teknologi. B.Beragam
penyebabnya, dari
mulai pengaruh
teknologi, Peny-....-
nya dasarnya
sobab mendapat konfiks peny-
...-e, fungsi konfiks peny-...-e,
pada kata
penyobab’e sebagai pembentuk kata benda
yang memiliki makna suatu
perbuatan atau
sebab, yang memiliki persamaan
dengan konfiks
peny-...-nya dalam bahasa Indonesia.
6. A.Hp yak
bah
Dipeguraukan lok sak
adin kau
nglolak’e.
R.103 Ng-......-e Kata
nglolak’e adalah kata berimbuhan, kata
dasarnya kelolak,
mendapat konfiks ng-...- e, fungsi konfiks ng-...-
e pada kata nglolak’e
sebagai pembentuk kata kerja
yang memiliki
makna tindakan, yang memiliki
persamaan dengan konfiks me-...-
nya, dalam bahasa Indonesia.
4.1.4 Simulfiks imbuhan gabung
Data berikut ini merupakan data yang termasuk dalam kategori simulfiks imbuhan gabung yang berjumlah 1 afiks yang terdiri dari dipe-....-kan, Afiks
tersebut adalah sebagai berikut.
Tabel 5
No Data
Kode Simulfiks
Penjelasan 1. A.Hp
yak bah
Dipeguraukan lok
sak adin
kau
nglolak’e, R.103 Depe-.....-
kan Kata
dipeguraukan adalah kata berimbuhan,
kata dasarnya gurau, mendapat
simulfiks dipe-...-kan,
fungsi simulfiks
dipe-...-kan pada kata dipeguraukan
sebagai pembentuk
kerja yang
memiliki makna tindakan atau
melakukan, yang
memiliki persamaan
dengan simulfiks diper- ...-kan, dalam bahasa
Indonesia. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.2 Analisis Data
Analisis dari hasil penelitian ini disajikan berdasarkan a proses pembentukan kata bahasa Dayak Linoh dan b persamaan bentuk afiks bahasa
Dayak Linoh dengan bahasa Indonesia dan c perbedaan bentuk afiks bahasa Dayak Linoh dengan bahasa Indonesia. Berikut adalah pemaparan analisis data
dalam penelitian ini.
4.2.1 Analisis Prefiks
Prefiks awalan adalah imbuhan yang dilekatkan di depan dasar mungkin kata dasar, mungkin pula kata jadian. Kategori ini dianalisis berdasarkan proses
pembentukan kata dalam bahasa Dayak Linoh. Wujud prefiks dalam bahasa Dayak Linoh didapatkan dari hasil karangan, lagu, dan rekaman yang sudah
diterjemahkan ke dalam bahasa Dayak Linoh serta makna dan fungsi yang terdapat dalam prefiks tersebut. Berikut adalah analisis data prefiks:
Data prefiks dalam bahasa Indonesia 1
Kalau kita merasa dingin dan hangat.
Merasa → me- + rasa
K.101 2
Rumah bisa dipakai berteduh.
Berteduh → ber- + teduh
K.101 3
Masalah hidup yang sering datang dan terkadang masalah itu seperti pembunuh bayaran.
Terkadang → ter- + kadang
K.104 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pembunuh → pem- + bunuh
K.104 4
Lusianus Rinata Pratama anak rantau yang
berusaha mengambil impian
di tanah rantau. Berusaha
→ ber- + usaha K.304
Mengambil → meng- + ambil
K.304 Data prefiks dalam bahasa Dayak Linoh
1 Antik kita ngisa colap dan angat.
Ngisa → ng- + isa K.101
2 Langkau panai dipakai betoduh.
Betoduh → be- + toduh K.101
3 Masalah idup yang nguntik datang dan tekadang masalah iyak uba
pemunuh bayaran.
Tekadang → te- + kadang K.104
Pemunuh → pe- + munuh K.104
4 Lusianus Rinata Pratama anak rantau yang
beusaha ngamik impian di
tanah rantau. Beusaha
→ be- + usaha K.304
Ngamik → ng- + amik
K.304 Pada data prefiks di atas kata ngisa, betoduh, tekadang, pemunuh, beusaha
dan ngamik adalah kata berimbuhan dengan kata dasarnya isa, toduh, kadang, munuh, usaha dan amik yang mendapat prefiks ng-, be-, te-, pe-, dan
–ng yang berfungsi sebagai pembentuk kata kerja yang memiliki makna melakukan,
mengerjakan, mengalami dan perbuatan dengan kata lain, dapat dikatakan makna PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
‘agentif’, yang memiliki persamaan dengan prefiks me-, ber-, ter- pe- dan meng- dalam bahasa Indonesia.
Analisis kontrastif berdasarkan data prefiks be-, n-ng-, te-, dan ke- dalam bahasa Dayak Linoh tidak memiiliki variasi bantuk seperti prefiks ber-, me-
meng- ter- dan ke- dalam bahasa Indonesia tetapi meliliki persamaan dari variasi bentuk dalam bahasa indonesia prefiks dalam bahasa Bahasa Dayak Linoh dan
bahasa Indonesia sama-sama berfungsi sebagai pembentuk kata kerja, kata sifat, kata bilangan, dan kata nominal, fungsi ini sejalan dengan fungsi prefiks ber-, me-
, ter-, dan ke-, dalam bahasa Indonesia yang dikemukakan oleh Ramlan 2009 yaitu sebagai pembentuk kata sifat, kata bilangan,kata nominal, dan kata kerja.
4.2.2 Analisis Sufiks
Sufiks akhiran adalah proses pembentukkan kata yang dilakukan dengan cara menambahkan atau menempelkan afiks di akhir bentuk dasarnya, maka afiks
tersebut disebut sufiks atau akhiran. Kategori ini dianalisis berdasarkan proses pembentukan kata dalam bahasa Dayak Linoh. Wujud sufiks dalam bahasa Dayak
Linoh berupa transkip dari hasil karangan, lagu, dan rekaman yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Dayak Linoh serta makna dan fungsi yang
terdapat dalam sufiks tersebut. Berikut adalah analisis data sufiks: Data sufiks dalam bahasa Indonesia
1 Dikitnya kesadaran anak muda untuk mewariskan tradisi nenek moyang.
Dikitnya → dikit + -nya
K.203 2
Pengalaman yang saya dapat dengan kawan panitia semuanya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI