Pada pelaksanaan teknik cakap semuka peneliti langsung melakukan percakapan dengan penggunaan bahasa sebagai informan dengan bersumber pada
pancingan yang sudah disiapkan berupa daftar tanya atau spontanitas, maksudnya pencingan dapat muncul ditengah-tengah percakapan. Dalam
mengaplikasikan teknik ini, peneliti memberikan stimulus pada penutur bahasa Dayak Linoh sesuai dengan konteks yang mendukung untuk memperoleh sebuah
data tuturan berafiks. Teknik ini dapat dilengkapi dengan pencatatan atau perekaman, setelah itu kata-kata yang berafiks kemudian disandingkan dengan
bahasa Indonesianya.
3.4 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian analisis kontrastif afiksasi bahasa Dayak Linoh dengan bahasa Indonesia ialah wawancara konfirmasi
kepada informan dengan bekal teori analisis kontrastif afiksasi. Teori tersebut akan digunakan untuk menganalisis afiksasi bahasa Dayak Linoh dengan bahasa
Indonesia. Hasil analisis afiksasi yang diperoleh akan dimasukan kedalam format pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
Sumber data: ………………
No Data
Kode Afiks
Keterangan Prefiks Sufiks Konfiks
Simulfiks PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.5 Metode dan Teknik Analisis Data
Metode dan teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan menggunakan metode analisis kontekstual, yakni dengan menerapkan dimensi-
dimensi konteks dalam menafsirkan data yang telah berhasil dikumpulkan, diidentifikasi, dan diklasifikasikan.Untuk membandingkan kosakata bahasa Dayak
Linoh dengan bahasa Indonesia berdasarkan analisis kontrastif afiksasi adalah metode deskriptif kontrastif. Metode deskriptif digunakan untuk mendeskripsi
permasalahan yang menjadi topik dalam penelitian ini, sehingga diperoleh pembahasan yang lebih terperinci. Metode kontrastif digunakan untuk
menbandingkan kosakata bahasa Dayak Linoh dengan bahasa Indonesia agar memperoleh perbedaan bentuk kosakata bahasa Dayak Linoh dengan Bahasa
Indonesia berdasarkan analisis kontrastif afiksasinya. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis sehingga permasalahan yang menjadi topik dalam penelitian
ini dapat terselesaikan. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan metode cakap. Sudaryanto
2015:208 mengatakan bahwa metode cakap ialah berupa percakapan dan terjadi kontak antara peneliti dan penutur selaku narasumber. Metode cakap memiliki
teknik dasar berupa teknik rekam dan teknik catat. Teknik rekam digunakan untuk merekam semua pembicaraan yang dilakukan oleh penutur, sedangkan teknik
catat digunakan untuk mencatat kosakata yang berafiks yang dituturkan oleh penutur menggunakan buku tulis.
Seiddel dalam buku Arikunto 2009 analisis data kualitatif prosesnya berjalan sebagai berikut:
1. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode
agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri. 2.
Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, mensintesiskan, membuat iktisar, dan membuat indeksnya.
3. Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna,
mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan membuat temuan-temuan umum.
3.6 Triangulasi Data
Penelitian analisis kontrastif afiksasi bahasa Dayak Linoh dengan bahasa menggunakan teknik triangulasi untuk memeriksa keabsahan data yang telah
diperoleh dari hasil penelitian. Menurut Lexy J. Moleong 1989:195, triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan memanfaatkan sesuatu yang
lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data. Dalam penelitian ini, peneliti membuat triangulasi dengan tujuan untuk
melakukan pengecekan terhadap validitas dan keterpercayaan hasil temuan. Triangulasi dalam penelitian ini menggunakan teknik pemeriksaan yang
memanfaatkan peneliti atau pakar dalam penelitian analisis kontrastif afiksasi untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data. Pemanfaatan
pengamat lainnya membantu mengurangi kesalahan dalam pengumpulan data. Dalam penelitian ini juga dilakukan triangulasi logis. Peneliti lainnya yang
melakukan pengecekan dalam triangulasi penelitian ini ialah Dr.Y. Karmin, M.Pd.