Akuisisi Pengujian kandungan informasi merjer dan akusisi (studi kasus pada perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010 2014)

13 mungkin, untuk menjual kembali dengan harga jual yang lebih tinggi b. Akuisisi Strategis Strategic Acquisition Akuisisi strategis merupakan suatu akuisisi yang dilaksanakan dengan tujuan untuk menciptakan sinergi dengan didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan jangka panjang. Sinergi ini tidak hanya terbatas pada sinergi keuangan, tetapi juga mencakup sinergi produksi, sinergi distribusi, sinergi pengembangan teknologi atau gabungan dari sinergi-sinergi tersebut. D. Tujuan Merjer dan Akusisi Merjer dan akusisi dilakukan agar nilai dari perusahaan meningkat. Oleh karena itu, dalam melakukan merjer dan aksusisi setiap tindakan harus dievaluasi sehingga kerugian yang mungkin muncul dapat dihindari. Menurut Harnowo 2000 tujuan dilakukannya merjer dan akusisi antara lain : 1. Efisiensi atau Sinergi Merjer dapat meningkatkan efisiensi yang diperoleh melalui sinergi, yang berarti nilai gabungan kedua perusahaan tersebut lebih besar dari penjumlahan masing-masing nilai perusahaan yang digabungkan 2+2=5. Sinergi dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu: 14 a. Operating synergy Kombinasi dari beberapa operasi sehingga dapat menekan biaya dan menaikkan penghasilan. Operating synergy terjadi pada perusahaan yang melakukan ekspansi pada bisnis yang sama sehingga dapat menekan biaya rata-rata karena biaya tetap menurun memperoleh economic of scale, atau melakukan diversifikasi ke sektor yang masih berkaitan related diversification , misalnya perusahaan garmen yang bergabung dengan perusahaan tekstil, perusahaan rokok yang bergabung dengan perusahaan perkebunan tembakau. b. Financial synergy Financial synergy berasal dari penghematan yang dinikmati perusahan yang berasal dari sumber pendanaan. Jenis sinergi ini diperoleh dari conglomerate merjer. c. Management synergy Sinergi yang dinikmati oleh perusahaan karena kombinasi dari beberapa manajemen. Misalnya manjemen perusahaan A kurang efisien dibandingkan dengan manajemen perusahaan B, maka merjer dapat menjadi jalan untuk meningkatkan efisiensi. Peningkatan efisiensi disini mensyaratkan kedua perusahaan yang digabung memiliki bidang kegiatan yang sama merger horisontal . 15 2. Diversifikasi Harnowo 2000 berpendapat bahwa motivasi yang melatar belakangi terjadinya merjer adalah berbagai jenis bidang usaha atau diversifikasi. Dengan dimiliki bidang usaha yang beraneka ragam, maka suatu kelompok perusahaan dapat menjaga stabilitas pendapatannya. Bentuk merjer yang relevan disini adalah merger konglomerat , khususnya product-extension merger. 3. Kekuatan Pasar Kekuatan pasar akan diperoleh apabila diterapkan pada merjer horisontal, sebab penggabungan dua atau lebih perusahaan yang sebelumnya saling bersaing menjual produk yang sama, dengan saling bergabungnya kedua perusahaan secara teoritik akan meningkatkan penguasaan pasar. 4. Keuntungan Pajak Keuntungan pajak diperoleh melalui pengurangan kewajiban pembayaran pajak. Misalnya acquiring company adalah perusahaan yang senantiasa memperoleh keuntungan yang besar, sehingga kewajiban pembayaran pajaknya besar. Target company merupakan perusahaan yang telah lama merugi, sehingga ia memiliki fasilitas pembebasan pajak akibat akumulasi kerugian. Ketika keduanya bergabung, fasilitas pembebasan pajak yang semula dimiliki oleh target company akan beralih ke acquiring company sehingga ia 16 memperoleh keuntungan dari pengurangan kewajiban pajak tersebut. Bentuk merjer yang relevan adalah merjer konglomerat, horisontal atau vertikal. 5. Undervaluation Motivasi merjer timbul karena keinginan untuk memperoleh keuntungan dari harga yang rendah dari suatu perusahaan. Apabila merjer ini dilakukan maka acquiring company akan memperoleh keuntungan berupa selisih harga perusahaan yang digabungkan. 6. Prestise atau Nama Besar Harnowo 2000 berpendapat bahwa merjer dilakukan bukan karena motivasi ekonomi tetapi karena prestise atau nama besar. Melalui merjer sebuah perusahaan akan menjadi semakin besar dengan demikian akan meningkatkan prestise pemilik dan direksi perusahaan yang menerima penggabungan. Disamping itu, dengan semakin membesarnya perusahaan berarti renumerasi bagi anggota Direksi akan menjadi bertambah pula.

E. Kelebihan dan Kelemahan Merjer dan Akusisi

Setiap jenis usaha merjer dan akuisisi memiliki kelebihan dan kekurangan antara lain : Harnowo,2000

1. Merjer

Kelebihan merjer : 17 a. Merjer biasanya lebih murah dibandingkan dengan bentuk akuisisi karena secara hukum semua aktiva dan pasiva kedua atau lebih perusahaan otomatis menjadi satu pada saat bergabungmelebur dan bisa dilakukan tanpa melikuidasi acquired company , dimana diketahui bahwa biaya likuidasi akan bisa menjadi sangat mahal. b. Merjer selain dapat dilakukan secara murah, juga dapat dilakukan secara cepat dimana dapat dihindari semua proses pengalihan balik nama, royalti atas hak-hak jaminan yang diperlukan dari masing-masing asset. Kelemahan merjer : a. Merjer memerlukan persetujuan dari pemegang saham masing-masing perusahaan dimana prosesnya akan memakan biaya dan waktu. b. Pemegang saham dari acquired company yang tidak setuju memiliki appraisal rights dimana ia dapat meminta aquiring company untuk membeli sahamnya berdasarkan fair value, dimana seringkali tidak tercapai kesepakatan tentang harga fair value yang berakibat kepada proses legal yang menjadi mahal.

2. PengambilalihanAkuisisi Saham

Kelebihan akusisi saham : a. Perusahaa n pengakuisisi dapat mem”bypass” direksi perusahaan target dengan langsung melakukan transaksi dengan pemegang saham. b. Perusahan melakukan akuisisi saham secara bertahap untuk tujuan melakukan merjer nantinya untuk menghindari pemegang saham 18 minoritas yang tidak setuju dimana nantinya diharapkan agar secara bertahap akhirnya terjadi “completely absorbed acquisition” yang pada hakekatnya merupakan merjer. Kelemahan akusisi saham : akuisisi saham biasanya berakhir dengan hostile takeover , dimana adanya pertentangan dari pihak manajemen atau pemegang saham minoritaspublik yang dapat mengakibatkan biaya akuisisi yang mahal dibandingkan biaya merjer.

3. Akuisisi Aset

Kelebihan akusisi aset: Banyak perusahaan melakukan akuisisi aset, ketimbang akusisi saham dengan alasan atau pertimbangan sebagai berikut: a. Untuk menghindari keharusan memikul utang yang tidak tercatat di pembukuan unrecorded liabilities. b. Menghindarkan untuk melaksanakan perjanjian-perjanjian yang tidak diinginkan oleh pembeli, yang terpaksa harus dilaksanakan apabila dilakukan dengan akuisisi saham. Perjanjian-perjanjian tersebut misalnya yang berkaitan dengan perburuhan, perjanjian sewa, perjanjian pembelian dan lain-lain. c. Menghindari timbulnya permasalahan dengan pemegang saham minoritas, jika dilakukan melalui akuisisi saham hostile takeover.

Dokumen yang terkait

Analisis rasio keuangan dalam memprediksi kondisi finacial distress perusahaan : studi kasus pada perusahaan yang terdaftar pada bursa efek Indonesia Periode 2007-2010

0 4 152

Analisis Perbandingan Return On Equity Sebelum Dan Sesudah Merger Dan Akusisi (studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan YanG terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2013)

0 13 63

Pengaruh Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2014)

0 16 1

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PENJUALAN, PROFITABILITAS, STRUKTUR AKTIVATERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi pada Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010-2014)

0 3 92

Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Perubahan Laba (Studi pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014).

5 9 17

Pengujian Kandungan Informasi pada Pengumuman Kebijakan Dividend Initiation dan Dividend Omission (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2013).

0 0 29

Pengujian kandungan informasi merjer dan akusisi (studi kasus pada perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010-2014).

0 1 82

ANALISIS KARAKTERISTIK PERUSAHAAN YANG MEMPENGARUHI NILAI PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode Tahun 2010-2013).

0 0 14

PENGUJIAN KANDUNGAN INFORMASI TERHADAP PENGUMUMAN OMISI DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 109

ANALISIS EFISIENSI PERBANKAN DI INDONESIA (STUDI PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA PERIODE 2007-2011)

0 0 93