17
Tabel 2.9 Sifat-sifat Mekanis Paduan Aluminium Cor Menurut Aluminium
Association
sumber: V. Malau, Diktat Kuliah Bahan Teknik Manufaktur, USD Yogyakarta
2.4.6 Pengaruh Unsur Paduan Dalam Aluminium
Unsur paduan sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat aluminium paduan, untuk perlu diketahui pengaruh suatu unsur terhadap sifat-sifat aluminium
A. Si Silicon
Mempermudah proses pengecoran Meningkatkan daya tahan terhadap korosi.
Memperbaiki sifat-sifat atau karakteristik coran. Menurunkan penyusutan bahan terhadap beban kejut
Hasil coran akan rapuh jika kandungan silicon terlalu tinggi Paduan Komposisi
Rata- rata Proses
Pembekuan Perlakuan
panas Σy
MPa σu
MPa regangan
295.0 Cetakan
pasir T6
165 250
5
308.0 Cetakan
pasir F
90 250
1
356.0 Cetakan
pasir T6
160 230
1,5
390.0 Cetakan
pasir T6
270 280
0,5
Tekanan T5
290 310
1 413.0
Tekanan F
160 280
3 712.0
Cetakan pasir
F 130
200 5
18
B. Cu Tembaga
Meningkatkan kekerasan bahan. Memperbaiki kekuatan Tarik.
Mempermudah pengerjaan dengan mesin. Menurunkan daya terhadap korosi
Mengurangi kemampuan dibentuk dan dirol.
C. Mn Mangan
Meningkatkan kekuatan dan daya tahan pada temperature tinggi. Meningkatkan daya tahan terhadap korosi.
Megurangi pengaruh buruk unsur besi. Menurunkan kemampuan penuangan.
Meningkatkan kekerasan butiran partikel
D. Mg Magnesium
Mempermudah proses penuangan. Meningkatkan kemampuan pengerjaan mesin.
Meningkatkan daya tahan terhadap korosi. Menghaluskan butira Kristal secara efektif.
Meningkatkan ketahanan beban lanjut. Meningkatkan kemungkinan timbulnya cacat pada hasil cor.
E. Ni Nikel
Peningkatan kekuatan dan ketahanan bahan pada temperature tinggi. Penurunan pengaruh unsur Fe besi dalam paduan.
Peningkatan daya tahan terhadap korosi
F. Fe Besi
Mencegah terjadinya penempelan logam cair pada cetakan selama proses penuangan.
Penurunan sifat mekanis. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Penurunan kekuatan Tarik. Timbulnya bintik keras pada hasil coran.
Peningkatan cacat porositas.
G. Zn Seng
Meningkatkan sifat mampu cor. Peningkatan kemampuan dimesin.
Mempermudah keuletan bahan. Meningkatkan ketahanan korosi.
Menurunkan pengaruh baik dari besi. Kadar Zn terlalu tinggi dapat menimbulkan cacat rongga udara.
H. Ti Titanium
Meningkatkan kekuatan hasil cor pada temperature tinggi. Memperhalus butiran dan permukaan.
Mempermudah proses penuangan. Menaikkan viskositas logam cair dan mengurangi fluiditas logam c
2.4.8 Paduan Al-Si-Cu
Aluminium yang dipadukan dapat memiliki beranekaragam karakteristik, sehingga sangat banyak dipakai untuk bermacam-macam kebutuhan. Aluminium
paduan tempa tanpa perlakuan panas Non Heat-treatable wrought alloys sering digunakan sebagai komponen elektrik, kertas aluminium foil, pemrosesan makanan,
hampir semua rata-rata penggunaan kaleng, kebutuhan arsitektur, dan komponen- komponen Angkatan Laut. Aluminium Paduan dengan perlakuan panas Heat-
teatable wrought alloys sering digunakan untuk ban truk dan kendaraan-kendaraan berat, bodi luar semua aircraft, piston, kano, rel kereta api, dan rangka pesawat.
Aluminium paduan cor casting alloys sering digunakan pada peralatan makan,
mesin otomotif, bodi transmisi dan permesinan angkatan laut.
20
Tabel 2.10 Sifat Aluminium Paduan
Alloys Tensile
Strength psi
Yield Strength
psi Elongation
Non Heat-treatable wrought alloys : 1100-O
99 Al 13000
5000 40
1100-H18 24000
22000 10
3004-O 1.2 Mn-1.0 Mg
26000 10000
25 3004-H18
41000 36000
9 4043-O
5.2 Si 21000
10000 22
4043-H18 41000
39000 1
5182-O 4.5 Mg
42000 19000
25 5182-H19
61000 57000
4 Heat-treatable wrought alloys :
2024-T4 4.4 Cu
68000 47000
20 2090-T6
2.4 Li-2.7 Cu 80000
75000 6
4032-T6 12 Si-1 Mg
55000 46000
9 6061-T6
1 Mg-0.6 Si 45000
40000 15
7075-T6 5.6 Zn-2.5 Mg
83000 73000
11 Casting alloys :
201-T6 4.5 Cu
70000 63000
7 319-F
6 Si-3.5 Cu 27000
18000 2
356-T6 7 Si-0.3 Mg
33000 24000
3 380-F
8.5 Si-3.5 Cu 46000
23000 3
390-F 17 Si-4.5 Cu
41000 35000
1 443-F
5.2 Si sand cast 19000
8000 8
permanent mold 23000
9000 10
die cast 33000
16000 9
3 sumber: Askeland, Donald R., The Science and Engineering of Materials 6
th
Edition, USD Yogyakarta
2.5 Pengujian Tarik
Uji tarik merupakan salah satu pengujian destruktif pengujian yang bersifat merusak benda uji. Pengujian dilakukan dengan memberikan beban tarik pada beban