74
Selanjutnya membandingkan nilai F
hitung
dengan nilai F
tabel
. Uji F penelitian ini dilakukan menggunakan uji statistik t 2 arah dengan α2=0.025.
Adapun kriteria pengambilan keputusannya sebagai berikut: 1. H
o
diterima atau
1
H
ditolak, jika
tabel hitung
F F
maka variabel bebas secara
parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. 2. H
1
diterima atau H
o
ditolak, jika
tabel hitung
F F
maka variabel bebas secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
3.8.4.2 Uji Parsial Uji t
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui setiap variabel independen apakah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen secara
parsial. Bentuk pengujiannya sebagai berikut: 1. H
o
: b
i
= 0, artinya VACA, VAHU, dan STVA secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap NPM, LDR perbankan syariah go public dan non go public
di Indonesia. 2. H
1
: b
i
≠ 0, artinya VACA, VAHU, dan STVA secara parsial berpengaruh signifikan terhadap NPM, LDR perbankan syariah go public dan non go public
di Indonesia. Bentuk pengujian dengan tingkat signifikan
α = 0.05 sebagai berikut: 1. H
o
diterima, jika nilai sig 0,05 artinya tidak ada pengaruh yang signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat.
2. H
1
diterima, jika sig 0,05 artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
75
Selanjutnya membandingkan nilai t
hitung
dengan nilai t
tabel
. Uji t penelitian ini dilakukan menggunakan uji statistik t 2 arah dengan α2=0.025. Adapun
kriteria pengambilan keputusannya sebagai berikut: 1. H
o
diterima atau
1
H
ditolak, jika t
hitung
t
tabel
maka variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
2. H
1
diterima atau H
o
ditolak, jika t
hitung
t
tabel
maka variabel bebas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
3.8.4.3 Uji Koefisien Determinasi R
2
Uji koefisien determinasi
2
R
digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemanapun model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai
koefisien determinasi
2
R
antara nol dan satu. Jika
2
R
kecil menunjukkan bahwa variabel independen hanya dapat menjelaskan secara kecil terhadap variabel
dependen. Semakin
2
R
besar nilai mendekati satu maka variabel independen memiliki hampir semua informasi untuk menjelaskan variabel dependen.
Kelemahan dari penggunaan koefisien determinasi ini adalah adanya bias pada jumlah variabel independen yang ada pada model. Setiap penambahan
variabel independen maka
2
R
akan meningkat apakah variabel independen tersebut signifikan atau tidak. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan
adjusted
2
R
yang banyak dianjurkan peneliti. Dengan menggunakan nilai adjusted
2
R
dapat dievaluasi model regresi mana yang terbaik. Tidak seperti nilai
2
R
, nilai adjusted
2
R
dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. Dalam kenyataan,
Universitas Sumatera Utara
76
nilai adjusted
2
R
dapat bernilai negatif, walaupun dikehendaki harus bernilai positif.
Universitas Sumatera Utara
77
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum 4.1.1 PT. BNI Syariah, Tbk
Berdasarkan Undang-undang No.10 Tahun 1998, pada tanggal tanggal 29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah UUS BNI dengan 5 kantor cabang di
Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor Cabang Pembantu.
Selain itu, nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di Kantor Cabang BNI Konvensional
office channelling dengan lebih kurang 1500 outlet
yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di dalam pelaksanaan operasional perbankan, BNI Syariah tetap memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah.
Dengan Dewan Pengawas Syariah DPS yang saat ini diketuai oleh KH.Ma‟ruf Amin, semua produk BNI Syariah telah melalui pengujian dari DPS sehingga
telah memenuhi aturan syariah. Di dalam Corporate Plan UUS BNI tahun 2000 ditetapkan bahwa status
UUS bersifat temporer dan akan dilakukan Spin Off tahun 2009. Rencana tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya BNI Syariah sebagai
Bank Umum Syariah BUS. Realisasi waktu Spin Off bulan Juni 2010 tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif yaitu dengan
diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara SBSN dan UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Disamping itu,
Universitas Sumatera Utara