Variabel Penelitian dan Pengukuran

Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Dengan menggunakan teknik simple random sampling, peneliti menggunakan daftar penerima program CSR yang diberikan oleh perusahaan sebesar 50 orang, hal ini dikarenakan adanya batasan yang ditetapkan oleh PT. Indocement, maka jumlah sampel yang ditetapkan oleh peneliti adalah 20 orang. Jumlah anggota sampel sebanyak 20 orang berdasarkan asal desa dari responden. Instrumen yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya, selanjutnya diberikan kepada 20 orang penerima program CSR yang telah terpilih. 3. Menyajikan data yang didapat dari pengumpulan data kuesioner dengan menggunakan tabulasi keberhasilan praktik CSR PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., Kompleks Pabrik Palimanan, Kabupaten Cirebon dari penerima program CSR. 4. Melakukan analisis data kuantitatif dengan cara penentuan skor idealkriterium. Skor ideal adalah skor yang ditetapkan dengan asumsi bahwa setiap responden pada setiap pertanyaan memberi jawaban dengan skor tertinggi dalam instrumen ini peneliti menetapkan skor tertinggi adalah 4. Menurut Sugiyono 2015, skor ideal untuk keberhasilan penerapan program CSR bagi penerima program CSR dapat dirumuskan dengan: J : Skor tertinggi kuesioner penelitian P : Jumlah instrumen pertanyaan R : Jumlah responden yang tersedia J X P X R Skor ideal yang dapat diraih oleh penerima program CSR ialah 1760, dengan perhitungan sebagai berikut: J X P X R  4 X 22 X 20 = 1760 Berdasarkan data yang terkumpul setelah dihitung dapat ditemukan jumlah skor kepuasan penerapan program CSR. 5. Penarikan kesimpulan untuk menentukan tingkat kepuasan warga desa terhadap penerapan program CSR ialah dengan cara skor yang didapat dari responden dibagi dengan skor ideal, kemudian dikali dengan 100. Didapatkan skor yang berasal dari responden dibandingkan dengan skor ideal skor = 100. Berdasarkan hasil perbandingan ini dapat ditarik kesimpulan mengenai tingkat keberhasilan penerapan program CSR oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., Kompleks Pabrik Palimanan, Kabupaten Cirebon terhadap warga desa binaan. Hasil penelitian ini akan dapat dideskripsikan lebih rinci lagi, karena setiap pertanyaan telah dihitung nilainya, sehingga dari setiap pertanyaan kuesioner dapat diketahui nilai rendah, tinggi, dan nilai rata-rata. Rumusan masalah nomor 2 adalah apakah PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., Kompleks Pabrik Palimanan, Kabupaten Cirebon berhasil menerapkan program Corporate Social Responsibility CSR. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan analisis dan penghitungan dengan cara sebagai berikut. 1. Mengumpulkan data kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data dokumentasi dan wawancara kepada pihak internal pelaksana program CSR PT. Indocement, dengan tujuan untuk memperkuat dan memperdalam data tentang keberhasilan penerapan program CSR hasil penelitian kuantitatif. Peneliti memberikan pertanyaan wawancara untuk memperoleh data yang terkait dengan penerapan program CSR yang dilakukan oleh PT. Indocement. 2. Menyajikan data mengenai penerapan program CSR dan penentuan keberhasilan program CSR yang didapat dari dokumentasi mengenai program CSR yang telah dijalankan oleh PT. Indocement dan proses wawancara berdasarkan jumlah kategori pertanyaan yang telah disediakan oleh peneliti melalui pedoman wawancara. 3. Melakukan analisis data, dengan cara membandingkan hasil analisis data kuantitatif yang dilakukan pada tahap pertama dengan data kualitatif yang dilakukan pada tahap kedua. 4. Berdasarkan tahap analisis data yang telah dilakukan, jika diperoleh hasil analisis data kuantitatif pada tahap pertama sama dengan hasil analisis data kualitatif pada tahap kedua, maka dapat disimpulkan PT. Indocement berhasil menerapkan program CSR, tetapi jika diperoleh hasil analisis data kuantitatif pada tahap pertama berbeda dengan hasil analisis data kualitatif pada tahap kedua, maka dapat disimpulkan PT. Indocement belum berhasil menerapkan program CSR. Rumusan masalah nomor 3 adalah apakah ada keterkaitan antara keberhasilan praktik Corporate Social Responsibility CSR dengan perkembangan CSR index dan kinerja lingkungan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., Kompleks Pabrik Palimanan, Kabupaten Cirebon. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka dapat dilakukan analisis dan penghitungan dengan cara sebagai berikut. 1. Mengumpulkan data dengan menggunakan teknik dokumentasi yang diperoleh dari laporan peringkat PROPER yang diterbitkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan CSR Index yang diperoleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dari tahun 2012-2015. 2. Melakukan analisis data dengan menganalisis perkembangan CSR Index dan peringkat PROPER dari tahun 2012-2015. 3. Penarikan kesimpulan, berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai adanya hubungan positif atau negatif antara keberhasilan penerapan program Corporate Social Responsibility CSR dengan perkembangan CSR Index dan kinerja lingkungan pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., Kompleks Pabrik Palimanan, Kabupaten Cirebon. 33

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Perusahaan

PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. adalah salah satu produsen semen di Indonesia. PT. Indocement merupakan produsen semen terbesar kedua di Indonesia. Selain memproduksi semen, PT. Indocement juga memproduksi beton siap pakai, serta mengelola tambang agregat dan tras. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. mengoperasikan pabrik pertamanya secara resmi pada Agustus 1975. PT. Indocement didirikan pada 16 Januari 1985 melalui penggabungan enam perusahaan semen, yang pada saat itu memiliki delapan pabrik. Kedelapan pabrik tersebut dikelola dan dioperasikan oleh enam perusahaan berbeda, yaitu: 1. PT. Distinct Indonesia Cement Enterprise DICE 2. PT. Perkasa Indonesia Cement Enterprise PICE 3. PT. Perkasa Indah Indonesia Cement Putih Enterprise PIICPE 4. PT. Perkasa Agung Utama Indonesia Cement Enterprise PAUICE 5. PT. Perkasa Inti Abadi Indonesia Cement Enterprise PIAICE 6. PT. Perkasa Abadi Mulia Indonesia Cement Enterprise PT. Indocement didirikan berdasarkan akta pendirian No. 227 tanggal 16 Januari 1985 yang dibuat di hadapan Notaris Ridwan Suselo, SH. PT. Indocement Tunggal Prakarsa didirikan untuk melebur keenam perusahaan tersebut dan mengelola serta mengoperasikan kedelapan pabriknya dalam satu manajemen yang terpadu. Akta pendirian Indocement kemudian mengalami perubahan dengan akta notaris Benny Kristianto, S.H. No. 81, yang disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2- 3641HT.01.04.Th.85 tanggal 15 Juni 1985 dan menetapkan bahwa semua saham ekuitas yang dimiliki keenam perusahaan berbeda tersebut telah diakuisisi oleh Indocement melalui penerbitan sahamnya sendiri. Sesuai dengan anggaran dasar pendirian perseroan, kegiatan usaha utama perseroan meliputi manufaktur semen dan bahan bangunan, penambangan, konstruksi dan perdagangan. Saat ini, perseroan dan entitas anak bergerak dalam beberapa bidang usaha yang meliputi manufaktur dan penjualan semen sebagai bisnis inti, memroduksi beton siap-pakai, agregat dan trass. Pada tahun 1989, PT Indocement Tunggal Prakarsa melakukan penawaran umum saham perdana initial public offering dan menjadi perusahaan publik serta menyesuaikan namanya menjadi PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. PT. Indocement pertama kali mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia BEI dengan kode “INTP” pada 5 Desember 1989. Kantor pusat PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. berlokasi di Wisma Indocement, lantai 13, Jl. Jenderal Sudirman, Kav. 70-71, Jakarta Selatan. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. mengakuisisi Plant 9 pada tahun 1991 dan menyelesaikan pembangunan Plant 10 di Palimanan, Cirebon, Jawa Barat pada 1996. Selanjutnya pada 1997, Plant 11 selesai dibangun di Citeureup, Bogor, Jawa Barat. Pada 29 Desember 2000, dari hasil merger antara PT. Indocement dengan PT Indo Kodeco Cement IKC, maka PT. Indocement memiliki pabrik semen di Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan. Pabrik tersebut menjadi pabrik PT. Indocement keduabelas Plant 12. Pada tahun 2001, HeidelbergCement Group, yang berbasis di Jerman, menjadi pemilik mayoritas saham PT. Indocement. HeidelbergCement adalah pemimpin pasar global dalam bisnis agregat dan merupakan pemain terkemuka di bidang semen, beton siap-pakai RMC, dan kegiatan hilir lainnya, menjadikannya salah satu produsen bahan bangunan terbesar di dunia. Grup ini mempekerjakan lebih dari 45.000 orang di 2.300 lokasi di lebih dari 40 negara. PT. Indocement juga terdaftar dalam Indeks Kompas100, indeks harga saham yang dikelola BEI bekerjasama dengan harian Kompas. Saham Indeks Kompas100 merupakan saham perusahaan yang berada pada peringkat 150 tertinggi dalam hal nilai transaksi, frekuensi, dan kapitalisasi pasar di bursa regular selama 12 bulan terakhir. Pada tanggal 22 Februari 2013, PT. Indocement telah memulai perluasan Kompleks Pabrik Citeureup dengan penambahan lini produksi yang disebut pabrik ke-14. Dengan pembangunan pabrik ke-14 yang dijadwalkan akan selesai dalam Triwulan II 2016, Jumlah pabrik Indocement termasuk pabrik ke- 14 adalah 13 pabrik. Sebagian besar pabrik berada di Pulau Jawa, 10 diantaranya berlokasi di Citeureup, Bogor, Jawa Barat, yang menjadikannya salah satu kompleks pabrik semen terintegrasi terbesar di dunia. Sementara dua

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012

4 84 143

Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR)Internal dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT Darmasindo Intikaret Tebing Tinggi Sumatera Utara

18 141 162

Program Corporate Social Responsibility (CSR) dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Program Nikah Massal Terhadap Citra PT. PGN SBU III Medan di Kalangan Warga Masyarakat Kota Medan)

1 29 95

Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Kegiatan Usaha Pertambangan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batu Bara

0 40 103

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Struktur Modal Sebagai Variabel Pemoderasi Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 38 84

Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Bank Bni Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) (Studi Pada PT. BNI 46 Kantor Cabang Universitas Sumatera Utara)

5 90 106

Pengaruh Sikap Konsumen Tentang Penerapan Program Corporate Social Reponsibility (CSR) Terhadap Brand Loyalty The Body Shop Pada Pegawai PT. Indosat Cabang Medan

1 30 64

Implementasi Corporate Social Responbility (CSR) Terhadap Masyarakat Lingkungan PTPN IV (Studi Pada Unit Kebon Dolok Ilir Kabupaten Simalungun)

5 39 118

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Struktur Kepemilikan Sebagai Variable Moderating: Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 56 121

Analisis keberhasilan praktik Corporate Social Responsibility (CSR) serta keterkaitannya dengan perkembangan CSR Index dan kinerja lingkungan (studi kasus pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., Kompleks Pabrik Palimanan, Kabupaten Cirebon).

2 9 134