53
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong 2006:4, mendefinisikan “metode kualitatif”sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data diskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Sejalan dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller dalam Moleong 2006:4, mendefinisikan penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu
pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahnya.
Pada penelitian kualitatifdeskriptifinidimaksudkanuntuk memperoleh gambaran yang mendalam tentang Pemberdayaan Pengusaha Kerajinan Tas di
Desa Trayang Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk. Alasan peneliti memilih metode kualitatif karena metode ini sesuai dengan judul penelitian yang
berusaha menggambarkan dan menjelaskan tentang pemberdayaan pengusaha kerajinan tas sehingga mampu memberi manfaat positif bagi masyarakat secara
ekonomi. Sehingga dalam penelitian ini, penulis berusaha menggambarkan dan ingin
mengetahui tentang Pemberdayaan Pengusaha Kerajinan Tas di Desa Trayang Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk.
3.2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah merupakan tempat dimana peneliti untuk mendapatkan keadaan sebenarnya dari obyek yang diteliti guna memperoleh data
yang valid. Agar mendapatkan data yang valid dan mendekati kebenaran sesuai dengan focus penelitian, maka peneliti memilih lokasi penelitian ini dilakukan di
Desa Trayang Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk. Pemilihan lokasi penelitian ini ditentukan secara “purposive”, yaitu
didasarkan pada pertimbangan bahwa, diDesa Trayang Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk terdapat pengusaha pengrajin tas yang tebuat dari bahan
manik-manik, monte, batu-batuan, dan vandel. Aktivitas membuat kerajinan tas tersebut dapat meningkatkan keadaan ekonomi masyarakat di desa tersebut.
3.3. Fokus Penelitian
Obyek kajian dalam penelitian ini adalah tentang pemberdayaan pengusaha kerajinan tas di Desa Trayang Kecamatan Ngronggot Kabupaten
Nganjuk dalam upaya mengurangi pengangguran di Desa Trayang Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk yang dilakukan. Sesuai dengan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah dalam ketentuan umum menjelaskan Pemberdayaan adalah upaya yang
dilakukan Pemerintah, Pemerintah Daerah,Dunia Usaha, dan masyarakat secara sinergis dalam bentuk penumbuhan iklim danpengembangan usaha terhadap
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah sehingga mampu tumbuh dan berkembang menjadi usaha yang tangguh dan mandiri, yang selanjutnya menjadi fokus dalam
penelitian ini.
Fokus penelitian dalam penelitian kualitatif merupakan batas yang harus dilalui oleh seorang peneliti dalam melaksanakan suatu penelitian Moleong,
2006: 97. Berkaitan dengan hal tersebut, bahwa fokus penelitian pada dasarnya adalah masalah pokok yang bersumber dari pengalaman peneliti atau melalui
pengetahuan yang diperolehnya melalui kepustakaan ilmiah ataupun kepustakaan lainnya.
Menurut Moleong 2006:94-95 penetapan fokus atau masalah dalam penelitian kualitatif bagaimana pun akhirnya akan dipastikan sewaktu peneliti
sudah berada di arena atau lapangan penelitian. Dengan kata lain, walaupun rumusan masalah sudah cukup baik dan telah dirumuskan atas dasar penelaahan
kepustakaan dan dengan ditunjang oleh sejumlah pengalaman tertentu, biasa terjadi situasi di lapangan tidak mungkin peneliti untuk meneliti masalah itu.
Dengan demikian kepastian tentang fokus dan masalah itu yang menentukan adalah keadaan dilapangan. Sehingga dalam penelitian ini yang
menjadi perumusan masalah adalah “Bagaimana Pemberdayaan Pengrajin Tas di Desa Trayang Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk?”.
Fokus permasalahan yang digarap selain digambarkan berdasarkan kerangka teori juga dapat ditentukan berdasarkan keperluan praktis. Basrowi,
2008: 54. Untuk itu dasar penentuan fokus adalah keperluan praktis, dalam hal ini peraturan-peraturan yang berkaitan dengan pemberdayaan pengrajin tas di
Desa Trayang Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk. Dilihat dari perumusan masalah di atas,maka dapat dinyatakan yang
menjadi fokus dalam penelitian ini adalah:
1. Pelatihan Kewirausahaan Pelatihan dioperasionalkan dalam bentuk pelatihan kewirausahaan, yang
terdiri dari sasaran kajian yaitu sebagai berikut: a.
Proses pemberian penyuluhan untuk meningkatkan kualitas produksi. b.
Memberikan pelatihan untuk produksi tas. c.
Dampak pemberdayaan melalui kewirausahaan maka masyarakat dapat mengembangkan usahanya terutama kerajianan tas.
2. Strategi Pemasaran Produk Pemasaran berfungsi sebagai upaya pemberdayaan meningkatkan
pemasaran produk dengan mengikuti pameran. Penanggung jawab dalam kegiatan strategi pemasaran adalah Dinas Indagkoptamben Kabupaten Nganjuk. Dengan
adanya pemberdayaan melalui strategi pemasaran akan memberikan dampak positif bagi pengrajin tas di Kabupaen Nganjuk.
3.4. Sumber dan Jenis Data