3. Spesifisitas metode uji antioksidan
Spesifisitas adalah suatu metode yang digunakan untuk mengukur zat uji secara spesifik. Dengan adanya metode spesifisitas memungkinkan untuk
melakukan identifikasi dan pengujian terhadap senyawa tertentu. Spesifisitas dapat diketahui dengan melihat spektra dari pelarut, rutin, dan fraksi air ekstrak etanolik
beras hitam yang tidak memberikan serapan pada panjang gelombang maksimum DPPH. Hasil scanning pelarut, rutin, dan fraksi air ekstrak etanolik beras hitam
pada panjang gelombang 515 nm tidak terdapat serapan, sehingga ketika rutin dan fraksi air ekstrak etanolik beras hitam direaksikan dengan DPPH maka yang terukur
hanyalah absorbansi dari hasil reaksi antara DPPH dengan rutin atau fraksi air ekstrak etanolik beras hitam. Serapan yang dihasilkan dapat mempengaruhi hasil
pengukuran, akan tetapi pada hasil pengukuran tidak terdapat serapan antara pelarut, rutin dan fraksi air ekstrak etanolik beras hitam yang digunakan lampiran 10 a, 10
e dan 10 g. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa metode yang digunakan memiliki spesifisitas yang baik.
J. Hasil Estimasi Aktivitas Antioksidan dengan Radikal DPPH
Pengujian aktivitas antioksidan fraksi air ekstrak etanolik beras hitam dapat menggunakan metode DPPH 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl. Radikal DPPH
memiliki elektron yang tidak berpasangan, sehingga menyebabkan senyawa ini bersifat reaktif. Kemampuan suatu senyawa antioksidan berdasarkan kemampuan
antioksidan mendonorkan elektronnya kemudian akan menstabilkan senyawa radikal yang memliliki elektron yang tidak berpasangan Sulistiyowati dkk., 2013.
Karena adanya penangkapan radikal bebas oleh senyawa antioksidan menyebabkan terjadinya pemudaran warna DPPH. Makin kuat suatu senyawa antioksidan yang
terkandung dalam suatu senyawa maka warna DPPH yang dihasilkan juga akan terlihat makin memudar Kuncahyo dan Sunardi, 2007. Mekanisme penghambatan
radikal DPPH oleh antioksidan adalah sebagai berikut Gambar 16 Olajire and Azeez, 2011.
Purple Bleached
Gambar 16. Reaksi antioksidan dengan DPPH
Senyawa yang digunakan sebagai standar adalah rutin karena rutin merupakan senyawa flavonoid yang diketahui sebagai senyawa yang memiliki
aktivitas sebagai antioksidan. Aktivitas antioksidan rutin dalam menangkal radikal bebas dikarenakan adanya gugus
–OH yang bertanggung jawab sebagai aktivitas antioksidan dengan mereduksi senyawa DPPH yang menyebabkan terjadinya
penurunan intensitas warna DPPH dari berwarna ungu menjadi kekuningan. Warna yang dihasilkan kemudian diukur dengan menggunakan spektrofotometer visibel
pada panjang gelombang 515 nm.
Gambar 17. Struktur rutin menurut Moghaddasian, Behnaz, Asli, Davood, Eghdami and Anoosh 2012
Pengujian aktivitas antioksidan dengan menggunakan metode DPPH dinyatakan sebagai nilai IC
50
. Nilai IC
50
menunjukkan konsentrasi senyawa antioksidan yang dibutuhkan untuk menghambat 50 radikal DPPH Kuntorini
dan Astuti, 2010. Makin kecil nilai IC
50
yang didapatkan menunjukkan bahwa makin besar pula kemampuan antioksidan suatu senyawa yang digunakan untuk
menghambat radikal DPPH Kristiana dkk., 2012. Nilai IC
50
diperoleh melalui perhitungan dari persamaan regresi linear antara rutin maupun pada fraksi air
ekstrak etanol beras hitam Tabel XIII dan XIV.
Tabel XIII. Hasil aktivitas antioksidan rutin dengan menggunakan metode DPPH
Replikasi Konsentrasi µgml
IC Persamaan regresi linear
1 5
11,6029 y = 2,7201x
– 1,7823 r = 0,9998
10 25,3588
15 39,2344
20 53,2297
25 65,6699
Replikasi Konsentrasi µgml
IC Persamaan regresi linear
2 5
13,5876 y = 2,7127x + 1,0250
r = 0,9993 10
29,2014 15
42,0739 20
55,4231 25
68,2956 Replikasi
Konsentrasi µgml IC
Persamaan regresi linear
3 5,2
13,2544 y = 2,6013x + 0,0118
r = 0,9998 10,4
27,5740 15,6
40,7101 20,8
53,4911 26
67,9290
Gambar 18. Kurva persamaan regresi linear aktivitas antioksidan rutin Replikasi 1
y = 2,7201x - 1,7823 r = 0,9998
10 20
30 40
50 60
70
5 10
15 20
25 30
Ak tiv
ita s A
nt io
ks id
an
Konsentrasi Rutin µgml
KURVA PERSAMAAN REGRESI LINEAR AKTIVITAS ANTIOKSIDAN RUTIN
Tabel XIV. Hasil aktivitas antioksidan fraksi air ekstrak etanolik beras hitam dengan metode DPPH
Replikasi Konsentrasi μ gml
IC Persamaan regresi linear
1 50,4
11, 4833 y = 0,2808x - 2,3325
r = 0,9998 100,8
26,4354 151,2
39,9522 201,6
54,5455 252
68,1818 Replikasi
Konsentrasi μ gml IC
Persamaan regresi linear
2 50,2
10,9654 y = 0,2775x - 2,2765
r = 0,9996 100,4
25,9833 150,6
40,1669 200,8
53,7545 251
66,7461 Replikasi
Konsentrasi μ gml IC
Persamaan regresi linear
3 50,8
13,3728 y = 0,2693x - 0,1183
r = 0,9999 101,6
27,3373 152,4
41,1834 203,2
54,5562 254
68,1657
Gambar 19. Kurva persamaan regresi linear aktivitas antioksidan fraksi air ekstrak etanolik beras hitam Replikasi 3
Tabel XV. Hasil perhitungan IC
50
rutin dan fraksi air ekstrak etanolik beras hitam
Sampel Replikasi 1
IC
50
μ gml Replikasi 2
IC
50
μ gml Replikasi 3
IC
50
μ gml Rata-rata
IC
50
μ gml SD
RSD
Rutin 19,0
18,1 19,2
18,8 0,63
3,33 Fraksi
186,4 188,4
186.1 187,0
1,25 0,67
Pada tabel menunjukkan hasil pengukuran RSD untuk rutin dan fraksi air ekstrak etanolik beras hitam Tabel XV. Pengukuran RSD ditujukan untuk
mengetahui presisi dari hasil pengukuran. Nilai RSD yang didapatkan untuk rutin sebesar 3,33 dan nilai RSD fraksi air ekstrak etanolik beras hitam sebesar 0,67 .
Nilai RSD yang dipersyaratkan menurut APVMA 2004 adalah ≤ 10 untuk
kadar analit 0,1-1 bv. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa hasil yang
y = 0,2693x - 0,1183 r = 0,9999
10 20
30 40
50 60
70 80
50 100
150 200
250 300
Ak tiv
iti vit
as A
nt io
ks id
an
Konsentrasi Fraksi Air Ekstrak Etanol Beras Hitam µgml
KURVA PERSAMAAN REGRESI LINEAR AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI AIR EKSTRAK
ETANOLIK BERAS HITAM PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
didapatkan baik untuk rutin maupun fraksi air ekstrak etanolik beras hitam telah memenuhi persyaratkan dari nilai RSD yang baik. Untuk mengetahui kemampuan
antioksidan secara kuantitatif maka dilakukan pengukuran IC
50
baik pada rutin dan fraksi air ekstrak etanolik beras hitam. Hasil pengukuran IC
50
untuk rutin, yaitu 18,8 ± 0,63
μ gml yang menunjukkan bahwa dibutuhkan senyawa rutin sebesar 18,8 ± 0,63
μ gml untuk menghambat 50 aktivitas radikal DPPH. Nilai IC
50
untuk fraksi air ekstrak etanolik beras hitam, yaitu sebesar 187,0 ± 1,25
μ gml yang menunjukkan bahwa dibutuhkan fraksi air ekstrak etanolik beras hitam sebesar
187,0 ± 1,25 μ gml untuk menghambat 50 aktivitas radikal DPPH.
Berdasarkan dari nilai IC
50
untuk larutan rutin dan fraksi air ekstrak etanolik beras hitam yang didapatkan menunjukan bahwa diperlukan konsentrasi
rutin lebih rendah dari pada fraksi air ekstrak etanolik beras hitam untuk menghambat 50 radikal DPPH. Makin kecil nilai IC
50
menunjukkan makin besarnya kemampuan senyawa antioksidan yang digunakan. Hasil dari penelitian
yang didapatkan kemudian dapat disimpulkan bahwa senyawa rutin memiliki aktivitas antioksidan yang lebih besar bila dibandingkan dengan fraksi air ekstrak
etanolik beras hitam dalam penghambatan aktivitas radikal DPPH. Berdasarkan pada tingkat kekuatan aktivitas antioksidan, senyawa rutin memiliki tingkat
antioksidan yang kuat karena IC
50
50 μ gml, sedangkan fraksi air ekstrak etanolik beras hitam memiliki tingkat aktivitas antioksidan yang lemah karena memiliki
nilai IC
50
150 μ gml Tabel XVI.
Tabel XVI. Tingkat kekuatan antioksidan rutin dan fraksi air ekstrak etanolik beras hitam dengan metode DPPH
Sampel IC
50
μ gml Tingkat aktivitas antioksidan nilai IC
50
dengan metode DPPH
Sangat kuat 50 μ gml
Kuat 50-100 μ gml
Sedang 101-150
μ gml Lemah
150 μ gml
Rutin 18,8
V Fraksi air
187,0 V
K. Hasil Analisis Statistik