Paduan Aluminium Pengaruh korosi lingkungan pantai pada aluminium paduan 8,5% silikon 4% tembaga.

8 sedangkan paduan coran dinyatakan dengan 3 angka. Standar AA menggunakan penandaan dengan 4 angka sebagai berikut : Angka pertama menyatakan system paduan dengan unsur-unsur yang ditambahkan yaitu 1. Al murni, 2.Al-Cu, 3.Al-Mn, 4.Al-Si, Al-Mg, 6.Al-Mg-Si, 7.Al-zn. Sebagai contoh paduan Al-Cu dinyatakan dengan angka 2000. Angka tempat kedua menyatakan kemurnia dalam paduan yang dimodifikasi dan Al murni, sedangkan angka ketiga dan keempat dimaksudkan untuk tanda Alcoa terdahulu kecuali S. sebagai contoh 3S sebagai 3003 dan 63S sebgagi 6063. Tabel 2.3 Klasifikasi Paduan Aluminium Cor Standar AA Standar Alcoa Keterangan 1001 1100 2010-2029 3003-3009 4030-4039 1S 2S 10S-29S 3S-9S 30S-39S Al murni 99,5 atau diatasnya Al murni 99,0 atau diatasnya Cu merupakan unsur paduan utama Mn merupakan unsur paduan utama Si merupakan unsur paduan utama 5050-5086 6061-6069 50S-69S Mg merupakan unsur paduan utama Mg2Si merupakan unsur paduan utama 7070-7079 70S-79S Zn mrupakan unsur paduan utama Sumber : Surdia , T., Saito, S. : Pengetahuan Bahan Teknik, 135 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9 Tabel 2.4 Klasifikasi Perlakuan Bahan Tanda Perlakuan - F - O - H - H 1a - H 2a - H 3a - T - T2 - T3 - T4 - T5 - T6 - T7 - T8 - T9 - T10 Setelah pembuatan Dianil penuh Pengerasan regangan Pengerasan regangan Sebagian dianil setelah pengerasan regangan Dianil untuk penyetabilan setelah pengerasan regangan, n=2 14 keras, 412 keras, 634 Keras, 8keras, 9sangat keras Perlakuan panas Penganilan penuh hanya untuk coran Pengerasan regangan setelah perlakuan pelarutan Penuaan alamiah penuh setelah perlakuan perlarutan Penuaan tiruan tanpa perlakuan pelarutan Penyetabilan tiruan setelah perlakuan pelarutan Penyetabilan setelah perlakuan pelarutan Perlakuan pelarutan, pengerasan regangan, penuaan tiruan Perlakuan pelarutan, penuaan tiruan, pengerasan regangan Pengerasan regangan setelah penuaan tiruan Sumber : Surdia , T., Saito, S. : Pengetahuan Bahan Teknik, 135 10 Tabel 2.5 Tabel Komposisi dan Sifat Mekanis Paduan Aluminium Tempa Sumber : Mears, R. B., Corrosion Handbook

2.4 Paduan Aluminium Utama

2.4.1 Paduan Al-Cu dan Al-Mg

Paduan Al-Cu yang paling sering diaplikasikan hanya berkisar sekitar 4-5 Cu. Karena pada fasa paduan ini memiliki kekurangan yaitu mempunyai daerah luas dari pembekuannya, penyusutan yang besar, resiko besar pada kegetasan, dan mudah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11 terjadi keretakan. Pada paduan ini adanya Si sangat berguna dalam mengatasi keadaan itu dan Ti sangat efektif untuk memperhalus butir. Dengan perlakuan panas T6 pada coran dapat memiliki kemampuan kekuatan Tarik mencapai 25 kgfmm 2 . Paduan Al-Cu-Mg paduan yang mengandung 4 Cu dan 0,5 Mg dapat mengeras dengan sangat dalam beberapa hari oleh penuaan dapa temperature biasa setelah pelarutan, paduan ii ditemukan oleh A. Wilm dalam usaha mengembangkan paduan Al yang kuat dinamakan duralumin. Selanjutnya telah banyak studi yang dilakukan mengenai paduan ini. Khususmya Nishimura menemukan dua senyawa ternet berada dalam keseimbangan dengan Al, yang dinamakan senyawa S dan T, dan ternyata senyawa S Al 2 CuMg mempunyai kemampuan penuaan pada temperature biasa. Duralumin adalah paduan praktis yang sangat terkenal di kenal dengan kode paduan 2017, komposisi standarnya adalah Al-4Cu-1,5Mg- 0,5Mn dinamakan paduan dengan kode 2024, nama lamnya disebut duralumin super. Paduan yang mengandung Cu mempunyai ketahanan korosi yang jelek, jadi apabila dibutuhkan ketahanan korosi yang khusus diperlukan permukaanya dilapisi dengan aluminium murni atau paduan Al yang tahan korosi yang disebut pelat alklad.