Rancangan Pemanfaatan Hasil Penelitian dalam Pembelajaran

Menurut Hanafiah 2004, bahwa dalam proses mineralisasi senyawa nitrogen terjadi 3 tahap yaitu : aminasi dalam gas amoniak hasil mineralisasi apabila tidak segera mengalami amonifikasi atau tidak dipakai oleh mikroorganisme akan segera menguap ke udara, amonifikasi yaitu sebagian besar amoniak akan berubah menjadi NH 4 + akibat adanya proses ikatan elektron yang kuat dengan ion-ion H + , nitrifikasi dimana nitrat digunakan oleh organisme anaerobik untuk respirasinya sebagai pengganti oksigen. Mikroorganisme selain merombak bahan orgaik menjadi lebih sederhana, juga menggunakan bahan organik untuk aktivitas metabolisme hidupnya. Hasil uji kandungan nitrogen pada pupuk organik cair limbah ampas tahu dan kulit ari kacang kedelai jika dibandingkan dengan kontrol pupuk anorganik yaitu Urea dengan kadar nitrogen sebesar 45-46 kandungan nitrogennya masih sangat jauh berbeda. Demikian juga halnya jika dibandingkan dengan Peraturan Mentri Pertanian Nomor 70 bahwa standar mutu kandungan nitrogen pada pupuk organik cair adalah 3 - 6. Dari hasil uji kandungan nitrogen pada pupuk organik cair limbah ampas tahu dan kulit ari kacang kedelai ini belum memenuhi standar pupuk organik cair yang ditentukan oleh Mentri Pertanian No.70, karena kandungan nitrogen total dari setiap perlakuan masih jauh dari standar Permentan, 2011. Dari hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa pupuk organik cair limbah ampas tahu dan kulit ari kacang kedelai belum bisa dikatakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sebagai pupuk yang mampu memenuhi unsur makro seperti hara nitrogen yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik cair berbahan dasar limbah ampas tahu dan kulit ari kacang kedelai yang difermentasi dengan penambahan bioaktifator EM4, dapat dimanfaatkan sebagai pupuk alternatif yang dapat langsung diaplikasikan karena memiliki unsur hara nitrogen yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Untuk menghasilkan pupuk organik dengan campuran yang baik dan kandungan nitrogen yang tinggi dapat dilakukan dengan cara meningkatkan komposisi limbah yang digunakan dan dosis penambahan bioaktifator yang digunakan, serta waktu fermentasi fermentasi yang lebih lama sekitar 1 bulan. Menurut Fajarudin 2014 waktu fermentasi yang lebih lama dapat menyebabkan serat kasar pada limbah semakin tinggi, karena proses fermentasi sangat menentukan tinggi rendahnya kandungan hara pada pupuk organik cair. Jumlah limbah ampas tahu dan kulit ari kacang kedelai dari pabrik pembuatan tahu dan tempe sangat banyak sehingga dapat dimanfaatkan dan dapat mengurangi pencemaran lingkungan yang berlebih. 2. Perubahan Suhu dan Derajat Keasaman A. pH pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebebasan yang dimiliki oleh suatu larutan. Sifat asam mempunyai pH dari 0 hingga 7 dan sifat basa memiliki pH dari 7 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Respons Pertumbuhan Dan Produksi Kedelai (Glycine Max L.) Terhadap Pupuk Hayati Dan Pupuk Organik Cair Dari Limbah Cair Tahu

1 56 87

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR DAUN KELOR DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK LIMBAH KULIT BUAH KAKAO TERHADAP Pengaruh Pupuk Organik Cair Daun Kelor Dengan Penambahan Ekstrak Limbah Kulit Buah Kakao Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bayam.

0 7 12

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR DAUN KELOR DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK LIMBAH KULIT BUAH KAKAO Pengaruh Pupuk Organik Cair Daun Kelor Dengan Penambahan Ekstrak Limbah Kulit Buah Kakao Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bayam.

0 4 13

PEMANFAATAN KULIT KACANG TANAH DAN RUMEN SAPI UNTUK PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DENGAN PENAMBAHAN Pemanfaatan Kulit Kacang Tanah Dan Rumen Sapi Untuk Pembuatan Pupuk Organik Cair Dengan Penambahan Jamur Trichoderma (Trichoderma sp.).

0 3 12

PEMANFAATAN KULIT KACANG TANAH DAN RUMEN SAPI UNTUK PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DENGAN PENAMBAHAN Pemanfaatan Kulit Kacang Tanah Dan Rumen Sapi Untuk Pembuatan Pupuk Organik Cair Dengan Penambahan Jamur Trichoderma (Trichoderma sp.).

0 2 14

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DARI LIMBAH ORGANIK DENGAN AKTIVATOR EM4 DAN ANALISIS N P K PADA PUPUK CAIR ORGANIK.

2 13 19

Pengaruh perbedaan komposisi limbah ampas tahu dan kulit ari kacang kedelai terhadap kadar nitrogen pupuk organik cair dengan penambahan EM4.

0 5 2

Respons Pertumbuhan Dan Produksi Kedelai (Glycine Max L.) Terhadap Pupuk Hayati Dan Pupuk Organik Cair Dari Limbah Cair Tahu

0 0 25

Respons Pertumbuhan Dan Produksi Kedelai (Glycine Max L.) Terhadap Pupuk Hayati Dan Pupuk Organik Cair Dari Limbah Cair Tahu

0 0 7

Respons Pertumbuhan Dan Produksi Kedelai (Glycine Max L.) Terhadap Pupuk Hayati Dan Pupuk Organik Cair Dari Limbah Cair Tahu

0 0 13