Latar Belakang Pengaruh korosi lingkungan pantai pada aluminium paduan 8,5% silikon 4% tembaga.

2 Bermula dari gagasan proyek pembangkit tenaga angin, penulis ingin meneliti tetang bahan dasar pembuatan blade dari kincir angin. Sebenarnya blade ini banyak variasi bahan, dari berbahan kayu, logam, sampai komposit. Penulis tertarik pada blade yang berbahan logam, dikarenakan blade yang berbahan kayu dan komposit sudah banyak digunakan. Penulis harus mencari logam yang bersifat lebih tahan dengan teganggan tarik, dan yang terpenting tahan terhadap korosi. Karena proyek ini akan dipasang pada pesisir pantai, musuh terberat dari blade yang berbahan logam ini adalah korosi. Maka penulis harus mencari logam yang bisa menangani masalah masalah tersebut. Setelah penulis membaca dari sumber sumber buku yang ada, penulis mengambil kesimpulan bahwa logam Aluminium Al, yang dikarenakan logam yang ringan dan tahan korosi, tetapi jika blade ini berbahan dasar aluminium murni 99 Al, ini akan membuat anggaran bisa membengkak, dan bahan dari aluminium sangat cepat terkorosi dari pada aluminium paduan. Menaggulangi itu penulis memilih aluminium paduan, dengan maksud untuk memperkuat sifat-sifat dari aluminium Al dan memperkecil anggaran. Aluminium paduanya penulis memilih logam Silicon Si dan Tembaga Cu sebagai bahan kincir. Seperti yang sudah diketahui bahwa paduan Al –Cu memiliki kekerasan dan kekuatan tarik yang baik, namun pada komposisi yang tidak pas akan cenderung getas, resiko penyusutan besar dan mudah terjadi keretakan. Tapi semua kekurangan itu dapat teratasi dengan di tambah dengan unsur silicon Si. Karena Si memiliki karakteristik permukaan yang baik, tanpa kegetasan panas, koefisien pemuaian kecil dan memiliki ketahanan yang baik terhadap korosi. Maka paduan Al –Si–Cu dapat menjadi alternatif bahan kincir yang baik karena massa jenis yang rendah, mampu mengatasi beban tarik, koefisien pemuaian yang rendah, serta memiliki ketahanan pada korosi. 3 Penelitian ini dilaksanakan secara berkelompok dan penulis mendapatkan bagian pengujian 4 tembaga Cu, sedangakan anggota lain pada kolompok ini mendapatkan pengujian 2, 6, 8 tembaga Cu. Dengan kadar Al-Si yang sama yaitu Al-8,5Si. Jadi penulis mengerjakan Al-8,5Si-4Cu. penulis menentukan fraksi Cu 2, 4, 6 dan 8. Karena dengan penambahan Cu dapat meningkatkan ketahanan beban tarik dan kekerasan. Dalam penelitian ini, penulis tertarik untuk meningkatkan kadar Cu sampai dengan kadar 8. Pada paduan Al –Cu menurut Tata Surdia dan S. Saito1985, kadar Cu 4 sampai 5 paling sering digunakan sebagai paduan coran, karena dapat meningkatkan kekuatan tarik. Tetapi jika kadar ditingkatkan lebih dari 5 akan menurunkan ketahanan korosi dari material paduan, cenderung bersifat getas, dan mudah retak pada coran. Dengan adanya Si dapat mengatasi paduan yang cenderung getas, mengurangi resiko penyusutan dan mengatasi mudah retak coran. Maka penulis menambahkan fraksi 6 dan 8 untuk melihan saat dipadukan dengan Silicon Si. Penulis juga memberikan variabel pembanding dengan fraksi 4 dan variabel kontrol dengan aluminium kondisi awal yang akan dikerjakan bersama kelompok. Pengujian akan dilakukan selama 4 bulan. Spesimen aluminium paduan ini akan diletakan di pinggir pantai untuk dikorosi dan dilihat perubahan apa yang terjadi pada specimen. Pada masing masing spesimen Aluminium paduan memiliki 3 buah untuk perbulanya. 3 spesimen ini masing masing akan di uji kekuatan tarik dan uji kekerasan.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang akan dirumuskan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana pengaruh paduan Al – 8,5Si dengan penambahan 4 Cu terhadap massa jenis, kekuatan tarik dan kekerasan? 4 2. Bagaimana pengaruh paduan Al – 8,5Si dengan penambahan 4 Cu setelah mengalami korosi selama 1 sampai 4 bulan, terhadap kekuatan tarik ?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengetahui pengaruh paduan Aluminium kondisi awal dengan penambahan 8,5Si-4Cu terhadap massa jenis dan kekuatan tarik. 2. Mengetahui pengaruh korosi terhadap kekuatan tarik aluminium kondisi awal dan paduan Al – 8,5Si dengan penambahan 4 Cu setelah mengalami korosi selama satu sampai dengan empat bulan.

1.4 Batasan Masalah

Batasan Masalah yang ada dalam penelitian ini adalah : 1. Paduan yang akan penulis teliti paduan Al – 8,5Si dengan 4Cu 2. Data pengujian yang akan diambil massa jenis, kekuatan tarik, dan korosi. 3. Setelah proses machining spesimen tidak mengalami proses perlakuan panas normalizing. 4. Pengujian korosi akan dilakukan di pinggir Pantai Pelangi, Parangtritis, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.