saraf serangga racun saraf dengan berbagai macam kerja pada susunan saraf sentral. Hingga saat ini, telah dikembangkan 4 generasi piretroid, yaitu generasi I
alletrin; generasi II resmetrin; generasi III fenvalerat, permetrin; serta generasi IV deltametrin, fluvalinat, dan sipermetrin Djojosumarto, 2008.
Meskipun lebih stabil daripada piretrin, piretroid mudah terbiodegradasi dan tidak memiliki waktu paruh dalam tubuh yang panjang. Piretroid dapat
berikatan dengan partikel di tanah dan sedimen dan menunjukkan beberapa persitensi di lokasi tersebut. Dengan kelarutannya yang rendah dalam air, piretroid
tidak menunjukkan sifat sistemik yang signifikan dan tidak digunakan sebagai insektisida sistemik. Masalah utama terhadap lingkungan terkait dengan toksisitas
piretroid pada ikan dan invertebrata lainnya. Piretroid umumnya diformulasikan menjadi emulsi yang digunakan dengan cara disemprotkan. Piretroid digunakan
untuk mengontrol berbagai macam hama serangga pada lahan pertanian dan tanaman hortikultura di seluruh dunia dan sekarang digunakan secara luas untuk
mengendalikan serangga vektor penyakit misalnya lalat tsetse di beberapa bagian Afrika Walker, 2001.
Piretroid sintetik generasi pertama memiliki sifat sangat sensitif terhadap cahaya, udara, dan temperatur. Oleh sebab itu, piretroid jenis ini digunakan untuk
mengontrol hama dalam ruangan. Sementara piretroid generasi kedua memiliki stabilitas yang baik pada kondisi di luar ruangan oleh sebab itu, piretroid generasi
kedua digunakan diseluruh dunia untuk mengatasi hama pertanian Krieger, 2010.
1. Pengertian
Deltametrin S-
α-cyano-3-phenoxybenzyl 1R,
3R-3-2,2- dibromovinyl-2,2-dimethylcyclopropane carboxylate merupakan insektisida
golongan piretroid yang memiliki struktur seperti Gambar 1.
Gambar 1. Struktur deltametrin World Health Organization, 2012
Deltametrin di sintesis pada tahun 1974, dan pertama kali dipasarkan pada tahun 1977. Penggunaan deltametrin di dunia mencapai 250 ton per tahun pada
1987. Umumnya digunakan pada kapas 45 dari konsumsi total, dan pada lahan kopi, jagung, sereal, buah, sayuran, dan produk-produk yang dipasarkan.
Deltametrin diformulasikan dalam bentuk emulsi konsentrat, suspensi konsentrat, serbuk, atau dikombinasikan dengan pestisida lainnya World Health Organization,
1990.
Tabel I. Sifat fisika kimia deltametrin European Commision, 2002
2. Disipasi deltametrin
Proses disipasi pestisida memegang peranan penting dalam penentuan keberadaan di lingkungan. Disipasi pestisida terkait erat dengan struktur
fisikokimia senyawa pestisida yang dipelajari. Jalur disipasi pestisida di lingkungan Nama umum
Deltametrin Nama
kimia IUPAC
S
- α-cyano-3-phenoxybenzyl
1
R,
3
R
-3-2,2- dibromovinyl-2,2-dimethylcyclopropane carboxylate
Nama kimia CA 1
R
- [1α
S
,3α]]-3-2,2-dibromoethenyl-2,2- dimethyl-cyclopropanecarboxylic acid, cyano 3-
phenoxyphenyl methyl ester Rumus molekul
C
22
H
19
Br
2
NO
3
Bobot molekul 505,2
titik lebur 100-102°C 373-375°K
titik didih terdekomposisi pada suhu diatas 300°C
Pemerian Serbuk kristal, tidak berwarna dan tidak berbau
Kerapatan relatif 0,550 gcm
3
Tekanan uap 1,24 x 10
-8
Pa pada 25°C Konstanta Henry
3,1 x 10
-2
Pa.m
3
mol pada 25°C Kelarutan dalam air
0,0002 mgL pada 25°C, kelarutan tidak tergantung pH dilakukan pada pH 7,49-7,85
Kelarutan dalam
pelarut organik memiliki kelarutan tinggi pada kebanyakan pelarut
ogranik pada temperatur ruangan 1,2-dichloroethane 600 gL, 20°C
acetone 300-600 gL, 20°C dimethylsulfoxide 200-300 gL, 20°C
ethyl acetate 200-300 gL, 20°C p-xylene 150-200 gL, 20°C
xylene 175 gL, 20°C acetonitrile 60-75 gL, 20°C
methanol 8,15 gL, 20°C n-heptane 2,47 gL, 20°C
Koefisien partisi log Pow
4,6 25°C, pH 7,6 tidak tergantung pH, ada kemungkinan terjadi bioakumulasi
Stabilitas fotolitik
dalam air Dt50 fototransformasi langsung t
12
= 48 hari fototransformasi tidak langsung t
12
= 4 hari
meliputi translokasi dan degradasi. Deltametrin di tanah dapat hilangterdegradasi melalui proses fisika, kimia, dan mikrobiologis. Proses fisika meliputi: penyerapan,
penguapan, pelindihan, dan diserap tanaman. Proses kimia meliputi proses fotokimia dan mikrobiologis. Deltametrin kemungkinan tidak terjerap secara kuat
pada bagian dedaunan dari tanaman, dan penguapan dari permukaan ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan tanah. Pada salah satu penelitian di lapangan, 12-72
deltametrin menguap dari permukaan tanaman pada 24 jam setelah aplikasi Anonim
a
, 2009. Deltametrin diinkubasi pada pasir dan tanah organik pada suhu 28 °C
dalam kondisi laboratorium, setelah 8 minggu perlakuan sekitar 52 dan 74 deltametrin yang diaplikasikan diperoleh kembali dari pasir dan tanah organik
World Health Organization, 1990. Degradasi dari deltametrin diteliti oleh Zhang
et al
. 1984 pada tanah organik selama periode 180 hari. Waktu paruh deltametrin yang diperoleh adalah
72 hari, mengindikasikan bahwa deltametrin kemungkinan besar lebih kurang rentan terdegradasi dalam tanah organik daripada tanah mineral. Degradasi
deltametrin juga diteliti oleh Thier
and
Schmidt 1977 pada 2 jenis tanah di Jerman. Waktu paruh untuk tanah berpasir dan tanah liat berpasir berturut-turut adalah 35
dan 60 hari. Semua penelitian ini menunjukkan bahwa deltametrin cepat terdegradasi dalam tanah. Waktu paruh deltametrin tergantung pada kondisi tanah
dan temperatur. Secara umum waktu paruhnya berkisar antara 11-72 hari, pada kondisi aerob. Degradasi deltametrin lebih lambat pada kondisi anaerob atau
kondisi steril, mengindikasikan bahwa mikroorganisme dan proses biologis yang lain memegang peranan yang sangat penting World Health Organization, 1990.
Hidrolisis deltametrin tidak signifikan pada pH 5 dan 7. Pada pH 9, hidrolisis signifikan dengan waktu paruh 2,5 hari 25 ºC hingga 7 hari 12 ºC.
pada pH 8, waktu paruhnya 31 hari 23 ºC hingga 75 hari 12 ºC Standing Committee on Biocidal Products, 2011.
Pada lingkungan akuatik, deltametrin akan sangat cepat terpartisi ke sedimen, dan biota. Pada laboratorium, 60 dari radioaktivitas yang diaplikasikan
ditemukan pada sedimen sesaat setelah diaplikasikan. Dalam sistem airsedimen, degradasi DT
50
sekitar 45 dan 141 hari pada 2 sistem yang berbeda pada 20 ºC 104 dan 253 hari pada suhu 12 ºC. pH fase air pada sistem adalah 8,0-9,1 dan hidrolisis
mungkin mempunyai pengaruh terhadap degradasi. Di tanah, nilai DT
50
orde 1 adalah 11-27 hari. Pada suhu 12 ºC, DT
50
adalah 31-74 hari. pH dari 4 macam tanah yang digunakan masing-masing adalah 5,8, 5,9, 7,5, dan 8,1 dan hidrolisis mungkin
adalah rute degradasi yang tidak signifikan pada tanah. Metabolit utama deltametrin, Br
2
CA telah dihitung sekitar 0,7-11,6 hari Standing Committee on Biocidal Products, 2011.
Degradasi abiotik: stabil pada pH 5 dan 7 25°C, pH 8 31 hari, pH 9 2,5 hari. Metabolit terbanyak: mPaldehyde utama, Br
2
CA
trace
. Degradasi fotolisis: fototransformasi langsung yang tidak signifikan DT
50
≥ 48 hari, fototransformasi tidak langsung DT
50
4 hari European Commision, 2002.
3. Efek toksik deltametrin