namun, yang menjadi 40 Wawancara dengan Bapak Regen 12032014 Universitas Sumatera Utara penanggungjawab atau yang paling berperan adalah Bappeda Kota Medan. Bappeda Kota Medan berperan sebagai pihak merencanakan dan mengkoordinasi pihak perusahaan dan dinas terkait dalam mengalokasikan dana CSR perusahaan 41 Perusahaan-perusahaan yang berkemauan untuk melakukan kerjasama dengan Pemerintah Kota Medan dalam melaksanakan CSR akan menyampaikan kontribusi yang akan mereka salurkan kepada pihak Pemerintah Kota Medan. Bentuk kontribusi dan sasaran yang ingin dicapai akan dibicarakan antara pihak perusahaan dengan Pemerintah Kota Medan agar menemui kesepakatan. Misalnya pihak perusahaan menawarkan untuk pembangunan taman kota di suatu daerah yang mereka anggap sangat strategis, maka bappeda akan memberikan masukan apakah daerah tersebut sesuai dengan tata ruang atau tidak . 42 41 Wawancara dengan Bapak Regen 12032014 42 Wawancara dengan Bapak Ahmad Basaruddin 07032014 . Dan jika penawaran berasal dari pihak Pemerintah Kota Medan dalam hal ini adalah Bappeda, maka pihak perusahaan akan menyesuaikan apakah usulan tersebut sesuai dengan apa yang mereka anggarkan pada tahun yang berjalan. Setelah ditentukan kegiatan dan kontribusi CSR apa yang akan dilaksanakan, perusahaan akan meminta Pemerintah Kota Medan untuk membuat proposal atas usulan bantuan CSR yang diajukan. Proposal tersebut mencakup permasalahan yang dihadapi, keterbatasan biaya Pemerintah Daerah, dan kontribusi yang diharapkan serta sasaran kemana dana CSR akan dialokasikan. Pihak perusahaan akan memberikan surat balasan sebagai bentuk persetujuan usulan yang akan diajukan. Untuk bantuan CSR dalam bentuk dana segar, pihak perusahaan akan Universitas Sumatera Utara meminta dana tersebut dipisahkan dari APBD. Berdasarkan peraturan yang berlaku pun dana CSR tidak boleh ditampung ke dalam APBD Pemerintah Daerah tahun bejalan. Untuk itu, dana diberikan akan ditampung dalam rekening Tim Pengembangan dan Penjaringan Program CSR Kota Medan yang terpisah dari APBD Kota Medan 43 Pembahasan lebih lanjut mengenai realisasi alokasi bantuan CSR perusahaan akan dibicarakan dalam rapat-rapat atau pertemuan antara Bappeda Kota Medan dengan SKPD atau dinas teknis yang terkait. Setelah CSR telah direalisasikan maka secara simbolis perusahaan akan menyerahkan bantuan CSR kepada pihak Pemerintah Kota Medan. Kemudian, pihak yang berperan adalah dinas teknis yang berwenang, seperti misalnya pembangunan taman kota, maka dinas pertamanan Kota Medan yang akan berkewajiban untuk melakukan perawatan dan pemeliharaan. Biaya untuk listrik untuk penerangan dan air mancur taman juga akan ditanggung oleh Pemerintah Kota Medan.Pada tingkat dinas teknis memang peran yang dilakukan tidak terlalu besar. Misalnya saja dalam proyek pembangunan atau penataan taman kota, dinas pertamanan Kota Medan hanya akan berperan setelah proyek tersebut selesai dan diserahkan kepada dinas pertamanan untuk diirawat dan dipelihara . 44 . Untuk bantuan yang berbentuk dana maka dinas teknis akan berperan untuk memberikan pembinaan dan pengarahan kepada kelompok sasaran penerima dana 45 43 Wawancara dengan Bapak Regen 12032014 44 Wawancara dengan Ibu Susi 19022014 45 Wawancara dengan Bapak Ahmad Basaruddin 07032014 . Universitas Sumatera Utara Hubungan kerjasama anatar Pemerintah Kota Medan dengan Perusahaan dalam hal pengalokasian dana CSR ini tidak selalu membutuhkan sebuah MoU. Hanya beberapa saja yang menginginkan adanya Mou ini, seperti hal-nya kerjasama Pemerintah Kota Medan dengan PT.BNI Wilayah Medan dalam pembangunan hutan kota di kecamatan Medan Johor pada tahun 2011. Kemungkinan dikarenakan peroyek pembangunan hutan kota tersebut bersifat kewajiban yang harus dipatuhi oleh kedua belah pihak, baik pihak pemerintah Kota Medan ataupun pihak perusahaan. Walaupun, pembangunan hutan kota tersebut sampai saat ini masih tertunda dikarenakan lahan yang akan menjadi lokasi pembangunan masih berstatus sengketa, sehingga pembangunan hutan kota belum dapat direalisasikan. Padahal, dari segi perencanaan pembangunan hutan kota tersebut sudah sangat matang dan hanya menunggu eksekusi 46 Untuk perusahaan-perusahaan lain tidak memiliki MoU, kerjasama hanya bersifat surat-menyurat saja. Mekanisme kerjasama berjalan ketika pihak Pemerintah Kota Medan mengajukan permohonan usulan CSR, kemudian pihak perusahaan memberikan surat balasan setuju, setelah bantuan direalisasikan maka ada surat serah terima dari perusahaan kepada Pemerintah Kota Medan. Namun, untuk perusahaan- perusahaan yang mengalokasikan bantuan CSR secara langsung tanpa melibatkan pihak Pemerintah Kota Medan, maka Pemerintah Kota Medan hanya akan . 46 Wawancara dengan Bapak Regen 12032014 Universitas Sumatera Utara memfasilitasi seperti pemberian izin yang tidak dipungut biaya, seperti pembangunan taman air mancur oleh PT.Bank Bukoppin dan PT.Bank Mandiri 47 c. Alternatif Solusi Pembiayaan Pembangunan melalui Sumber Pendanaan Non-APBD dengan Mengoptimalkan Pelaksanaan Program CSR . Selama ini, pelaksanaan CSR yang dilakukan di Kota Medan masih bersifat charity , amal, sesuai kebutuhan sesaat , kurang memberi dampak yang berkelanjutan, dan lokal di lingkungan perusahaan. Bentuk CSR yang diberikan oleh perusahaan hanya berupa bantuan-bantuan seperti, sunat masal, beasiswa pendidikan, sumbangan untuk rumah ibadah, pengobatan gratis,donor darah, ataupun sekedar bagi-bagi sembako kepada masyarakat. Upaya pelaksanaan CSR yang diberikan oleh perusahaan memang akan berdampak positif bagi masyarakat, namun dengan tidak mengurangi dampak positif tersebut, bentuk CSR yang diberikan tidak bersifat pemberdayaan dan tidak direncanakan untuk berkelanjutan yang akan memberikan dampak yang lebih besar lagi bagi kesejahtraan masyarakat. Belum lagi ada masalah tumpang tindih program CSR antar perusahaan. Program CSR yang ditujukan untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat seharusnya dilaksanakan dengan melibatkan berbagai stakeholders yang berkepentingan pelaku usaha, Pemerintah, komunitas lokal. Dengan begitu, peran Pemerintah sebagai fasilitator bukan sebagai pengguna dana CSR, akan sangat penting karena Pemerintah memiliki akses terhadap informasi mengenai kebutuhan masyarakat yang bisa menjadi alternatif CSR. Terdapat dua alasan mengapa pemerintah harus terlibat dalam pengembangan dan pelaksanaan 47 Wawancara dengan Bapak Regen dan Bapak Ahmad Basaruddin Universitas Sumatera Utara Corporate Social Responsibility CSR yaitu alasan defensive dan alasan proactive.Alasan defensive merupakan langkah nyata pemerintah mengarahkan CSR untuk memberikan manfaat yang positif bagi lingkungan sekitar dan meminimalkan efek negatif terhadap komunitas lokal, lingkungan, maupun pasar lokal.Sementara itu, pemerintah dapat secara proaktif memberikan dukungan mengenai pengembangan CSR melalui kebijakan pelaksanaan CSR. Mengingat kewajiban dan beban yang dipikul Pemerintah Daerah untuk terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan dari segi ekonomi, sosial, dan budaya merupakan tugas yang sangat berat jika hanya mengharapkan kemampuan dari Pemerintah Daerah, apalagi dengan pembiayaan yang sangat terbatas. Jika melihat jumlah APBD kota Medan padan tahun yang bejalan ini 2014 merupakan APBD yang terbesar dibandingkan APBD Pemerintah Daerah lainnya yang ada di Provinsi Sumatera Utara ini, yaitu sekitar 4 Triliun Rupiah. Namun, APBD sebesar 4 Triliun rupiah tersebut tidak dapat dialokasikan sepenuhnya untuk program-program pembangunan.Anggaran Pendapatan Belanja Daerah APBD merupakan anggaran yang terdiri dari belanja langsung dan tidak langsung.Belanja tidak langsung merupakan pembiayaan yang akan digunakan, misalnya untuk belanja pegawai. Untuk biaya pembanguanan akan dikeluarkan dari pembiayaan langsung, yang akan dibagi lagi untuk pembiayaan rutin. Namun, sering kali angggaran yang dikeluarkan untuk biaya belanja pegawai dan biaya lebih besar dibandingkan untuk alokasi biaya pembangunan.Memang harus diakui bahwa anggaran biaya pembangunan di Pemerintahan Kota Medan ini masih terbatas. Jika berdasaran Universitas Sumatera Utara wacana Pemerintah Pusat yang menganggarkan 20 dari APBNAPBD dialokasikan untuk biaya pendidikan, dan sebesar 15 biaya kesehatan, seharusnya anggaran tersebut sudah sangat berlebih. Namun target 20 dan 15 untuk biaya pendidikan dan kesehatan tersebut hanya merupakan target yang jika mampu untuk dicapai.Lagi- lagi alasan belum maksimalnya anggaran yang dialokasikan untuk biaya pembanguna sering terganjal oleh besarnya biaya rutin dan lain-lain yang harus dilekuarkan. Namun dari sergi porsi, untuk saat ini APBD Kota Medan 55:45, yang artinya 55 anggaran dialokasikan untuk pembiayaan langsung dan 45 dialokasikan untuk pembiayaan tidak langsung. Pembagian APBD Kota Medan sudah lebih baik dibandingkan Pemrintahan Daerah yang ada di SUMUT lainnya, yang masih menerapkan 40:60 atau 30:70. Walupun demikian, hingga saat ini Pemerintah Kota Medan masih membutuhkan peran dan kerjasama dari stakeholders lainnya yang dapat membatu Perintah Kota Medan dalam upaya mempercepat pembangunan Kota Medan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Percepatan pembangunan di Kota Medan harus terus dilakukan mengingat masih banyak tantangan permasalahan- permasalahan yang harus dihadapi Pemerintah Kota Medan terus datang silih berganti, dan permasalahan klasik yang belum dapat diselesaikan yaitu masalah kemisikinan, mengingat angka kemiskinan di kota Medan masih cukup tinggi 48 Untuk mendorong akses UMKM terhadap sumber-sumber keuangan bisnis dan sumber biaya produktif , maka Pemerintah Kota Medan telah memberikan fasilitas bantuan dana bergulir bagi UMKM, di mana sebanyak Rp.2.285.000.000 . 48 Wawancara dengan Bapak Regen 12032014 Universitas Sumatera Utara telah dialokasikan sebagai tambahan modal oleh setidaknya 94 UMKM . Namun, sejak tahun 2009 pemberian dana bergulir kepada UMKM ditiadakan karena kewenangan pemberian bantuan dana bergulir tidak lagi berada pada SKPD 49 Menyadari keterbatasan finansial tersebut, Pemerintah Kota Medan terus menyusun strategi yang diantaranya adalah meningkatkan kerjasama pembangunan dengan melibatkan pelaku usaha. Inisiatif Pemerintah Kota Medan untuk membangun kerjasama dalam hal pembangunan merupakan hal yang sangat wajar, jika melihat peraturan yang ada seperti UU No.19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara dan UU No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dimana masing-masing peraturan tersebut mewajibkan perusahaan-perusahaan baik berstatus milik Negara atau swasta wajib menyisihkan sebagian kecil keuntungannya untuk dialokasikan dalam kegiatan ekonomi, sosial atau lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat lingkungan perusahaan. Penerapan CSR perusahaan melalui kegiatan tersesbut diharapkan dapat dilaksanakan dan diselaraskan dengan program-program Pemerintah, dikarenakan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan mengenai kebutuhan masyarakat dan apa sebaiknya yang harus dirprioritaskan oleh perusahaan berada pada Pemerintah Daerah yang akan berperan sebagai fasilitator. Dalam upaya . Karena itu, Pemerintah Kota Medan melakukan upaya untuk membantu perluasan akses permodalan UMKM melalui pengembangan kerjasama kemitraan antara usaha kecil dengan pihak swasaBUMN.Pengembangan kerjasama kemitraan ini sebenarnya sudah terjalin namun belum berjalan secara optimal. 49 Data Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan Universitas Sumatera Utara yang bersifat regulatif, Pemerintah Kota Medan saat ini sedang mengupayakan dibuatnya Peraturan Daerah yang akan mengatur pelaksanaan program CSR yang ada di Kota Medan. dengan adanya Peraturan Daerah tersbut diharapkan Pemerintah Kota Medan akan lebih mudah utnuk menjaring perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Medan baik BUMN atau perusahaan swasta agar mau mematuhi kewajiban dan tanggung jawabnya. Belum adanya Perturan Daerah saat ini, Pemerintah Kota Medan masih mengalami kesulitan untuk mengajak dan menumbuhkan kesadaan pihak perusahaan yang ada di Kota Medan untuk melaksanakan tanggungjawab sosial dan lingkungannya.Hal ini dikarenakan Pemerintah Kota Medan belumdapat meberikan sanksi bagi perusahaan-perusahaan yang mangkir dari kewajiban dan tanggungjawabnya. Walaupun diketahui bahwa, untuk tingkat nasional lembaga eksekutif dan yudikatif Negara Indonesia telah mengeluarkan beberapa peraturan baik yang berbentuk Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, atau pun Keputusan Menteri. Namun, berdasarkan pendapat informan yang saya temui, peraturan-peraturan tersebut belum dapat menggugah kesadaran perusahaan-perusahaan akan kewajiban mereka. Perlu adanya peraturan dalam bentuk Peraturan Daerah Perda yang diharapkan dapat lebih mengikat perusahaan-perusahan khusunya yang ada di kota Medan dan sebagai bentuk penyadaran bagi mereka bahwa hal ini bukanlah hal dapat disepelekan. Strategi penyusunan produk hukum daerah dalam rangka penegakkan CSR melalui tahapan strata jenjang produk hukum daerah, sebagaimana tersebut berikut ini: 1 Dalam bentuk PERDA, yang akan dibuat yaitu PERDA tentang Optimalisasi Pembangunan Daerah, antara lain membuat klausul dalam pasal Universitas Sumatera Utara berbunyi kerjasama Pemerintah Daerah dengan pihak lain; 2 Dalam bentuk PERATURAN KEPALA DAERAH, yang akan dibuat PERKADA tentang Kerjasama dan Partisipasi antara Pemda dengan Masyarakat dalam Mendukung Optimalisasi Pembangunan Daerah; 3 Dalam Bentuk KEPUTUSAN KEPALA DAERAH, yang akan dibuat yaitu KEPKADA tentang Pembentukan Forum Pengelola CSR ProvKabKota 50 . Untuk saat ini, Perda tersebut masih dalam tahap legal drafting dan diupayakan untuk dapat segera diajukan dan kemudian disahkan oleh DPRD Kota Medan 51 Selain upaya regulatif, Pemerintah Kota Medan juga melakukan upaya-upaya persuasif dengan terus menggugah kesadaran perusahaan-perusahaan untuk melaksanakan kewajiban CSR mereka pada saat diadakan pertemuan-pertemuan yang dihadiri oleh Pemerintah Kota Medan dan pihak pelaku usaha. Seperti saat adanya pertemuan antara Tim Pengendali Inflasi Daerah TPID yang dihadiri oleh Bagian Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Medan dan pihak Bank Indonesia untuk membahas tingginya inflasi di kota Medan dikarenakan melambungnya harga bawang merah di pasaran. Untuk itu, Pemerintah Kota Medan menggugah pihak Bank Indonesia agar dapt mengalokasikan dana CSR-nya untuk mengatasi masalah inflasi tersebut, yang pada akhirnya disepakati dana tersebut dialokasikan untuk penanaman bawang merah di area kota Medan, dimana dan . 50 Dalam Buku Kajian Pemberdayaan CSR Kota Medan Oleh Bappeda Kota Medan hal:16, September 2013. Untuk pembentukan Forum CSR telah diterbitkan Keputusan Wali Kota Medan NO.0502142 K2013 tentang Tim Koordinasi Penegmbangan dan Penjaringan Program CSR Kota Medan. 51 Wawancara dengan Bapak Regen 12032014 Universitas Sumatera Utara tersebut dikelola oleh kelompok tani atas pengawasan dinas pertanian dan kelautan. Dan upaya tersebut akhirnya berhasil menekan semakin tingginya inflasi di kota Medan dengan berhasilnya panen bawang tersebut yang dapat menurunkan harga bawang di Kota Medan 52 Pemerintah Kota Medan juga terus mengupayakan agar natinya penerapan CSR ini tidak hanya mendukung program Pemerintah Daerah yang ada, tetapi juga akanada rencana untuk mebuat program tersendiri yang sumber pendanaannya bersumber dari dana CSR. Program yang sedang direncanakan tersebut adalah seperti program Medan Besatri Bersih Sehat Lestari dan program Medan Cerdas Cekatan. Tetapi rencana tersebut akan direalisasikan setelah dikeluarkan Peraturan Daerah yang sedang dalam proses tersebut. Penerapan CSR yang ada saat ini khsusunya yang dilaksanakan bekerjasama denga Pemerintah Kota Medan telah mendukung program Pemerintah Kota medan yang tentunya bersifat berkelanjutan, seperti program Medan Menuju Kota Hijau Medan Go Green. Program tersebut juga merupakan program bersama antar angggota MTGT yang salah satu misinya adalah untuk mensukseskan upaya penghijauan kota-kota anggota MTGT . 53 Kalau bisa dipresentasikan maka upaya pembangunan yang bersumber dari dana CSR perusahaan masih sekitar 10-15 dari biaya pembangunan yang berasal dari APBD Kota Medan. Masih kecilnya angka presentasi tersebut dikarenakan masih sedikitnya perusahaan-perusahaan yang mau menyisihkan keuntungannya untuk . 52 Wawancara dengan Bapak Ahmad Basaruddin 07032014 53 Wawancara dengan Bapak Regen 12032014 Universitas Sumatera Utara menerapkan CSR.Sebagian besar perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan CSR masih didominasi oleh perusahaan BUMN, sedangkan presentase perusahaan swasta masih sangat kecil. Padahal, jika semua perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Medan ini mengalokasikan sebagian kecil keuntungannya untuk pembangunan dan kebutuhan masyarakat, maka jumlahnya dapat mencapai APBD Kota Medan saat ini dan begitu banyak pembangunan yang bisa dilakukan 54

d. Manfaat Penerapan Corporate Social Responsibility CSR