H
01
ditolak dan H
a1
diterima dan sebaliknya jika nilai Sig α = 0,05, maka H
01
diterima dan H
a1
ditolak. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 0,000 0,05 maka H
01
ditolak dan H
a1
diterima dan Spearman Correlation sebesar 0,282. Kesimpulan hasil analisis tersebut yaitu ada
pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap cita-cita siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas di Kota Yogyakarta. Pengaruh tersebut
termasuk pengaruh dengan kategori rendah dengan rentang 0,20 CC
maks
0,40 yaitu nilai CC
maks
=0,35. Hal ini menjelaskan bahwa motivasi belajar berbanding lurus dengan
cita-cita siswa. Motivasi belajar siswa yang tinggi juga akan memilki cita-cita yang tinggi begitu sebaliknya motivasi belajar siswa yang
rendah akan memilki cita-cita yang rendah pula. Menumbuhkan motivasi belajar sangatlah penting untuk siswa, sehingga hal-hal yang dapat
memunculkan motivasi belajar siswa perlu terus menerus diberikan kepada siswa. Munculnya motivasi belajar bisa berasal dari dalam
maupun luar diri siswa. Motivasi yang berasal dari dalam diri siswa hanya siswa itu sendiri yang dapat memunculkannya. Sebagai
orang-orang yang berada disekitar siswa, kita bisa menjadi sumber motivasi dari luar diri siswa untuk memotivasi siswa menggapai cita-cita
yang lebih tinggi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada BAB IV tentang pengaruh jenis kelamin, jurusan asal di SMA dan motivasi belajar terhadap
cita-cita siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas di kota Yogyakarta dengan responden sebanyak 564 siswa yang berasal dari 12 SMA, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
Tidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap cita-cita siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas di kota Yogyakarta. Pernyataan ini didukung
oleh hasil analisis Chi Square yang telah dilakukan diketahui Asymp. Sig. 2-sided sebesar 0,137 dimana 0,137 0,05.
2. Tidak ada pengaruh jurusan asal di SMA terhadap cita-cita siswa kelas
XI Sekolah Menengah Atas di kota Yogyakarta. Pernyataan ini didukung oleh hasil analisis Chi Square yang telah dilakukan
diketahui Asymp. Sig. 2-sided sebesar 0,984 dimana 0,984 0,05. 3.
Adanya pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar terhadap cita-cita siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas di kota
Yogyakarta dengan derajat asosiasi rendah. Pernyataan ini didukung oleh hasil analisis Chi Square yang telah dilakukan diketahui Asymp.
Sig. 2-sided sebesar 0,000 dimana 0,000 0,05 yang menyatakan adanya pengaruh dan diketahui nilai Spearman Correlation bernilai
positif sebesar 0,282 yang menyatakan pengaruh motivasi belajar terhadap cita-cita siswa positif dan signifikan. Hasil analisis juga
diketahui nilai C sebesar 0,288 dan nilai C
max
sebesar 0,816 maka diketahui nilai r=0,35 termasuk kriteria nilai r dengan rentang 0,20 r
0,40 dengan derajat asosiasi rendah.
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menyadari masih ada kekurangan dan keterbatasan yang terjadi, adapun keterbatasan dalam melaksanakan
penelitian ini sebagai berikut: 1.
Peneliti tidak mampu mengendalikan apakah responden dapat menjawab kuesioner sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya.
Apabila ternyata responden tidak menjawab berdasarkan kondisi yang sesungguhnya, maka hasil penelitian ini belum memberikan gambaran
yang sesungguhnya. Namun peneliti sudah berusaha memberikan penjelasan agar responden menjawab sesuai dengan kondisi yang
sebenarnya. 2.
Seluruhan data yang diperoleh yang ada dalam penelitian ini hanya didasarkan pada data yang telah diperoleh pada saat penyebaran
kuesioner, peneliti tidak melakukan wawancara ataupun observasi terhadap responden, sehingga penelitian ini kurang menggambarkan
tingkah laku responden yang sebenarnya. 3.
Kurangnya pemahaman dari responden terhadap beberapa pernyataan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Dalam pengujian instrumen dilakukan sekali dan ada perbaikan
kalimat untuk 6 butir soal variabel cita-cita dan 7 butir soal variabel motivasi belajar. Butir soal yang telah diperbaiki tidak dilakukan
pengujian kembali.
C. Saran
1. Dari hasil pengujian hipotesis pertama diketahui jenis kelamin tidak
berpengaruh terhadap cita-cita siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas di kota Yogyakarta. Jenis kelamin laki-laki dan perempuan tidak
mempengaruhi tinggi rendahnya cita-cita siswa. Peneliti menyarankan bagi orang tua sebaiknya selalu mendukung anaknya dalam mencapai
cita-citanya baik itu laki-laki maupun perempuan karena laki-laki dan perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk meraih cita-cita
yang tinggi. Ayah bisa membagikan pengalamannya kepada anak laki- lakinya tentang cita-citanya dan ibu bisa membagikan pengalamannya
kepada anak perempuan dalam mewujudkan cita-citanya. Selain itu bagi bapak dan ibu guru juga bisa membantu siswa dengan
membagikan pengalamannya tentang cita-cita mereka agar bisa menjadi inspirasi bagi muridnya.
2. Dari hasil pengujian hipotesis kedua diketahui jurusan asal di SMA
tidak berpengaruh terhadap cita-cita siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas di kota Yogyakarta. Jurusan IPA atau IPS yang pilih
siswa tidak mempengaruhi tinggi rendahnya cita-cita siswa. Siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
jurusan IPA dan IPS memiliki kesempatan yang sama dalam menggapai cita-cita mereka. Peneliti menyarankan bagi orang tua
membantu anak mengarahkan dalam memilih jurusan agar sesuai dengan cita-cita anak.
Bagi sekolah dapat memberikan bimbingan untuk memilih jurusan berdasarkan hasil belajar siswa. Selain itu sekolah dapat mengadakan
tes bakat dan minat sehingga sekolah dapat mengetahui dan mengarahkan bakat dan minat siswa melalui bimbingan.
3. Dari hasil pengujian hipotesis ketiga diketahui motivasi belajar
berpengaruh terhadap cita-cita siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas di kota Yogyakarta. Motivasi belajar masih dapat ditingkatkan
sehingga cita-cita siswa juga akan meningkat. Peneliti menyarankan: a. Bagi Orang Tua
Orang tua sebaiknya selalu memberikan memotivasi yang dapat berupa reward untuk mendorong anak dalam proses mencapai cita-
citanya. b. Bagi Sekolah atau Guru
Sekolah dapat mengadakan kegiatan yang dapat memotivasi siswa seperti pelatihan atau mengundang motivator. Selain itu guru juga
dapat memotivasi siswa melalui proses pembelajaran. c. Bagi Siswa
Siswa diharapkan selalu memiliki tujuan sebagai bentuk
memotivasi diri sehingga tujuan siswa lebih mudah tercapai. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, dan Sholeh. 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta Andayani, Fitri 2004. “Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap Pelaksanaan
Sistem Ganda, Persepsi Siswa Terhadap Bimbingan Karir, dan Prestasi Belajar Siswa dengan Cita-Cita Siswa Setelah Lulus Sekolah Menengah”.
Skripsi Mahasiswa. PE BKK PAK Universitas Sanata Dharma Yogyakarta: tidak diterbitkan.
Apriani, Yenni Yuswanita 2006. “Hubungan Antara Prestasi Belajar, Cita-Cita Siswa, Pelaksanaan Belajar di Kelas, dan Kondisi Lingkungan Kerja dengan
Motivasi Kerja Praktikan di Institusi Pasangan”. Skripsi Mahasiswa. PE BKK PAK Universitas Sanata Dharma: tidak diterbitkan.
Arikunto, Suharsimi. 1988. Penelitian Program Pendidikan. Jakarta: PT Bina Aksara
Arikunto, Suharsimi. 2006. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta Azwar, Syaifuddin. 2009. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja Rosdakarya
Fakih, Mansour. 1996. Analisis GENDER Transformasi Sosial. Jogjakarta: Pustaka Pelajar.
Haryanto, Agustinus Agus 2004. “Hubungan antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua dan Cita-Cita Mahasiswa Setelah Lulus Terhadap Minat Untuk