Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Pertambangan dan Energi Kabupaten Nganjuk dan Pengrajin Tas di Desa Trayang Kecamatan Ngronggot
Kabupaten Nganjuk. 2.
Tempat dan Peristiwa Tempat dan peristiwa yaitu dimana pemberdayaan masyarakat dilakukan dan
berbagai peristiwa atau keadaan yang berkaitan dengan masalah atau focus penelitian antara lain pemberdayaan melalui pembinaan pelatihan dan
pemasaran produk. 3.
Dokumen Dokumen sebagai sumber data yang sifatnya melengkapi data utama yang
relevan dengan masalah dan fokus penelitian antara lain meliputi ketentuan peraturan perundangan yang berlaku mengenai Pemberdayaan Koperasi,
Usaha Mikro, Kecil danMenengah.
3.6. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : 1.
Observasi Yaitu mengadakan pengamatan secara langsung terhadap obyek yang diteliti
dan mencatat data-data yang diperlukan. 2.
Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila peneliti ingin
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti. Penelitian ini dengan wawancara kepada pemilik usaha Kerajinan
Tas di Desa Trayang Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk.
3. Dokumentasi
Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan pencatatan secara sistematik atas data-data atau arsip-arsip, laporan-laporan yang berhubungan
dengan permasalahan yang akan diteliti dan dimaksudkan untuk memperoleh informasi dari instansi yang menjadi objek penelitian.
3.7.Teknik Analisis Data
Menurut Miles dan Huberman 1992: 16-20, teknik analisa data kualitatif terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Berikut uraian mendalam tentang tiga alur kegiatan teknik analisa data kualitatif :
1. Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari
catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berrlangsung secara terus menerus selama proyek yang berorientasi kualitatif berlangsung. Sebelum data
terkumpul antisipasi akan adanya reduksi data sudah nampak waktu penelitinya memutuskan kerangka konseptual wilayah penelitian,
permasalahan penelitian dan pendekatan pengumpulan data yang dipilihnya. Selama pengumpulan data berlangsung, terjadilah tahapan reduksi selanjutnya
membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat gugus, membuat partisi, menulis memo. Reduksi data atau proses transformasi ini berlanjut
terus sesudah penelitian lapangan, sampai laporan akhir lengkap tersusun.
Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan
mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa sehingga dapat ditarik kesimpulan atau verifikasi. Data kualitatif dapat disederhanakan dan
ditransformasikan dalam aneka macam cara: melalui seleksi yang ketat, melalui ringkasan atau uraian singkat, menggolongkannya dalam satu pola
yang lebih luas dan sebagainya. 2.
Penyajian Data Alur yang kedua dari kegiatan analisis adalah penyajian data. Sebagaimana
halnya dengan reduksi data, penciptaan dan penggunaan penyajian data merupakan bagian dari analisis data. Penyajian data sebagai sekumpulan
informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan mengambil tindakan.
3. Penarikan Kesimpulan Verifikasi
Kegiatan analisis yang ketiga adalah menarik kesimpulan atau verifikasi. Dari permulaan pengumpulan data, penganalisis kualitatif mulai mencari arti
benda-benda mencatat keteraturan, pola-pola, kejelasan, kongfigurasi- kongfigurasi yang mungkin, alur sebab akibat dan proposisi. Kesimpulan final
tidak muncul sampai pengumpulan data berakhir, berganntung pada besarnya kumpulan catatan lapangan, pengkodeannya, penyimpanan, dan metode
pencari ulang yang digunakan, kecakapan peneliti, dan tuntutan pemberi dana, tetapi sering kali kesimpulan telah dirumuskan sebelumnya sejak awal.
Penarikan kesimpulan sebagian dari satu kegiatan dari kongfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung.
Proses analisis data model interaktif dapat disajikan dalam bentuk skema sebagai berikut :
Gambar 3 Analisis Data Model Interaktif Miles Dan Huberman
Sumber : Data Analisa Kualitatif Miles dan Huberman 1992: 20
Terjemahan dari Tjetjep Rohendi Rohidin
Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa analisis data kualitatif merupakan upaya yang berlanjut, berulang dan terus-menerus. Masalah reduksi
data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi menjadi gambaran keberhasilan secara berurutan sebagai rangkaian kegiatan analisis yang saling
susul menyusul. Namun dua hal lainnya itu senantiasa merupakan bagian dari lapangan.
Analisi kualitatif perlu didokumentasikan sebagai suatu proses yang jauh lebih mendalam dari pada yang telah dilakukan saat ini. Hal ini diperlukan tidak
hanya bagi tujuan pemeriksaan usaha analisis, tetapi juga bagi tujuan belajar. Sebagai peneliti kualitatif, peneliti perlu memahami apa yang sedang berlangsung
pada saat menganalisis data, dengan demikian peneliti dapat mengembangkan metode-metode yang dapat dijabarkan lebih umum lagi.
3.8.Keabsahan Data
Dalam setiap penelitian memerlukan standar untuk melihat derajat kepercayaan atau kebenaran dari hasil penelitiannya. Dalam penelitian kualitatif,
standar tersebut disebut dengan keabsahan data. Menurut Lincoln dan Guba dalam Moleong, 2006:324. Untuk menetapkan keabsahan data maka diperlukan
teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas empat kriteria yang digunakan yaitu :
1. DerajatKepercayaan Credibility
Pada dasarnya penerapan kriterium derajat kepercayaan menggantikan konsep validitas internal dari nonkualitatif. Kriterium ini berfungsi untuk melakukan
inkuiri penyelidikan sedemikian rupa, sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai serta untuk menunjukkan derajat kepercayaan
hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti.
2. Keteralihan Transferability
Keteralihan sebagai persoalan empiris yang bergantung pada kesamaan antara konteks pengirim dan penerima. Untuk melakukan pengalihan tersebut seorang
peneliti hendaknya mencari dan mengumpulkan kejadian empiris tentang kesamaan konteks. Dengan demikian peneliti bertanggung jawab untuk
menyediakan data deskriptif secukupnya, jika ia ingin membuat penelitian kecil untuk memastikan usaha memverifikasi tersebut.
3. Kebergantungan Dependability
Merupakan substitusi istilah reabilitas dalam penelitian nonkualitatif. Pada cara nonkualitatif, reabilitas ditunjukkan dengan jalan mengadakan replikasi studi,
yaitu dengan diadakan beberapa kali pengulangan studi dalam suatu kondisi yang sama hasilnya secara esensial sama maka dapat dikatakan reliabilitasnya
tercapai. Disamping itu terjadi pula ketidakpercayaan pada instrument penelitian. Peneliti sebagai instrument penelitian bisa saja membuat kesalahan
karena keterbatasan yang dimiliki atau bisa juga karena keletihan, untuk itu digunakan kriterium ini dimana konsepnya lebih luas dari pada reliabilitas. Hal
tersebut disebabkan oleh peninjauannya dari segi bahwa konsep itu memperhitungkan segala-galanya, yaitu yang ada pada reliabilitas itu sendiri
ditambah faktor-faktor lainnya yang tersangkut. Hal tersebut akan dibahas dalam konteks pemeriksaan.
4. Kepastian Conformability
Kepastian disini adalah bahwa sesuatu itu obyektif atau tidak bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan, pendapat, dan penemuan
seseorang. Sesuatu yang obyektif berarti dapat dipercaya, faktual dan dapat
dipastikan.
65
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN