10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh pihak lain yang dapat dipakai sebagai bahan masukan serta bahan pengkajian yang terkait dengan
Pemberdayaan Kerajinan Tas di Desa Trayang Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk antara lain :
1. Hesti Kusuma Wardani Ambar Pertiwi, Abdul Juli Andi Gani, Abdullah Said,
Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang, Jurnal Administrasi Publik JAP, Vol. 1, No. 2, hal. 89-
96, PERANAN DINAS KOPERASI DAN UKM DALAM
PEMBERDAYAAN USAHA KECIL MENENGAH KOTA MALANG Studi pada Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang. Peranan dari Dinas
Koperasi dan UKM Kota Malang salah satunya adalah melakukan pemberdayaan pada UKM di Kota Malang yang telah tertuang dalam
RENSTRA Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang. Upaya yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang diharapkan untuk mendorong
terwujudnya UKM sebagai kekuatan perekonomian yang dapat meningkatkan kesejahteraan masayarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan menggambarkan pelaksanaan pemberdayaan UKM serta faktor pendukung dan faktor penghambatnya. Penelitian ini menggunakan
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus permsalahan
penelitian ini adalah 1 pelaksanaan pemberdayaan UKM 2 faktor pendukung dan faktor penghambat. Hasil dari penelitian ini adalah
pemberdayaan yang dilakukan belum maksimal dan merata karena data jumlah UKM belum valid dengan faktor pendukung dan penghambatnya.
Saran yang diberikan adalah Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang melakukan pendataan terhadap semua UKM yang ada di Malang.
2. Sri Wahyuni R 2013, Universitas Hasanuddin Fakultas Ilmu Sosial Dan
Ilmu Politik Jurusan Ilmu Administrasi Program Sarjana, penelitian yang berjudul “STRATEGI PEMDERDAYAAN USAHA KECIL MENENGAH
DINAS KOPERASI, UMKM, PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG Studi Kasus: Pemberdayaan
Koperasi Pertanian”. Penelitian in dilatarbelakangi oleh beberapa data mengenai kondisi dari usaha kecil menengah di kabupaten Sidenreng
Rappang, dalam hal ini koperasi pertanian. 23 dua per tiga dari jumlah koperasi pertanian sudah tidak aktif lagi. Strategi dari Dinas Koperasi,
UMKM, Perindustrian dan Perdagangan belum mampu membangkitkan keterpurukan dari anggota koperasi pertanian yang ada dan membuat mereka
merasa berdaya. Dalam memberdayakn usaha kecil menengah, diperlukan tiga fase yaitu fase inisial, fase partisipatoris, dan fase emansipatoris. Secara
umum, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang strategi pemberdayaan Usaha Kecil Menengah UKM di Dinas Koperasi, UMKM,
Perindustrian dan Perdagangan, dalam hal ini adalah Koperasi Pertanian. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Fokus
penelitiannya berdasar dari fase inisial, partisipatoris, dan emansipatoris. Instrumen pengumpulan data adalah wawancara dan observasi pada lokasi
dan juga berdasarkan dokumen. Lama peneltiannya sekitar 1 bulan. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif. Hasil penelitian
ini menujjukan bahwa strategi pemberdaya Usaha Kecil Menengah dari Dinas Koperasi, UMKM, Perindusrtian dan Perdagangan belum optimal dalam
rangka memberdayakan koperasi pertanian yang berdasarkan daritiga fase yaitu fase inisial Dinas Kop. berperan penuh dalam memberdayakan
koperasi, fase partisipatoris Dinas Kop. Bekerja sama dengan anggota koperasi, dan fase emansipatoris Dinas Kop. hanya menjadi fasilitator
dalam perkembangan koperasi pertanian. Hal ini terbukti dengan kurang berkualitasnya sumber daya yang ada dalam koperasi, rendahnya permodalan
koperasi, sarana dan prasarana belum memadai, pengawasan yang lemah, dan lain sebagainya.
3. Risah Alfianah 2011, Program Studi Ilmu Administrasi Negara FISIP UPN
“Veteran” Jawa Timur, penelitian yang berjudul “PEMBERDAYAAN PENGUSAHA BATIK TULIS DESA JETIS KECAMATAN SIDOARJO
KABUPATEN
SIDOARJO”. Penelitian ini bermaksudkan untuk menjawab bagaimana pemberdayaan pengusaha batik tulis desa Jetis Kecamatan Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo. Dalam menjawab permasalahan tersebut peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan instrument
pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis data Milles dan Hubermen
untuk dapat menyeleksi data secara ketat, sehingga dapat memperoleh data yang
valid dan relevan. Hasil penelitian menunjukkan adanya pemberdayaan pengusaha batik tulis yaitu melalui pembinaan manajemen dan pemasaran
produk untuk dapat lebih berdaya dan mandiri. Adapun pemberian pemberdayaan bagi pengusaha batik tulis desa Jetis adalah pembinaan mengenai
manajemen yang dapat dilihat dari pengetahuan para pengusaha mengenai pengelolaan keuangan. Sedangkan pemasaran produk lebih melihat pada akses
pemasaran. Dapat diambil kesimpulan bahwa pemberdayaan pengusaha batik tulis desa Jetis Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo telah dilaksanakan
dengan baik. Hal tersebut trbukti dengan terlaksananya pemberdayaan yang dilakukan adalah pemberdayaan yang dilakukan dalam bentuk pemberian
pelatihan manajemen mengenai pengelolaan keuangan, dengan pembinaan berupa pembukuan sederhana tersebut pengusaha yang kurang memiliki
pengetahuan tentang pengaturan keuangan, dan sering mengalami kerugian pada usahanya. Kini Mampu untuk diberdayakan dengan memberikan pembinaan
mengenai pengelolaan keuangan dan hal tersebut memberikan dampak positif, dapat terlihat dari para pengusaha yang kini telah mampu untuk mengatur serta
tidak kesusahan lagi dalam menemukan kesalahan pada pengelolaan keuangan sehingga hal tersebut memberikan keuntungan bagi para pengusaha dan
memudahkan para pengusaha untuk dapat mengetahui serta mengukur keuntungan dan kerugian yang di perolehnya. Bentuk-bentuk pemberdayaan
melalui pemasaran produk dengan penyediaan sarana untuk memperlancar pengembangan hasil produk batik tulis berupa pameran dengan memberikan stan
saat ada event, serta memberikan akses pemasaran dalam bentuk promosi. Dengan adanya pameran yang diberikan memberikan nilai tambah, para
pengusaha semakin bertambah konsumenya setelah pembeli tersebut melihat batik tulis dipameran. Dengan demikian pengusaha batik tulis mengalami
peningkatan pendapatan dan lebih dikenal oleh khalayak luas.
Penelitian terdahulu yang tertulis ini merupakan penelitian yang dilakukan oleh pihak lain yang dapat dipakai sebagai bahan pengkajian atau perbandingan
dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Adapun perbedaan penelitian sekarang dengan penelitian terdahulu, penelitian ini difokuskan pada Bagaimana
Pemberdayaan Pengusaha Kerajinan Tas di Desa Trayang, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk. Sedangkan penelitian terdahulu mengenai Peranan Dinas
Koperasi Dan UKM dalam Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah Kota Malang Studi Pada Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang, yang kedua mengenai
Strategi Pemderdayaan Usaha Kecil Menengah Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Sidenreng Rappang Studi Kasus:
Pemberdayaan Koperasi Pertanian, dan yang ketiga mengenai Pemberdayaan Pengusaha Batik Tulis Desa Jetis Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo.
2.2. Landasan Teori 2.2.1. Pemberdayaan