Uji Kesesuaian Model Uji F Uji Parsial Uji t

X 2 = Fasilitas ß = Intersep konstanta ß 1, ß 2 = Koefisien regresi e = Residual atau kesalahan pengganggu

1.7.2 Uji Hipotesis

1.7.2.1 Uji Kesesuaian Model Uji F

Uji ini digunakan untuk mengetahui sesuai tidaknya model regresi yang dihasilkan guna melihat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen, dengan prosedur sebagai berikut : 1. H : β 1 = β 2 = 0 Artinya model regresi yang dihasilkan tidak cocok guna melihat pengaruh tingkat pelayanan dan fasilitas terhadap persepsi masyarakat. H 1 : β 1 = β 2  0 Artinya model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat pengaruh tingkat pelayanan dan fasilitas terhadap persepsi masyarakat. 2. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan sebesar α = 0,05 5 dengan derajat bebas [n-k], dimana n = jumlah pengamatan, dan k = jumlah variabel. 3. Dengan F hitung sebesar Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.   2 2 1 1 hit R k F R n k     Keterangan: F hit = F hasil perhitungan R 2 = Koefisien Variabel k = Jumlah Variabel n = Jumlah Sampel 4. Kriteria keputusan sebagai berikut: a. Jika nilai probabilitas 0,05 maka H ditolak dan H 1 diterima berarti bahwa model regresi yang dihasilkan cocok guna melihat pengaruh dari tingkat pelayanan dan fasilitas terhadap persepsi masyarakat. b. Jika nilai probabilitas ≥ 0,05 maka H diterima dan H 1 ditolak berarti bahwa model regresi yang dihasilkan tidak cocok guna melihat pengaruh dari tingkat pelayanan dan fasilitas terhadap persepsi masyarakat.

1.7.2.2 Uji Parsial Uji t

Uji t adalah uji yang digunakan untuk melihat pengaruh masing- masing variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat Widarjono,2005: 58. Hipotesis dirumuskan sebagai berikut: 1. H = β 1 = β 2 = 0 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Artinya secara parsial varibel bebas tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. H 1 = β 1 = β 2 ≠ 0 Artinya secara parsial varibel bebas ada pengaruh terhadap variabel terikat. 2. Menentukan Level of Significant = 5 dengan derajat bebas = n-k , dimana n = jumlah data dan k = jumlah variable bebas. Dimana: t hitung = t hasil perhitungan βi = Koefisien regresi Se βi = Standar error 3. Kriteria pengujian sebagai berikut: a. Apabila nilai signifikan t hitung 0,05 maka H ditolak dan H 1 diterima, berarti ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. b. Apabila nilai signifikan t hitung ≥ 0,05 maka H diterima dan H 1 ditolak, artinya tidak ada pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. βi Se βi t hitung = Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Data Penelitian

Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan tanggapan responden terhadap masing-masing variabel penelitian. Sesuai dengan penjelasan pada bab-bab sebelumnya, diketahui bahwa variabel bebas X yang digunakan adalah Pelayanan dan Fasilitas. Sedangkan variabel terikat Y yang digunakan adalah Persepsi Masyarakat Terhadap Perbankan Syariah. Adapun hasil analisa terhadap data penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

4.1.1 Variabel Pelayanan X

1 Pelayanan yang dimaksudkan adalah pandangan responden terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh bank sesuai dengan pengetahuan responden terhadap pelayanan itu. Pernyataan tentang pelayanan terdiri dari 7 item dan ringkasan deskriptif jawaban responden pada variabel pelayanan disajikan pada diagram di bawah ini. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.