Pengujian Hipotesis ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.13 Tabel Kontingensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh Jurusan asal di SMA terhadap Cita-Cita Siswa Cita_Cita Jurusan Crosstabulation Jurusan Total IPA IPS Cita_Cita Rendah Expected Count 24.6 11.4 36.0 of Total 4.4 2.0 6.4 Residual .4 -.4 Sedang Expected Count 234.8 109.2 344.0 of Total 41.7 19.3 61.0 Residual .2 -.2 Tinggi Expected Count 125.6 58.4 184.0 of Total 22.2 10.5 32.6 Residual -.6 .6 Total Expected Count 385.0 179.0 564.0 of Total 68.3 31.7 100.0 Lampiran 7. Analisis Chi Square, halaman 164 Pengujian Chisquare dilakukan dengan langkah-langkah berikut: 1 Mencari nilai Chi Square Berikut ini disajikan tabel hasil analisis chi square pengaruh jurusan asal di SMA terhadap cita-cita siswa: Tabel 4.14 Tabel Hasil Analisis Chi Square Pengaruh Jurusan asal di SMA terhadap Cita-Cita Siswa Lampiran 7. Analisis Chi Square, halaman 164 Chi-Square Tests Value Df Asymp. Sig. 2-sided Pearson Chi-Square .033 a 2 .984 Likelihood Ratio .033 2 .984 Linear-by-Linear Association .027 1 .870 N of Valid Cases 564 a. 0 cells ,0 have expected count less than 5. The minimum expected count is 11,43. Dari tabel 4.14 diketahui bahwa koefisien Chi Square hitung Pearson Chi Square sebesar 0,033, df=2, dan diketahui Asymp. Sig. 2-sided sebesar 0,984. Kriteria pengujian hipotesis pengaruh jenis kelamin terhadap cita-cita yaitu jika nilai Sig α = 0,05, maka H 01 ditolak dan H a1 diterima dan sebaliknya jika nilai Sig α = 0,05, maka H 01 diterima dan H a1 ditolak. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 0,984 0,05 maka H 01 diterima dan H a1 ditolak. Kesimpulan hasil analisis tersebut yaitu tidak ada pengaruh jurusan asal di SMA terhadap cita-cita siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas di Kota Yogyakarta. 2 Derajat hubungan antara jurusan asal di SMA terhadap cita-cita siswa Hasil dari pengujian Chi Square disimpulkan tidak adanya hubungan maka untuk variabel jurusan asal di SMA tidak perlu dicari derajat hubungannya. 3. Hipotesis Ketiga a. Rumusan Hipotesis III H a3 : Ada pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar terhadap cita-cita siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas di Kota Yogyakarta. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI H 03 : Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar terhadap cita-cita siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas di Kota Yogyakarta. b. Pengujian Hipotesis III Berdasarkan pengkategorian variabel cita-cita pada PAP II terdapat 5 kategori variabel cita-cita, yaitu kategori sangat tinggi kode 5, tinggi kode 4, sedang kode 3, rendah kode 2 dan sangat rendah kode 1. Setelah dilakukan pengujian analisis chi square, terdapat 8 sel matrik berfrekuensi harapan kurang dari 5. Oleh karena itu dilakukan penggabungan kolom kategori yang berdekatan sebagai berikut: kategori rendah kode 2 dan sedang kode 3 digabungkan menjadi kategori rendah kode 1, kategori tinggi kode 4 diubah menjadi kategori sedang kode 2, dan kategori sangat tinggi kode 5 diubah menjadi kategori tinggi kode 3. Berdasarkan pengkategorian variabel motivasi belajar pada PAP II terdapat 5 kategori variabel cita-cita, yaitu kategori sangat tinggi kode 5, tinggi kode 4, sedang kode 3, rendah kode 2 dan sangat rendah kode 1. Setelah dilakukan pengujian analisis chi square, terdapat 8 sel matrik berfrekuensi harapan kurang dari 5. Oleh karena itu dilakukan penggabungan kolom kategori yang berdekatan sebagai berikut: kategori sangat rendah kode 1 dan rendah kode 2 digabungkan menjadi kategori rendah kode 1. Kategori sedang kode 3 diubah menjadi kategori sedang kode 2. Kategori tinggi kode 4 dan sangat tinggi kode 5 digabungkan menjadi kategori tinggi kode 3. Berikut ini disajikan tabel kontingensi dan frekuensi harapan pengaruh jenis kelamin terhadap cita-cita siswa: Tabel 4.15 Tabel Kontingensi dan Frekuensi Harapan Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Cita-Cita Siswa Lampiran 7. Analisis Chi Square, halaman 164 Pengujian Chisquare dilakukan dengan langkah-langkah berikut: 1 Mencari nilai Chi Square Berikut ini disajikan tabel hasil analisis chi square pengaruh motivai belajar terhadap cita-cita siswa: Motivasi_Belajar Cita_Cita Crosstabulation Motivasi_Belajar Total Rendah Sedang Tinggi Cita_Cita Rendah Count 16 16 4 36 Expected Count 6.3 15.4 14.3 36.0 Residual 9.7 .6 -10.3 Sedang Count 65 163 116 344 Expected Count 59.8 147.6 136.6 344.0 Residual 5.2 15.4 -20.6 Tinggi Count 17 63 104 184 Expected Count 32.0 79.0 73.1 184.0 Residual -15.0 -16.0 30.9 Total Count 98 242 224 564 Expected Count 98.0 242.0 224.0 564.0 Tabel 4.16 Tabel Hasil Analisis Chi Square Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Cita-Cita Siswa Lampiran 7. Analisis Chi Square, halaman 16 4 Dari tabel 4.16 diketahui bahwa koefisien Chi Square hitung Pearson Chi Square sebesar 51,111, df=4, dan diketahui Asymp. Sig. 2-sided sebesar 0,000. Kriteria pengujian hipotesis pengaruh jenis kelamin terhadap cita-cita yaitu jika nilai Sig α = 0,05, maka H 01 ditolak dan H a1 diterima dan sebaliknya jika nilai Sig α = 0,05, maka H 01 diterima dan H a1 ditolak. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 0,000 0,05 maka H 01 ditolak dan H a1 diterima. Kesimpulan hasil analisis tersebut yaitu ada pengaruh motivasi belajar terhadap cita-cita siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas di Kota Yogyakarta. 2 Derajat hubungan antara motivasi belajar terhadap cita-cita siswa Berikut ini tabel hasil analisis koefisien kontingensi pengaruh motivasi belajar terhadap cita-cita siswa: Chi-Square Tests Value Df Asymp. Sig. 2-sided Pearson Chi-Square 51.111 a 4 .000 Likelihood Ratio 49.753 4 .000 Linear-by-Linear Association 45.979 1 .000 N of Valid Cases 564 a. 0 cells ,0 have expected count less than 5. The minimum expected count is 6,26. Tabel 4.17 Tabel Hasil Analisis Koefisien Kontingensi Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Cita-Cita Siswa Symmetric Measures Value Asymp. Std. Error a Approx. T b Approx. Sig. Nominal by Nominal Contingency Coefficient .288 .000 Interval by Interval Pearsons R .286 .039 7.070 .000 c Ordinal by Ordinal Spearman Correlation .282 .039 6.966 .000 c N of Valid Cases 564 a. Not assuming the null hypothesis. b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis. c. Based on normal approximation. Lampiran 7. Analisis Chi Square, halaman 164 Pada tabel 4.17 diketahui nilai Spearman Correlation bernilai positif sebesar 0,282. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap cita-cita siswa kelas XI SMA di kota Yogyakarta. Langkah yang akan dilakukan selanjutnya setelah mengetahui adanya pengaruh motivasi belajar terhadap cita-cita siswa yaitu mencari besarnya derajat hubungan derajat asosiasi. Menghitung derajat asosiasi dilakukan dengan menggunakan rumus kontingensi C dengan perhitungan sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Hasil perhitungan diatas sama dengan nilai Contingency Coefficient pada tabel 4.20 sebesar 0,288. Langkah selanjutnya adalah membandingkan nilai C dengan C maks yang mungkin dapat terjadi dengan mencari nilai C maks terlebih dahulu. Nilai C maks dapat dicari dengan perhitungan sebagai berikut: Setelah diketahui nilai C maks sebesar 0,816, kemudian membandingkan nilai C dengan nilai C maks untuk mengetahui derajat asosiasi dengan perhitungan sebagai berikut: Perhitungan di atas diketahui CC maks =0,35 termasuk kriteria nilai CC maks dengan rentang 0,20 CC maks 0,40 pada tabel 3.14 dengan derajat asosiasi rendah. Kesimpulan dari hasil tersebut yaitu pengaruh motivasi belajar terhadap cita-cita siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas di Kota Yogyakarta memiliki derajat hubungan yang rendah.

D. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh jenis kelamin, jurusan asal di SMA, dan motivasi belajar terhadap cita-cita siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas di Kota Yogyakarta. Berdasarkan pada hasil analisis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI di atas, dapat dipaparkan penjelasan sebagai berikut: 1. Pengaruh Jenis Kelamin terhadap Cita-Cita Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas di Kota Yogyakarta Berdasarkan hasil pengujian Chi Square pengaruh jenis kelamin terhadap cita-cita dapat diketahui koefisien Chi Square hitung Pearson Chi-Square sebesar 3,969 df=2, dan diketahui Asymp. Sig. 2-sided sebesar 0,137. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai Sig α = 0,05, maka H 01 ditolak dan H a1 diterima dan sebaliknya jika nilai Sig α = 0,05, maka H 01 diterima dan H a1 ditolak. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 0,137 0,05 maka H 01 diterima dan H a1 ditolak. Kesimpulan hasil analisis tersebut yaitu tidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap cita-cita siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas di Kota Yogyakarta. Hal ini menjelaskan bahwa jenis kelamin tidak mempengaruhi tinggi rendahnya cita-cita siswa kelas XI SMA di Kota Yogyakarta. Jenis kelamin perempuan belum tentu memiliki cita-cita yang rendah atau tinggi begitu pula dengan jenis kelamin laki-laki belum tentu memiliki cita-cita yang rendah atau tinggi. Dapat disimpulkan bahwa cita-cita siswa laki-laki dan perempuan relatif sama. Dari pernyataan tersebut kemungkinan siswa yang berjenis kelamin perempuan dapat memiliki cita-cita yang tinggi sama seperti siswa yang berjenis kelamin laki-laki atau sebaliknya siswa yang berjenis kelamin perempuan juga dapat memiliki cita-cita yang rendah sama seperti siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang berjenis kelamin laki-laki. Tidak ada perbedaan antara cita-cita siswa laki-laki dan perempuan. Saat ini sudah terjadinya emansipasi wanita dimana perempuan juga memiliki kesempatan yang sama dalam hal ini menggapai cita-cita yang diinginkan. Dengan kata lain kesempatan untuk meraih cita-cita tidak dipengaruhi oleh jenis kelamin karena kesempatan yang sama baik untuk siswa yang berjenis kelamin perempuan maupun laki-laki untuk menggapai cita-cita yang diinginkan. 2. Pengaruh Jurusan asal di SMA terhadap Cita-Cita Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas di Kota Yogyakarta Berdasarkan hasil pengujian Chi Square pengaruh jurusan asal di SMA terhadap cita-cita dapat diketahui koefisien Chi Square hitung Pearson Chi-Square sebesar 0,033, df=2, dan diketahui Asymp. Sig. 2-sided sebesar 0,984. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai Sig α = 0,05, maka H 01 ditolak dan H a1 diterima dan sebaliknya jika nilai Sig α = 0,05, maka H 01 diterima dan H a1 ditolak. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 0,984 0,05 maka H 01 diterima dan H a1 ditolak. Kesimpulan hasil analisis tersebut yaitu tidak ada pengaruh jurusan asal di SMA terhadap cita-cita siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas di Kota Yogyakarta. Hal ini menjelaskan bahwa jurusan asal di SMA tidak mempengaruhi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tinggi rendahnya cita-cita siswa kelas XI SMA di Kota Yogyakarta. Jurusan IPA Ilmu Pengetahuan Alam belum tentu memiliki cita-cita yang rendah atau tinggi begitu pula dengan Jurusan IPS Ilmu Pengetahuan Sosial belum tentu memiliki cita-cita yang rendah atau tinggi. Dapat disimpulkan bahwa cita-cita siswa jurusan IPA dan IPS relatif sama. Dari pernyataan tersebut kemungkinan siswa IPA dapat memiliki cita-cita yang tinggi sama seperti siswa IPS atau sebaliknya siswa IPA juga dapat memiliki cita-cita yang rendah sama seperti siswa IPS. Penjurusan yang dilakukan dengan tujuan untuk mengarahkan minat dan bakat siswa tidak mempengaruhi cita-cita siswa, sehingga siswa jurusan tertentu akan identik dengan cita-cita yang lebih tinggi maupun lebih rendah. Tidak ada perbedaan cita-cita siswa jurusan IPA dan IPS. 3. Pengaruh Positif dan Signifikan Motivasi Belajar terhadap Cita-Cita Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas di Kota Yogyakarta Berdasarkan hasil pengujian Chi Square pengaruh motivasi belajar terhadap cita-cita dapat diketahui koefisien Chi Square hitung Pearson Chi-Square sebesar 51,111, df=4, Asymp. Sig. 2-sided sebesar 0,000 dan diketahui Spearman Correlation bernilai positif sebesar 0,282. Hasil dari perbandingan nilai C dengan C maks untuk melihat derajat asosiasi di dapatkan besarnya nilai CC maks =0,35. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai Sig α = 0,05, maka H 01 ditolak dan H a1 diterima dan sebaliknya jika nilai Sig α = 0,05, maka H 01 diterima dan H a1 ditolak. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa 0,000 0,05 maka H 01 ditolak dan H a1 diterima dan Spearman Correlation sebesar 0,282. Kesimpulan hasil analisis tersebut yaitu ada pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar terhadap cita-cita siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas di Kota Yogyakarta. Pengaruh tersebut termasuk pengaruh dengan kategori rendah dengan rentang 0,20 CC maks 0,40 yaitu nilai CC maks =0,35. Hal ini menjelaskan bahwa motivasi belajar berbanding lurus dengan cita-cita siswa. Motivasi belajar siswa yang tinggi juga akan memilki cita-cita yang tinggi begitu sebaliknya motivasi belajar siswa yang rendah akan memilki cita-cita yang rendah pula. Menumbuhkan motivasi belajar sangatlah penting untuk siswa, sehingga hal-hal yang dapat memunculkan motivasi belajar siswa perlu terus menerus diberikan kepada siswa. Munculnya motivasi belajar bisa berasal dari dalam maupun luar diri siswa. Motivasi yang berasal dari dalam diri siswa hanya siswa itu sendiri yang dapat memunculkannya. Sebagai orang-orang yang berada disekitar siswa, kita bisa menjadi sumber motivasi dari luar diri siswa untuk memotivasi siswa menggapai cita-cita yang lebih tinggi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

CITA-CITA PERKERJAAN DAN PILIHAN PEMINATAN SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI DI SUMATERA BARAT.

0 3 1

Pengaruh jenis pekerjaan orang tua, status sekolah, dan bimbingan karier terhadap cita-cita siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Studi kasus pada siswa SMK kelas XI bidang keahlian bisnis dan manajemen di Kota Yogyakarta.

0 0 2

Pengaruh tingkat pendidikan orang tua, jenis pekerjaan orang tua, dan motivasi belajar terhadap cita-cita siswa SMA . Studi kasus pada siswa kelas XI SMA di Kota Yogyakarta.

0 1 2

Pengaruh tingkat pendidikan orang tua, jenis pekerjaan orang tua, dan motivasi terhadap cita-cita siswa setelah menyelesaikan pendidikan di SMK. Studi kasus pada siswa SMK kelas XI bidang keahlian bisnis dan manajemen di Kota Yogyakarta.

0 0 2

Pengaruh pendidikan orang tua, bakat, dan bimbingan karier terhadap cita-cita siswa. Studi kasus: siswa SMK kelas XI bidang keahlian bisnis dan manajemen di kota Yogyakarta.

0 1 2

Pengaruh status sekolah, motivasi belajar, dan bimbingan karier terhadap cita-cita siswa Sekolah Menengah Atas. Studi kasus pada siswa kelas XI SMA se-kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 0 2

Pengaruh jenis kelamin, motivasi belajar, dan bimbingan karier terhadap cita-cita siswa.

0 5 196

Pengaruh bakat, status sekolah dan jurusan SMK asal terhadap cita-Cita siswa Sekolah Menengah Kejuruan .Studi kasus pada siswa SMK kelas XI bidang keahlian bisnis dan manajemen di Kota Yogyakarta.

1 3 208

Hubungan antara prestasi belajar siswa, motivasi belajar siswa dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat memilih jurusan di SMA : studi kasus pada siswa-siswi kelas XI SMA BOPKRI II Yogyakarta.

0 0 152

PerkenalanSiswaKelasVIIITanggapan

0 3 7