Metode Analisis Data METODE PENELITIAN
pembuatan pupuk organik. Masing – masing limbah memiliki kandungan
seperti karbohidrat, protein, lemak, fosfor, kalsium, besi, dan air pada ampas tahu yang berbeda. Demikian pula kandungan protein kasar, lemak
kasar, serat kasar, dan energi pada kulit ari kacang kedelai juga berbeda sehingga dapat mempengaruhi jumlah kandungan nitrogen total yang
dihasilkan. Menurut Kemas 2015 faktor yang mempengaruhi kandungan nitrogen total adalah bahan organik, apabila bahan organiknya tinggi maka
kandungan nitrogen total yang dihasilkan juga tinggi, begitu pula sebaliknya. Adapun faktor lain yang bisa mempengaruhi kandungan
nitrogen adalah saat melakukan uji laboratorium kurang cermat dalam proses pengujian dan perhitungan.
Berdasarkan hasil analisis statistik dengan uji anova pada Tabel 4.2 diperoleh hasil F hitung 0,67 F table 18,00 yang berarti perbedaan
yang ada tidak signifikan atau tidak ada perbedaan nyata pada 3 perlakuan pupuk organik cair limbah ampas tahu dan kulit ari kacang kedelai
terhadap kadar nitrogen total. Hal ini bisa terjadi karena kulit ari kacang kedelai yang telah difermentasi selama 15 hari tidak mengalami perubahan
fisik. Bentuk kulit ari kacang masih sama seperti hari pertama difermentasi, karena kandungan yang terdapat pada kulit ari seperti
selulosa dan hemiselulosa yang susah untuk terurai oleh bakteri. Untuk perbaikan seharusnya kulit ari terlebih dahulu dihancurkan atau dihaluskan
sehingga proses fermentasi dapat maksimal serta dapat mudah terurai oleh mikroorganisme.
Menurut Hanafiah 2004, bahwa dalam proses mineralisasi senyawa nitrogen terjadi 3 tahap yaitu : aminasi dalam gas amoniak hasil
mineralisasi apabila tidak segera mengalami amonifikasi atau tidak dipakai oleh mikroorganisme akan segera menguap ke udara, amonifikasi yaitu
sebagian besar amoniak akan berubah menjadi NH
4 +
akibat adanya proses ikatan elektron yang kuat dengan ion-ion H
+
, nitrifikasi dimana nitrat
digunakan oleh organisme anaerobik untuk respirasinya sebagai pengganti oksigen. Mikroorganisme selain merombak bahan orgaik menjadi lebih
sederhana, juga menggunakan bahan organik untuk aktivitas metabolisme hidupnya.
Hasil uji kandungan nitrogen pada pupuk organik cair limbah ampas tahu dan kulit ari kacang kedelai jika dibandingkan dengan kontrol
pupuk anorganik yaitu Urea dengan kadar nitrogen sebesar 45-46 kandungan nitrogennya masih sangat jauh berbeda.
Demikian juga halnya jika dibandingkan dengan Peraturan Mentri Pertanian Nomor 70 bahwa standar mutu kandungan nitrogen pada pupuk
organik cair adalah 3 - 6. Dari hasil uji kandungan nitrogen pada pupuk organik cair limbah ampas tahu dan kulit ari kacang kedelai ini
belum memenuhi standar pupuk organik cair yang ditentukan oleh Mentri Pertanian No.70, karena kandungan nitrogen total dari setiap perlakuan
masih jauh dari standar Permentan, 2011. Dari hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa pupuk organik cair
limbah ampas tahu dan kulit ari kacang kedelai belum bisa dikatakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI