Senyawa fenolik dapat digunakan untuk mengetahui aktivitas antioksidan suatu tumbuhan. Kesimpulannya bahwa adanya hubungan antara kemampuan
antioksidan suatu tumbuhan dengan kandungan fenolik totalnya Donovan, Meyer and Waterhouse, 1998. Maka pada penelitian ini dilakukan penentuan kandungan
fenolik total dan pengujian aktivitas antioksidan fraksi air ekstrak etanolik beras hitam yang diduga mengandung senyawa fenolik yang cukup tinggi.
Penentuan kandungan fenolik total dapat menggunakan metode Folin- Ciocalteu yang akan membentuk kompleks berwarna biru bila bereaksi dengan
senyawa fenolik. Penentuan kandungan fenolik total digunakan standar asam galat karena asam galat lebih stabil, selain itu asam galat juga merupakan senyawa
fenolik yang mempunyai aktivitas sebagai antioksidan. Hasil pengukuran senyawa fenolik dinyatakan sebagai massa ekivalen asam galat Nurhayati, Siadi dan
Herjono, 2012. Salah satu metode yang cukup populer untuk menentukan aktivitas
antioksidan suatu senyawa adalah dengan menggunakan radikal 1,1-diphenyl-2- picrylhydrazyl DPPH. Melalui metode ini maka dapat mengetahui Inhibition
Concentration IC
50
suatu senyawa. IC
50
merupakan konsentrasi yang dibutuhkan oleh substrat untuk menghambat 50 radikal DPPH. DPPH merupakan metode
kolorimetri dan akan memberikan absorbansi maksimum pada waktu 30 menit dan memiliki panjang gelombang maksimum 517 nm Molyneux, 2004.
1. Permasalahan
a. Berapakah kadar fenolik total fraksi air ekstrak etanolik beras hitam yang dinyatakan berdasarkan nilai ekivalen asam galat?
b. Berapakah nilai aktivitas antioksidan dari fraksi air ekstrak etanolik beras hitam dengan menggunakan radikal DPPH yang dinyatakan dengan IC
50
?
2. Keaslian penelitian
Penelitian Chiang et al., 2006 yang berjudul “Antioxidant Effects of Black Rice Extract through the Induction of Superoxide Dismutase and Catalase
Activities” . Menyatakan ekstrak beras hitam secara signifikan dapat menghambat
oksidasi LDL bila dibandingkan dengan ekstrak beras putih, menggunakan serbuk beras hitam dan direflux dengan air destilasi selama lima hari pada suhu 80
o
C. Penelitian Hu, Zawistowski, Ling and David 2003
yang berjudul “Black Rice Oryza sativa L. indica Pigmented Fraction Suppresses both Reactive Oxygen
Species and Nitric Oxide in Chemical and Biological Model Systems”. Menyatakan ekstraksi beras hitam dengan metanol dalam asam klorida 1 kemudian
didapatkan ekstrak beras hitam. Kemampuan ekstrak tersebut di tunjukkan karena kemampuannya mencegah human LDL oxidation in vitro, Effect of BRE Black Rice
Extract on Preventing Nitric Oxide Production in Lipopolysaccharida LPS- Stimulated Macrophage Cells.
Penelitian Kaneda, Kobo and Sakurai 2006 yang berjudul “Antioxidative
Compounds in the Extracts of Black Rice Brans ” beras hitam diekstrak dengan
menggunakan etanol 50 kemudian pelarut diuapkan dengan evaporasi pada suhu 40-45
o
C. Pengukuran kandungan fenolik total dilakukan dengan metode Folin- Ciocalteu kemudian dilakukan identifikasi kandungan aktif dengan menggunakan
Reversed Phase Thin Layer Chromato-Graphy TLC-Scanning Densitometric Method dan dilanjutkan dengan analisis menggunakan HPLC.
Penelitian Park, Sam, Kim and Chang 2008 yang berjudul “Isolation of
Anthocyanin from Black Rice and Screening of its Antioxidant Activities ”. Sebanyak
0,5 g beras hitam direndam dengan 50 ml etanol yang mengandung 1 trifloroasetat kemudian ekstrak disaring dan divakum dengan rotary evaporator
pada suhu 30
o
C. Kemudian dilakukan pemurnian dengan menggunakan kromatografi kolom.
Beda penelitian ini dengan yang sebelumnya yaitu, pada penelitian ini pelarut yang digunakan adalah etanol, kemudian dilakukan fraksinasi lebih lanjut
dengan menggunakan wasbensin dan etil asetat. Fraksi air yang didapatkan dari hasil fraksinasi etil asetat kemudian dilakukan pengukuran kandungan fenolik total
dengan metode Folin-Ciocalteu dan pengujian aktivitas antioksidan dengan metode DPPH dan diukur menggunakan spektrofotometer UV-VIS.
3. Manfaat penelitian