70
3.8.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel independen dan variabel dependen atau keduanya mempunyai
distribusi normal atau tidak. Dengan kata lain, uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sifat distribusi data penelitian yang berfungsi untuk mengetahui
apakah sampel yang diambil normal atau tidak dengan menguji sebaran data yang dianalisis.
Model yang paling baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Normalitas data dapat dideteksi dengan melihat bentuk kurva histogram
dengan kemiringan seimbang ke kiri dan ke kanan dan berbentuk seperti lonceng atau dengan melihat titik-titik data yang menyebar disekitar garis diagonal dan
searah mengikuti garis diagonal dari gambar kurva Normal Probability Plot Situmorang et al., 2008:56. Uji ini juga dilakukan melalui analisis One sample
Kolmogrov-Smirnov. Hipotesisnya sebagai berikut:
H = data residual berdistribusi normal
H
a
= data rasidual tidak berdistribusi normal Dengan menggunakan tingkat signifikan α 5. Jika nilai Asymp.Sig 2
tailed taraf nyata α, maka H diterima artinya data residual berdistribusi
normal. Sebaliknya jika nilai Asymp.Sig 2 tailed taraf nyata α, maka H diterima artinya data residual tidak berdistribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
71
3.8.3.2 Uji Heteroskedastisitas
Asumsi Heterokedastisitas adalah asumsi dalam regresi dimana varians dari residual tidak sama untuk satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians
dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokesdastisitas. Salah satu uji untuk mengetahui heterokedastisitas ini adalah
dengan melihat penyebaran dari varians residual pada diagram pencar scatter plot Situmorang et al., 2008:68. Dasar analisis untuk pengambilan keputusan
adalah: 1. Jika terlihat titik-titik membentuk sebuah pola tertentu yang teratur
bergelombang, melebar kemudian menyempit maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedasitas.
2. Jika terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada
sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji ini juga dapat dilakukan melalui uji Glejser, yaitu dengan meregresi
nilai absolut residual terhadap variabel independen. Apabila signifikansi dari taraf nyata 5, maka dianggap tidak terjadi masalah heterokedastisitas, dan begitu
sebaliknya.
3.8.3.3 Uji Autokorelasi